Mengenal Macam-Macam Status Gizi Anak dan Faktor Yang Mempengaruhi

Discussion in 'Health & Medical' started by IndriMaya12, Feb 18, 2019.

  1. IndriMaya12

    IndriMaya12 Member

    Joined:
    Dec 19, 2017
    Messages:
    111
    Likes Received:
    6
    Trophy Points:
    18
    [​IMG]

    Status gizi anak merupakan kondisi kesehatan anak yang dipengaruhi oleh asupan zat gizi. Jika status gizi baik maka status kesehatannya juga baik, begitu pula sebaliknya. Itulah mengapa status gizi menjadi penting untuk selalu diperhatikan. Terutama untuk status gizi pada anak yang masih dalam masa pertumbuhan. Ketika status gizinya baik, proses tumbuh kembang anak pasti juga akan berjalan baik.

    Macam-Macam Status Gizi Pada Anak

    Anak dengan status gizi normal akan memiliki tinggi dan berat yang ideal, berbagai masalah kesehatan juga akan jarang dialami olehnya. Nah, agar Bunda bisa mengetahui status gizi si kecil baik atau tidak, kenali juga macam-macam status gizi tidak normal pada anak yang dibagi menjadi dua kelompok berikut ini:

    Anak Usia Balita


    Untuk anak usia balita, indikator yang biasa digunakan adalah tinggi badan terhadap umur, berat badan terhadap umur dan berat badan terhadap tinggi badan. Ketiga indikator ini menunjukkan status gizi balita berikut:

    Underweight


    Underweight atau berat kurang adalah kondisi dimana berat badan anak berada di bawah rata-rata seusianya. Underweight ini adalah jenis status gizi dari berat badan terhadap umur. Jika status gizi anak underweight, Bunda tidak perlu cemas karena ini tidak menunjukkan masalah gizi yang parah mengingat berat badan anak memang mudah berubah.

    Stunting


    Stunting atau pendek merupakan klasifikasi status gizi dari tinggi badan anak terhadap umur. Seorang anak dikatakan mengalami stunting jika tinggi badan yang dimiliki tidak sesuai dengan anak di usianya. Postur tubuh pendek ini adalah akibat dari kurangnya asupan gizi yang diterima dalam kurun waktu lama hingga membuat pertumbuhan fisiknya terhambat.

    Kurus atau Gemuk


    Anak dikatakan kurus atau gemuk jika berat badan tidak sesuai dengan tinggi badan. Status gizi ini bisa didapatkan dari pengukuran berat badan terhadap tinggi badan. Jika anak memiliki berat badan rendah terhadap tingginya maka ia dikatakan kurus. Status gizi ini merupakan tanda bahwa anak mengalami masalah kurang gizi yang sangat berat. Sedangkan status gizi gemuk adalah kondisi dimana berat badan lebih terhadap tinggi badan.

    Anak Usia 5-18 Tahun


    Untuk anak 5-18 tahun, Bunda bisa mengetahui status gizinya dengan indikator tinggi badan terhadap umur dan indeks massa tubuh (IMT) terhadap umur. Berikut ini jenis pembagiannya:

    Stunting


    Sama seperti kondisi stunting yang telah dijelaskan, status gizi anak ini didapatkan dari pengukuran tinggi badan anak terhadap umurnya. Karena pada usia ini anak masih dalam pertumbuhan, anak kemungkinan masih bisa menaikkan tinggi badannya meski tidak mencapai angka normal.

    Kurus, Gemuk, dan Obesitas


    Klasifikasi status gizi ini didapatkan dari pengukuran IMT terhadap umur. IMT sendiri adalah hasil perhitungan dari berat badan dibagi tinggi badan. Jika IMT anak lebih rendah dari rata-rata anak seusianya maka anak tersebut kurus. Sedangkan jika IMT anak lebih tinggi atau sangat tinggi maka status gizi yang dimilikinya adalah gemuk atau obesitas.

    Faktor yang Mempengaruhi Status Gizi Anak

    Status gizi pada anak bisa dikatakan sebagai tolak ukur keberhasilan orang tua dalam memenuhi kebutuhan nutrisi anak. Oleh sebab itu dalam pencapaiannya, status gizi dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut:

    Kondisi Fisik


    Saat kondisi fisik anak sedang tidak sehat maka nafsu makannya akan menurun. Ini tentu bisa menimbulkan kekurangan gizi pada anak mengingat sedikitnya jumlah asupan makanan yang diterima oleh tubuhnya. Karena itu pada usia anak-anak, pemberian imunisasi dan konsumsi makanan sehat harus terus dilakukan agar kondisi fisik anak tetap stabil.

    Penyakit Infeksi


    Anak yang mengalami infeksi akan merasa tidak enak badan, tenggorokannya pun akan terasa sakit sehingga sulit untuk menelan makanan. Ini akan membuat status gizi anak menjadi buruk karena tidak adanya asupan gizi yang masuk ke dalam tubuh. Ditambah lagi anak yang mengalami infeksi biasanya juga akan demam dimana ia menggigil kedinginan meski suhu badannya tinggi.

    Pengetahuan Mengenai Gizi


    Pengetahuan orang tua mengenai gizi yang dibutuhkan anak juga merupakan faktor penting yang mempengaruhi status gizi. Hal ini karena pengetahuan gizi diperlukan dalam pemilihan dan pemberian makanan yang tepat untuk anak termasuk susu untuk gizi anak. Ketika orang tua mengerti mana makanan bergizi yang baik dikonsumsi anak maka gizi anak dapat tercukupi dengan baik. Begitu juga dengan jumlahnya yang sesuai kebutuhan, tidak kekurangan atau kelebihan gizi.

    Pendapatan Orang Tua


    Masalah kemiskinan menjadi penyebab anak mengalami gizi buruk yang paling sering terjadi. Ini karena pendapatan orang tua akan sangat berpengaruh pada kemampuannya dalam membeli makanan untuk mencukupi kebutuhan gizi anak. Contohnya saja anak yang berada dalam keluarga dengan ekonomi pas-pasan. Meski ia kekurangan gizi protein namun orang tua tidak bisa membelikan daging karena harganya yang cukup tinggi.

    Budaya
    Pada setiap daerah biasanya terdapat sebuah kebudayaan atau kebiasaan untuk anak. Contohnya adalah memberikan jenis makanan tertentu hingga larangan mengonsumsi makanan tertentu yang didasari oleh kepercayaan masyarakat setempat. Budaya ini mungkin memang benar tapi bisa juga salah. Karena itu, lebih baik cari tahu terlebih dahulu faktanya sebelum mengikutinya.

    Jadi bagaimana dengan status gizi anak Bunda? Sudahkah kebutuhan gizinya tercukupi dengan baik? Yang perlu selalu diperhatikan adalah asupan makanan yang dikonsumsi serta keseimbangan gizi yang diperoleh. Jika hal ini bisa diatur dengan baik, Bunda tidak perlu cemas akan kesehatan anak dan proses tumbuh kembangnya.
     
Loading...

Share This Page