Mengharukan, Pasangan Pengungsi Suriah Kembali Bertemu Kucingnya!

Discussion in 'General Discussion' started by bonibon2, Dec 22, 2015.

Tags:
  1. bonibon2

    bonibon2 Member

    Joined:
    Nov 15, 2015
    Messages:
    22
    Likes Received:
    1
    Trophy Points:
    8
    [​IMG]

    Kita semua pasti sudah tahu tentang peperangan yang sedang terjadi di Syria. Peperangan ini berawal sejak 2011 pada saat adanya protes terhadap pemerintahan presiden Bashar Al-Assad’s. Konfliknya menjadi semakin besar dan terus membesar bak bola salju yang turun dari puncak gunung. Yang anehnya perang di Syria merupakan perang saudara, akan tetapi mengapa jadi permasalahan yang juga meledak di kancah dunia sehingga banyak sekali interfensi dari negara-negara diluar timur tengah. Pada awalnya mereka turun melalui PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) dengan landasan niat untuk melerai peperangan di Syria (berawal pada saat perang Irak) akan tetapi semakin kesini perang saudara di Syria ini menjadi sebuah perang yang sangat massive (besar) dimana semakin tidak jelas kemana dan kapan perang ini berujung dan mencapai kesimpulan seperti apa. Namun kita kembali kepada sifat peperangan itu sendiri. Perang dunia 1 dan 2 saja sudah jelas merugikan banyak pihak, tidak terkecuali negara kita Indonesia yang tercinta ini. Banyak orang yang kehilangan keluarganya, tangisan dimana-mana, tumpah darah selalu terjadi setiap waktu dan pastinya sangat menurunnya nilai kemanusiaan ditengah manusia yang berperang itu sendiri.

    Tapi apa hanya manusia yang dirugikan pada saat peperangan terjadi? Tentu tidak. Kita bukanlah satu-satunya jenis makhluk hidup yang terlahir di muka bumi. Flora dan fauna pun pasti menjadi korban dari peperangan. Jika kita berbicara fauna, kucing termasuk didalamnya. Mungkin tidak terdengar perihal berapa banyak binatang (khususnya kucing) yang menjadi korban dalam peperangan tersebut. Lalu sekarang, perang Syria ini juga merupakan hal yang sangat merugikan banyak pihak. Tentunya tidak hanya manusia, akan tetapi juga binatang yang lebih khususnya adalah kucing. Nah, kali ini ane akan mencoba mengulas seekor kucing yang pada akhirnya bertemu kembali dengan penyelamatnya pada saat mengungsi dari Syria. Disimak terus ya!​


    [​IMG]
    Pasangan suami istri yang berasal dari Syria (bernama Al Kadri dan Nadia) pada akhirnya bersatu kembali dengan kucingnya, Zaytouna setelah mengalami masa-masa sulit dikarenakan perang di Syria​

    Pasangan suami-istri yang terpaksa mengungsi dari kota tercintanya, Syria pada akhirnya berhasil diungsikan ke Yunani hanya dengan menggunakan perahu karet (perahu evakuasi). Mereka tentunya tidak ada keinginan sama sekali pergi dari Syria, namun peperangan yang terus memanjang itu menjadi alasan terbesar kenapa mereka harus mengungsi dari sana. Sang suami bernama Al Kadri yang berusia 26 tahun, dan sang istri bernama Nadia. Pada saat mereka dipindahkan sementara ke Yunani, mereka membawa seekor kucing yang juga mereka selamatkan dari peperangan yang terjadi di Syria. Jenis kucing itu adalah tabby dan dinamakan Zaytouna oleh Al Kadri dan Nadia. Akan tetapi sesampainya di Suhl, Jerman, si kucing Zaytouna diharuskan untuk dikarantina sampai waktu yang tidak dapat ditentukan. Sebagai pengadopsinya tentu Al Kadri dan Nadia terus memperjuangkan agar Zaytouna harus tetap bersama mereka dikarenakan Al Kadri dan Nadia memutuskan untuk bertempat tinggal di Jerman. Akan tetapi seluruh usaha Al Kadri dan Nadia sepertinya sia-sia dikarenakan peraturan pengungsian yang sangat berkelit dan mengharuskan binatang untuk dikarantina dulu selama beberapa waktu sebelum dikirim ke tempat tinggal pengadopsinya kelak. Pada saat itu tentu saja Al Kadri merasa tidak yakin atas penanganan petugas evakuasi di Suhl, Jerman dikarenakan Zaytouna merupakan satu-satunya binatang di posko yang ada di Suhl, Jerman.​


    [​IMG]
    Titik-titik tempat Al-Kadri, Nadia dan Zaytouna mengungsi berawal dari Damascus, Syria – Lesbos, Yunani – Suhl, Jerman. Akan tetapi pada posko evakuasi terakhir di Suhl, Jerman Al Kadri dan Nadia terpaksa terpisah dengan Zaytouna dikarenakan regulasi pengungsian yang berlaku berkenaan dengan hewan peliharaan.​

