Metode Pendidikan Prenatal Bangsa Yahudi Dengan Terapi Musik Klasik

Discussion in 'Education' started by yani333, Jun 10, 2018.

  1. yani333

    yani333 Member

    Joined:
    Jun 10, 2018
    Messages:
    28
    Likes Received:
    1
    Trophy Points:
    8
    Metode terapi musik yang dilakukan oleh ibu hamil Yahudi ialah dengan cara mendengarkan musik-musik klasik utamanya karya Wolfgang Amadeus Mozart selama masa kehamina, dan memainkan alat musik piano. Semenjak awal kehamilan ibu hamil yahudi sudah membiasakan diri untuk mendengarkan musik-musik klasik. Para ahli di negara-negara maju, seperti : Jepang, Amerika Serikat dan negara-negara Eropa lainnya, meyakini bahwa musik klasik sangat berguna untuk merangsang perkembangan sel-sel otak janin. Menurut para pakar perkembangan sel-sel otak pada anak justru yang paling pesat ketika mereka masih berada dalam kandungan[1].

    Keindahan dan kelembutan musik klasik akan membuat ibu hamil terbebas dari stress akibat kehamilan. Menurut Dr. Suharwan Hadisudarmo Sp.OG. MMR[2], mengemukakan bahwa stress pada ibu hamil akan meningkatkan kadar renin angiotensin yang pada umumnya sudah meningkat ketika sedang hamil. Akibatnya, hal itu akan menghambat sirkulasi pasokan nutrisi dan oksigen rahim-plasenta-janin. Jika hal itu terjadi maka perkembangan janin dengan sendirinya akan menjadi terhambat. Berdasarkan dari penelitian yang dilakukan oleh Dr. Suharwan Hadisudahrmo Sp.OG. MMR, hambatan semacam itu bisa dicegah atau dihilangkan dengan mendengarkan alunan musik-musik klasik, utamanya musik-musik klasik karya Wolfgang Amadeus Mozart.

    Mendengarkan alunan musik klasik yang tenang, selain bisa menghilangkan sekaligus menangkal stress. Di sisi lain, dengan mendengarkan alunan musik klasik jantung janin akan berdenyut dengan tenang pula. Musik klasik selain merangsang seluruh sel (neurit) dan cabangnya (dendrit), juga akan melancarkan aliran darah. Sementara berdasarkan ilmu kedokteran; Disebutkan bahwa, kecerdasan seseorang merupakan buah dari hasil kerja ketiga elemen tersebut. Sebab itu kemudian musik klasik yang keberadaannya bisa mendongkrat ketiga elemen tersebut, disimpulkan bisa merangsang sekaligus meningkatkan kecerdasan janin.

    Hal itu dibuktikan dari beberapa hasil penelitian di rumah-rumah bersalin, yang disebutkan bahwa bayi yang mendapatkan stimulasi musik-musik klasik akan lebih penuh perhatian, dan termotivasi untuk belajar. Dr. Hermanto Tri Joewono SpOG, dari divisi kedokteran feto-maternal Lab/SMF obstetri ginekologi FK Unair/RSU Dr. Soetomo, Surabaya dalam makalahnya tentang Pengaruh Musik Klasik Bagi Kecerdasan Anak, menjelaskan bahwa alunan musik klasik dapat mendorong kecerdasan anak. Alunan musik klasik dapat mengurangi kematian jumlah sel saraf terprogram (apoptosis) sehingga sel saraf ketika lahir akan menjadi lebih banyak dan potensi kecerdasan pun dengan sendirinya menjadi lebih besar[3].

    Frekuensi musik klasik yang berkisar 5.000-8.000 hz dan lebih banyak dimainkan biola, sesuai dengan jumlah denyut jantung manusia. Di sisi lain, berdasarkan penelitian tersebut disebutkan bahwa biola memiliki getaran paling murni dibandingkan dengan alat musik lain. Dalam tulisan Dr Hardywinoto, SKm, yang bertajuk Mencerdaskan Otak Dengan Musik[4], menyebutkan beberapa jenis musik dan efek positifnya, yaitu:

    1. Musik Gregorian bisa dipergunakan untuk meciptakan ketenangan

    2. Musik Barok ciptaan Antonio Vivaldi, Georg Friedrich Handel, Corelli, Johann Sebastian Bach, memiliki pengaruh untuk menciptakan perasaan tenang, stabil, dan keteraturan.

    3. Musik klasik karya Wolfgang Amadeus Mozart dan Franz Joseph Haydn dapat meningkatkan daya konsentrasi, memori dan persepsi ruang.

    4. Musik romantik karya Fredric Chopin, Robert Schumann, Franz Schubert, Peter Illich Tcaikovsky, dan Franz List sarat akan perasaan dan emosi sekaligus beberapa lagu diantara juga bisa bisa menggugah spirit nasionalisme.

