Masalah Pada Organ Reproduksi Wanita Yang Harus Di Waspadai

Discussion in 'Health & Medical' started by Sri Mulyani, Jun 5, 2018.

  1. Sri Mulyani

    Sri Mulyani Member

    Joined:
    Feb 2, 2018
    Messages:
    192
    Likes Received:
    3
    Trophy Points:
    18
    Selamat datang kembali di www.kapsulgamatemaswalatra.com website resti distributor produk obat herbal terpercaya dari Berkah Walatra. Jika Anda salah satu wanita yang khawatir dengan kesehatan organ reproduksi, sebaiknya Anda perhatikan gejala-gejala tidak normal yang tiba-tiba timbul atau dirasakan. Salah satunya penyakit radang panggul, penyakit yang menyerang organ reproduksi wanita ini sangat dihindari dan ditakuti oleh setiap wanita. Mengapa demikian? Simak artikel ini hingga tuntas untuk mengetahui lebih lanjut tentang penyakit radang panggul.

    WASPADA RADANG PANGGUL!

    Sekilas Tentang Radang Panggul

    [​IMG]

    Radang panggul atau dalam istilah medis dikenal dengan nam pelvic inflammatory disease (PID) merupakan penyakit infeksi yang menjangkiti organ kewanitaan seperti serviks (leher rahim), uterus (rahim), saluran indung telur, dan ovarium. Kasus penyakit radang panggul sering ditemukan pada wanita berusia 15 hingga 24 tahun yang aktif secara seksual. Selain interfilitas, penyakit radang panggul yang tidak segera ditangani diketahui dapat menyebabkan nyeri panggul kronis dan kehamilan ektopik.

    Penyebab Radang Panggul

    Infeksi menular seksual termasuk kedalam salah satu penyebab radang panggul. Bakteri pada infeksi menular seksual seperti clamidia dan gonore adalah contoh bakteri yang biasanya dapat menyebabkan infeksi pada leher rahim atau organ kewanitaan lainnya. Bakteri ini dapat menyebar dari vagina hingga ke organ reproduksi bagian atas. Selain itu, beberapa bakteri yang biasanya hidup pada vagina juga dapat mengakibatkan radang panggul. Bakteri ini akan melewati vagina dan menginfeksi organ tubuh lainnya.

    Faktor risiko yang meningkatkan terjadinya radang panggul berkaitan dengan keguguran, tindakan aborsi, sering berganti-ganti pasangan, tidak menggunakan pengaman saat melakukan hubungan seksual, memiliki riwayat radang panggul dan infeksi menular seksual sebelumnya, penggunaan alat kontrasepsi (spiral) juga dapat menjadi faktor penyebab terjadinya radang panggul.

    Gejala Radang Panggul

    Penyakit radang panggul dapat disebabkan oleh Chlamydia dimana terkadang tidak terlihat gejala apapun; namun, pada kebanyakan kasus, gejala-gejalanya seperti berikut:

    [​IMG]
    • Demam
    • Sakit pada panggul, bagian abdominal, atau pinggang
    • Keluarnya cairan pada vagina secara tidak normal
    • Pendarahan setelah hubungan seksual
    • Merasa kedinginan, kelelahan
    • Sering buang air kecil dan terasa nyeri setelah buang air kecil
    • Perdarahan secara tidak normal atau mudah terluka
    • Kehilangan nafsu makan
    • Mual atau muntah-muntah
    • Menstruasi yang tidak teratur.
    Ada beberapa gejala yang mungkin tidak tertulis pada daftar. Jika Anda memiliki pertanyaan, konsultasikan dengan dokter.

    Komplikasi Radang Panggul

    Komplikasi radang panggul terjadi ketika penyakit tidak segera ditangani atau penderita tidak menyelesaikan periode pengobatan yang diwajibkan. Jenis komplikasi yang bisa timbul adalah nyeri panggul yang berkepanjangan (kronik), munculnya abses, berulangnya penyakit radang panggul pada penderita, kemandulan (infertilitas), dan terjadinya kehamilan ektopik.

    [​IMG]

    Radang panggul yang berulang membuat kondisi organ reproduksi tersebut rentan terhadap bakteri. Inilah kenapa penderita radang panggul harus menyelesaikan masa pengobatannya hingga tuntas demi mengurangi risiko terjadinya infertilitas serta nyeri panggul yang berkepanjangan dan sangat mengganggu aktivitas. Infeksi berulang khususnya pada tuba falopi dapat mengakibatkan terjadinya kehamilan ektopik. Infeksi ini menyebabkan luka dan menyempitnya tuba falopi hingga sel telur menjadi tersangkut kemudian berkembang di dalam tuba falopi. Jika kehamilan ektopik terus berlanjut, dapat terjadi robekan tuba dan perdarahan di dalam yang mengancam nyawa penderitanya, sehingga tindakan operasi harus segera dilakukan. Komplikasi kehamilan seperti keguguran, lahir prematur, dan kematian janin juga dapat terjadi jika pengobatan tidak dilakukan hingga tuntas.

    Nyeri panggul yang berkepanjangan juga berpotensi menimbulkan depresi dan insomnia pada penderitanya, dan hal ini tentunya akan berpengaruh pada aktivitas sehari-hari. Aktivitas seksual juga akan terganggu karena nyeri yang tidak kunjung berhenti. Dalam kasus yang jarang, Reiter Syndrome dapat menjadi komplikasi. Reiter Syndrome adalah penyakit yang menyebabkan radang sendi dan peradangan pada mata. Hal ini terjadi karena respons sistem imun tubuh yang berlebihan terhadap radang panggul.
     
  2. Hari

    Hari Member

    Joined:
    May 14, 2014
    Messages:
    97
    Likes Received:
    13
    Trophy Points:
    18
    Radang panggul kalau tidak segera diatasi ternyata berbahaya juga ya, harus waspada nih terutama kaum wanita terhadap penyakit radang panggul
     
Loading...

Share This Page