Mukena Tatuis : Menciptakan Lapangan Kerja dan Peluang Usaha

Discussion in 'Infotainment' started by Hera Wibiksono, Apr 29, 2016.

  1. Hera Wibiksono

    Hera Wibiksono New Member

    Joined:
    Apr 19, 2016
    Messages:
    8
    Likes Received:
    0
    Trophy Points:
    1
    Mukena Tatuis - Pernah anda membayangkan diri anda akan sukses? Pernah anda melihat diri anda adalah pribadi yang beruntung? Atau pernahkah anda merasakan pesaan yang bebas yang menentramkan? Itulah yang kini sedang atau tidak pernah terbayangkan, terlintas dan terfikirkan oleh seorang perempuan yang berhasil menciptakan lapangan kerja dan peluang usaha kepada masyarakat di Indonesia.

    Dari cukup banyak brand mukena di Indonesia, nama Tatuis mungkin sudah cukup akrab terdengar bagi anda. Sejak enam tahun lalu, mukena Tatuis telah meluncurkan produk mukena yang berciri khas flowery design dengan warna-warni ceria. Diakui perempuan bernama lengkap Rina Kartina (38 tahun), pendiri dan pemilik brand Tatuis, bunga – bunga terdiri dari warna ceria yang memang ciri pembeda mukenanya. “Baik itu di kain maupun di ornamen – ornamennya, selalu ada unsur bunga ketika di awal,” tutur Rina yang rutin mengiklankan produknya di salah satu majalah nasional ini.

    Sebelum memproduksi mukena, sebenarnya Rina telah lebih dahulu membuat sajadah. Saat itu, sebenarnya ia juga sudah membangun sebuah bisnis home decor yang dibantu beberapa karyawan. “Saya ingin usaha saya terus berlanjut juga berkembang agar karyawan tetap menerima gaji dan memenuhi kebutuhan keluarganya. Jadi saya mulai memikirkan produk lain yang bisa diproduksi dan berkembang,” jawab Rina, yang mulai merintis bisnis dari tahun 2005 ini.

    Dari hasil tukar pemikiran dan diskusi dengan karyawannya, Rina memperoleh masukan hingga terwujudlah ide untuk memproduksi sajadah dengan harga terjangkau, sederhana, tanpa harus ribet dengan pola dan ukuran. Maka dibuatlah sajadah Tatuis menggunakan bahan eksklusif dan bordir tangan berwarna emas. Apakah anda menjadi salah satu customer yang mempopulerkan sajadah beliau?

    Dengan mendapat respon positif yang begitu masif, sajadahnya diminati banyak orang seketika tentu dengan kerja keras jangan dilupakan. Karena hal inilah, Rina kemudian memproduksi mukena yang diberi nama mukena Tatuis awalnya sebagai tambahan dari produk sajadah miliknya. Pada 2010, dengan tagline “Pionir Mukena dan Sajadah Fashion”, Tatuis resmi meluncurkan produk baru yaitu mukena yang tidak hanya nyaman digunakan, mudah dibawa bepergian serta juga elegan. Ini yang membuat costumer memberikan masukan-masukan positif.

    Tahun 2014 menjadi momen yang mungkin tak terlupakan oleh Rina dan tim manajemennya. karena apa? Omzet Tatuis mencapai 6 miliar rupiah. Angka ini, menurut Rina, melonjak tajam dari tahun sebelumnya, dan jangan tanya omzetnya tahun 2016 ini bakal di targetkan berapa. :D*berkeringat*

    Padahal, Rina menjalani bisnis ini di tengah anggapan orang yang memandang bisnis mukena tidak menggiurkan. Karena tidak seperti baju yang dipakai sehari – hari, mukena hanya digunakan sebentar, saat shalat saja. Sehingga biasanya masa pakai mukena sendiri bisa cukup lama dan dimiliki orang dalam jumlah yang sedikit.*huh*

    Rina membeberkan, inovasilah yang membuat mukena Tatuis selalu di gemari dan tak pernah kehilangan pasar, “Baik itu dari designnya yang baru, warna baru, atau apapun yang membuat Tatuis selalu fresh,” imbuh lulusan magister akutansi UI ini. Ia juga tak menampik bahwa mulai banyak persaingan di bisnis ini yang mengikuti Tatuis. “Justru ini membuat branding Tatuis lebih kuat di benak customer. Imbuh perempuan yang optimis yang juga optimis ini.*bergaya*

    “Kami pernah mengalami masalah internal, sehingga karyawan yang semula banyak hanya tersisi satu orang. Sementara saat itu sedang banyak sekali pesanan. Disitulah diuji ketahanan mental untuk terus semangat dan positive thinking, “ kenang Rina. Inilah semangat mukena tatuis yang dihadirkan Rina untuk menciptakan lapangan kerja dan peluang usaha dimana juga membantu program pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan. Menginspirasi banget buat kita kan ya? *kagum*

    Artikel yang mungkin Anda suka : Berawal dari 2 Juta, Kini Ia Kaya Raya
     
Loading...

Share This Page