    5. Musik/lagu rahoni dapat menciptakan rasa tenang dan mengurangi sakit[5]

    Melangkah lebih lanjut, mengapa perempuan Yahudi lebih mengutamakan untuk mendengarkan musik-musik klasik karya Wolfgang Amadeus Mozart? Dibandingkan dengan gubahan musik klasik lainnya, musik karya Wolfgang Amadeus Mozart, melodi dan frekuensi yang tinggi mampu merangsang dan memberdayakan daerah kreatif dan motivatif di otak.

    Kemurnian dan kesederhanaan musik Mozart dengan komposisi yang digubahnya telah berhasil memberikan kembali keteraturan bunyi yang pernah dialami oleh janin selama berada dalam kandungan. Irama musik karya Wolfgang Amadeus Mozart menghadirkan efek yang secara fisik, mental, emosional, dan spiritual bisa mempertajam pikiran sekaligus meningkatkan kreativitas. Di sisi lain juga memberikan efek untuk menyehatkan tubuh janin/bayi. Bahkan menurut seorang pakar pendidik Don Campbell, dalam penelitiannya tengan musik Mozart, yang dikenal dengan istilah Mozart Effect, menyebutkan bahwa musik klasik, utamanya karya Wolfgang Amadeus Mozart, tidak hanya efektif untuk meningkatkan kecerdasan janin. Melainkan juga sangat bagus untuk diperdengarkan bagi siswa maupun mahasiswa.

    Meski demikian tidak semua karya Wolfgang Amadeus Mozart memberikan efek yang sama. Begitu juga musik klasik selain karya Wolfgang Amadeus Mozart tidak bagus untuk didengarkan. Selama musik tersebut berirama tenang, mengalun lembut, dan harmonis akan memberikan efek yang positif pula bagi janin.

    Adapun gubahan musik klasik karya Wolfgang Amadeus Mozart yang bagus untuk media mencerdaskan anak semenjak dalam kandungan, menurut Dr Hardywinoto. SKm, yaitu:

    1. Konser untuk seruling dalam nada dasar G

    2. Konser untuk seruling dalam nada dasar D

    3. Kuartet Seruling, Violin, Viola, Violincello[6]

    Lantas, kapan seorang ibu hamil seharusnya memulai untuk mendengarkan musik-musik klasik? Otak janin sudah mulai bekerja di usial kehamilan 16 minggu. Setelah melalui proses pembentukan, otak janin akan menjadi sempurna di usianya yang ke 18-20 minggu. Pada saat itu terapi musik untuk meningkatkan keceradasan anak sangat bagus untuk dilakukan. Pada saat itu perlengkapan pendengaran janin sudah mulai semakin sempurna.

    Agar bisa memperoleh hasil yang optimal maka lakukanlah sekitar 30 – 60 menit setiap harinya selama kehamilan. Agar hasilnya sesuai dengan apa yang diharapkan maka sebaiknya dilakukan secara berkesinambungan dan konsisten. Lakukan terapi pada saat janin sedang tertidur. Sehingga ketika terjaga, janin bisa menyimak rangsangan suara secara aktif. Dengan demikian maka daya ingat janin juga akan ikut terangsang dan menjadi semakin kuat[7].

    Dapat dipahami bahwa sesungguhnya rahim merupakan negeri musik yang ajaib. Di dalam rahim, janin dirangsang oleh simfoni-simfoni bunyi yang berbeda dengan apa yang bisa kita dengar. Di dunia orang dewasa ini kita bisa mendengarkan bahwa nada-nada yang mempesona yang bunyi-bunyi yang luar biasa. Hal itu juga dialami oleh janin selama sembilan bulan di dalam rahim.


    [1]Tim Pustaka Familia. Warna-warni Kecerdasan Anak dan Pendampingannya. (Kanisius. Yogyakarta. 2006). hlm. 33

    [2]Ibid

    [3]Dini Kasdu. Anak Cerdas; A-Z Panduan mencetak Kecerdasan Buah Hati Sejak merencakan Kehamilan Sampai Balita. (Puspa Swara. Jakarta. 2004). hlm. 57

    [4]Dr Hardywinoto. Mencerdaskan Otak Dengan Musik. Dalam, Anak Unggul Berotak Prima. (PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 2003), hlm. 45

    [5]Ibid, hlm. 47

    [6]Ibid, hlm. 51

    [7]Dini Kasdu. Anak Cerdas; A-Z Panduan mencetak Kecerdasan Buah Hati Sejak merencakan Kehamilan Sampai Balita. (Puspa Swara. Jakarta. 2004), hlm. 58

    *Penulis adalah salah satu kontributor lembaga kursus bahasa Inggris di Jogja
     
Loading...

Share This Page