Mengenal Gejala Dan Penyebab Acquired Polineuropati

Discussion in 'Health & Medical' started by alit kurniawan, Dec 14, 2018.

  1. alit kurniawan

    alit kurniawan Member

    Joined:
    Aug 1, 2018
    Messages:
    500
    Likes Received:
    5
    Trophy Points:
    18
    Apakah Penyakit Acquired Polineuropati Itu ?

    Penyakit acquired polineuropati merupakan suatu kondisi dimana saraf atau terjadinya kerusakan dari beberapa saraf pada saat bersamaan. Biasanya, kerusakan ini dapat disebabkan oleh penyakit lain dan bukan diturunkan. Maka dari itu, penyakit acquired polineuropati dapat didiagnosis secara langsung. acquired polineuropati ini sudah menjadi suatu penyakit saraf yang sudah umum.

    Penyebab Penyakit Acquired Polineuropati

    Terdapat lebih dari 100 penyebab dari penyakit saraf ini. Berikut ini adalah beberapa penyebab dari penyakit acquired polineuropati secara umum, diantaranya :

    - Kurangnya nutrisi vitamin B12,

    - Terjadinya gagal ginjal azetomia,

    - Penyakit autoimun,

    - Sindrom sjogren,

    - Penyakit lyme

    - Hipotiroidisme

    - Diabetes

    - Radang demyelin kronis

    - Pengobatan kanker yang menyebabkan penyaki saraf

    - HIV/AIDS.

    Namun, tidak semuan penderita penyakit ini disebabkan oleh seperti yang di atas. Terdapat sekitar 30-40% penderita tidak dapat ditemukan penyebabnya yang biasa disebut dengan idiopathic neuropathy.

    Gejala Penyakit Acquired Polineuropati

    Gejala yang timbul biasanya tergantung dari penyebab dan juga tingkat keparahannya. Biasanya, penyakit acquired polineuropati ini dapat memiliki gejala yang beragam. Berikut ini adalah beberapa gejala umum apabila mengalami penyakit yang satu ini, diantaranya :

    - Kaki merasa melemah,

    - Timbulnya rasa sakit, seperti sensasi terbakar, tersengat, dingin, atau pun sensasi lainnya seperti halnya pembengkakan dan juga gatal,

    - Terasa sakit pada betis, paha, tangan, lengan, telapak kaki, dan juga jari-jari tangan,

    - Kemampuan untuk menggerakan mata menjadi terganggu,

    - Adanya gangguan gerakan atau saraf motorik dan juga indera atau saraf sensori yang terjadi pada kedua sisi tubuh.

    Kondisi dari gejala tersebut biasanya dapat diperparah ketika diekspos ke aktivitas fisik, kelelahan, atau panas. Kemungkinan juga terdapat beberapa gejal-gejala lain yang tidak tercantumkan di atas.
     
Loading...

Share This Page