Mengapa Toko Buku Bangkrut

Mengapa Toko Buku Bangkrut

Nah aden dan ajeng sekalian, beberapa waktu lalu netizens kita, utamanya pecinta literasi dan Sastra dikejutkan dengan berita ditutupnya toko buku Gunung Agung Bandung. Bagi penulis sendiri toko buku ini punya kenangan tersendiri. Ketika berkunjung ke Bandung, selain palasari dan Gramedia, toko buku inilah yang penulis kunjungi. Lokasi nya sebenarnya strategis karena berada dalam kawasan terpadu BIP (Bandung Indah Plaza).


Pertanyaannya adalah mengapa toko buku itu sampai bangkrut / tutup.
Jawaban logisnya adalah karena sepinya pengunjung dan pembeli. Pertanyaan berikutnya mengapa sepi?
Berikut analisis kami...

1) Daya baca yang rendah.
Sudah menjadi semacam rahasia umum daya baca (buku) masyarakat Indonesia rendah. Konon di bawah 5 persen. Ini tentu juga memengaruhi daya beli masyarakat pada buku.

2) Kehadiran internet dan ebook
Kehadiran internet membuat cara baca sebagian masyarakat Indonesia berubah. Kini tak perlu lagi baca dalam perangkat kertas (buku/koran) informasi bisa didapatkan lewat internet. Pun kehadiran ebook (buku elektronik) mengubah kebiasaan sebagian orang

3) Kehadiran Toko Buku Online
Booming e-commerce semacam Tokopedia, OLX, Bukalapak, Lazada, dll, dan Toko online niaga memengaruhi pada buku. Banyak toko buku online bermunculan. Penerbit besar juga membuka lini ini, sebut saja gramedia.com, penerbit Republika, mizan, dll. Ada juga bukupedia, kutubuku, belum, dll. Disampingnya itu ada juga yang awalnya berbasis rumahan seperti Rindu Buku milik Amin Sahri yang kini telah memiliki omzet puluhan juta rupiah.

Sumber : Sebab Toko Buku Bangkrut

 

Untuk buku sekolah, Biasanya penerbit jualan langsung ke sekolah-sekolah loh..mungkin itu salah satu penyebabnya...

 

Berminat buka sih, kira kira modal nya berapa ya buka toko buku..?

 

Kurang inovasi saja, makanya bangkrut. Gramedia masih tetap hidup karena berinovasi membuat toko buku online. Toga Mas terus jalan karena memberikan diskon seumur hidup.

 

Tapi ini hanya terjadi di Toko buku Gunung Agung di Bandung Indah Plaza (BIP) Bandung. Semua TGA masih buka. Dengar-dengar ini masalah harga sewa yang melonjak tajam di BIP, bukan bangkrut dan rencananya akan pindah ke tempat lain.

 

okeh, terima kasih masukannya den

 

Tergantung, kalau toko buku super ya bisa ratusan juta...

 

Okeh, terima kasih kang atas koreksiannya....

 

Haha,,, iya bener2 .. saya juga lebih suka lihat vidio dari pada membaca buku .. lebih suka nonton filmnya daripada baca novelnya

 

Kalau film/video visualnya lebih terasa ya den....

 

mungkin karena sekarang segala informasi bisa didapet secara gratis di google

 

Sepertinya begitu kang...

 

mukee gilee Ratusan juta buat buka toko buku

 

ya itulah dampak dari perubahan jaman.

 

Toko buku super lho, kalau kulakan toko online sih, ratusan ribu juga kelar, gan

 

tul Buku jaman kita, membacapun jaman kita sekarang ada google voice dan texsvoice 2

 

Harus kita bedakan antara buku dengan artikel online via google.
Ya jelas buku lebih tersusun secara sistematis jika dibandingkan artikel yang kita dapat via search engine. Mungkin zaman sudah bergeser ya.., sekarang ini serba online. Tapi semua kembali lagi pada promosi para penerbitnya, bagaimana buku yang ada bisa laku terjual dan laris manis

 

akhirnya nasibnya sama seperti kios VCD bajakan,, sekarang tinggal dunlud,,

 

Banyak orang mulai malas untuk membuka buku, lebih suka baca informasi via internet

 

ia gan jaman sekarang kudu kreatif kalo gak bisa ketinggalan zaman