    Hingga pada saatnya Al Kadri dan Nadia segera pindah ke tempat barunya di Jerman. Tentu saja Al Kadri dan Nadia tidak merasa tenang pada saat meninggalkan Yunani dikarenakan Zaytouna masih harus dikarantina disana dan melalu beberapa proses hingga saatnya ia dikirim ke tempat tinggal Al Kadri dan Nadia yang baru. “Kami hanya bisa berdoa dan berdoa agar Zaytouna dapat kembali bersama kami di tempat kami yang baru” tukas Nadia. “Jujur saja, saya sangat pesimis Zaytouna dapat selamat melalui proses karantina yang sangat berkelit. Belum lagi pada saat pengiriman dirinya ke tempat kami yang baru di Jerman. Ia harus bertahan hidup pada saat shipping, saya berharap, benar-benar berharap dirinya kembali bersama kami di tempat yang baru dan jelas lebih aman daripada di Syria” tukas Al Kadri. Sesampainya mereka di Jerman tentu saja mereka tidak dapat berinteraksi dengan siapapun perihal kabar Zaytouna.

    Akan tetapi sangat indah akhir dari penantian Al Kadri dan juga Nadia hingga datangnya Zaytouna. Mereka yang telah sangat pesimis dan mengira Zaytouna tidak dapat bertahan hingga di tempat tinggal mereka yang baru di Jerman mendadak terkejut setelah beberapa bulan penantian kedatangan Zaytouna. Ya, benar. Zaytouna sampai di tempat tinggal Al Kadri dan Nadia yang baru di Jerman dalam keadaan yang sangat sehat dan masih mengingat Al Kadri dan juga Nadia sebagai pengadopsinya. Al Kadri berkata pada sebuah wawancara : “seorang petugas evakuasi di Yunani mengatakan kepada saya bahwasannya seluruh binatang peliharaan yang dibawa oleh para pengungsi sebelum saya tidak pernah dipertemukan kembali dengan pemeliharanya karena akan dimatikan (dengan suntik mati) karena beberapa alasan yang tidak dijelaskan oleh petugas evakuasi tersebut”. “Tentu saja saya tidak hanya tinggal diam mendengar hal tersebut, saya berdebat panas dengan petugas evakuasi tadi agar Zaytouna terus bersama saya hingga di Jerman. Namun karena ini merupakan peraturan evakuasi , saya tidak dapat memperjuangkan apa-apa lagi atas Zaytouna selain mendoakannya” tambah Al Kadri. Namun Al Kadri terkejut setelah melihat ada seseorang yang mengetuk pintu rumahnya dan itu merupakan petugas evakuasi yang telah melarang Al Kadri dan Nadia untuk membawa serta Zaytouna bersama mereka ke tempat barunya di Jerman.​


    [​IMG]
    Al Kadri dan Zaytouna pada saat masih dalam perahu evakuasi menuju Suhl, Jerman.​

    Tapi memang ada beberapa barang bawaan Al Kadri dan Nadia yang tidak dapat dikembalikan kepada mereka di tempat barunya di Jerman karena beberapa regulasi yang berlaku. Tapi, Al Kadri dan Nadia memang tidak dapat dipisahkan dari Zaytouna ya catlovers! Mereka sangat merasa senang dan bersyukur dengan kembalinya Zaytouna (jika di bahasa Inggris-kan kata Zaytouna menjadi Olive dan dalam bahasa Indonesia menjadi Zaitun) ke dekapan mereka. Mengingat masa sulit mereka di Syria bersama Zaytouna, Al Kadri yang merupakan seorang jurnalis dengan title architectural engineering ini menggendong Zaytouna dengan kain sepanjang perjalanan mereka yang sangat-sangat berbahaya melalui daratan dan juga lautan hingga ke Suhl, Jerman. Selama trio ini berjuang untuk bertahan hidup hingga sampai ke Suhl, Jerman, foto-foto mereka yang awalnya hanya berguna sebagai dokumentasi pribadi dan juga dokumentasi pemerintahan sekaligus petugas evakuasi mendadak menjadi perhatian seluruh dunia.​


    [​IMG]
    Al Kadri dan Zaytouna. Foto ini diambil sesaat setelah Zaytouna pad akhirnya dikirim ke apartemen tempat tinggal Al Kadri dan Zaytouna yang baru di Jerman.​

