Mengenal Bahan Pembersih di Rumah

Setiap hari kita berkutat dengan berbagai macam pembersih, mulai dari pembersih lantai, piring kaca, pakaian hingga peralatan bayi. Sebagian pembersih yang dijual dipasaran dengan berbagai merek biasanya mengandung banyak bahan kimia yang dalam pemakaian jangka panjang bisa membahayakan kesehatan.
Malah tidak jarang pembersih berbahan kimia bisa merusak perabot di rumah seperi memudarkan warna cat pada kursi. Untuk menghindari kerusakan pada perabot akibat cairan pembersih, ada baiknya mengenal lebih jauh tentang bahan pembersih dan alternatifnya.

Sabun dan detergen
Sabun dan detergen sebaiknya tidak digunakan untuk mencuci karpet dan perabot yang berbahan kulit karena bahan aktif pada detergen akan meninggalkan noda dan residu seperti bercak putih.

Amonia
Cairan amonia ini cukup ampuh membersihkan noda, namun mempunyai bau yang menyengat. Apabila digunakan untuk membersikan perabot yang berpelapis, akan membuat pelapis mudah pudar seperti pada kursi kayu.

Cuka
Beberapa orang percaya bahan makanan yang satu ini juga ampuh sebagai bahan pembersih, namun tidak cocok digunakan untuk membersihkan lantai atau keramik, kayu ataupun granit karena malah akan membuat kusam. Cuka cocok digunakan untuk membersihkan gelas atau kaca.

Air panas
Air panas memang ampuh digunakan untuk membersihkan perabotan, namun jangan sekali-kali menggunakannya untuk perabot perak dan kuningan karena akan membuat warnanya pudar.

Membersihkan dan menjaga perabotan dirumah memang perlu dilakukan namun sebaiknya dilakukan dengan benar dan menggunakan cairan pembersih yang tepat.

 

Air panas kalau salah digunakan memang malah membuat repot, makanya kadang saya lebih milih pake cairan aja pembersih aja dari pada pake air panas