    Ternyata sang petugas membeberkan alasan mengapa binatang peliharaan banyak pengungsi pada akhirnya digugurkan sebelum pengiriman. Sebenarnya ini dikarenakan binatang peliharaan mereka tidak memiliki passport dan akte yang jelas. Ditambah lagi tidak adanya kabar lanjutan dari para pemelihara yang binatang peliharaannya masih dikarantina pada posko evakuasi kami. “Mereka tidak pernah menanyakan kabar kucing ataupun anjing yang mereka pelihara sejak mereka mengungsi ke Syria setelah dikarantina, seperti sudah melupakan binatang peliharaan mereka. Namun anda berbeda, anda terus menanyakan kabar Zaytouna hampir setiap hari. Anda benar-benar menganggap keberadaan Zaytouna ditengah-tengah keluarga anda. Karena itulah kami terus memikirkan dan mengusahakan bagaimana cara kami untuk menyatukan kembali Zaytouna dengan keluarga anda” tukas petugas evakuasi tersebut. “ditambah lagi Zaytouna benar-benar kucing yang pandai mengambil hati para petugas evakuasi disana. Ia benar-benar kucing yang lucu dan sangat berbeda. Kami benar-benar jatuh cinta terhadap Zaytouna” tambah petugas evakuasi tersebut.​


    [​IMG]
    Hal pertama yang dilakukan oleh Zaytouna sesampainya ditempat tinggalnya yang baru di Jerman bersama Al Kadri dan Nadia adalah ikut tidur bersama Al Kadri dan Nadia di kasur yang sama.​

    Wah catlovers benar-benar menyentuh dan terharu yang mendengar cerita daripada Zaytouna dan juga pengadopsinya Al Kadri dan Nadia. Mereke benar-benar melalui masa-masa sulit yang mungkin tidak semua pemelihara kucing pernah mengalaminya. Bayangkan saja, Al Kadri dan Nadia masih benar-benar memperjuangkan Zaytouna ditengah kondisi kritis yang benar-benar dapat membahayakan kehidupan mereka ditengah peperangan Syria. Mungkin rasa sayang dan cinta dari Al Kadri dan Nadia sudah benar-benar dalam terhadap Zaytouna. Meskipun Zaytouna tidak lagi sebagai kucing kecil disaat bergabung kembali bersama Al Kadri dan Nadia di tempat tinggalnya yang baru, melainkan telah menjadi kucing yang beranjak dewasa. “Sudah banyak perubahan secara fisik yang dialami Zaytouna dan kami sadar akan hal itu. Akan tetapi hal pertama yang ia lakukan sesampainya dirumah adalah tidur bersama kami pada kasur yang sama layaknya ia masih kecil dulu” tukas Al Kadri “Ia bahkan masih mengingat namanya yang indah, dan ia menyadari bahwa ia telah kembali lagi bersama keluarganya” tambah Al Kadri.​


    [​IMG]
    Pada saat Zaytouna sampai di apartemen Al Kadri dan Nadia di Jerman, ia tidak lagi berupa kucing yang masih kecil, melainkan telah menjadi kucing yang beranjak dewasa. Namun ingatan Zaytouna terhadap Al Kadri dan Nadia masih sangat baik.​

    Secara umum, kisah Zaytouna, Al Kadri dan Nadia hanyalah kisah yang memiliki happy ending ditengah kisah-kisah yang mungkin menyedihkan di akhir tentang seorang pengadopsi dengan binatang peliharaannya dari Syria. Memang benar, peperangan seperti yang terjadi di Syria benar-benar merugikan umat manusia dalam berbagai aspek. Akan tetapi, janganlah pernah lupa bahwasannya kita bukanlah satu-satunya jenis makhluk hidup yang hidup didalam dunia ini. Binatang dan juga tumbuhan juga merupakan makhluk hidup yang memiliki hak hidup layaknya kita manusia. Mereka hidup ditengah-tengah kita pasti karena suatu alasan yang sudah ataupun belum kita tahu. Tapi yang pasti, dengan adanya 3 unsur makhluk hidup di dunia ini (manusia, hewan dan tumbuhan), seluruh kehidupan pasti akan tetap menjadi seimbang selama mereka saling menghargai dan juga mendukung. Jadi, jangan berarti kita menganggap bahwa manusia yang paling berhak diatas dunia sehingga pada saat kita berperang atas suatu kepentingan pada akhirnya kita merugikan makhluk hidup lain. Memang, jalan terbaik agar semuanya hidup saling mendukung adalah saling memaklumi , mengerti, toleransi dan juga menghargai.​


     
  2. dimengertiaja

    dimengertiaja Member

    Joined:
    May 21, 2015
    Messages:
    848
    Likes Received:
    30
    Trophy Points:
    28
    mengharuukann bangetttt
     
  3. amirahbusanaislami

    amirahbusanaislami New Member

    Joined:
    Dec 22, 2015
    Messages:
    6
    Likes Received:
    0
    Trophy Points:
    1
    Kalo emang udah jodoh gak kemana ya hehe
     
  4. yungga19

    yungga19 Active Member

    Joined:
    Nov 28, 2015
    Messages:
    1,455
    Likes Received:
    85
    Trophy Points:
    48
    eee,mmmm yakin tuh kucing yang sama,?? kucing banyak serupa tapi tak sama
     
  5. WAP23

    WAP23 Member

    Joined:
    Aug 20, 2018
    Messages:
    208
    Likes Received:
    11
    Trophy Points:
    18
    Gimna cara tau nya yak? Hmmn kan bnyaak yg kaya gtu kucing didunia
     
Loading...

Share This Page