Niat dan Tata Cara Mandi Wajib Setelah Haid

Discussion in 'General Lifestyle' started by AndroidApkApps, Oct 7, 2020.

  1. AndroidApkApps

    AndroidApkApps Member

    Joined:
    Dec 11, 2015
    Messages:
    693
    Likes Received:
    68
    Trophy Points:
    28
    Menjadi seorang perempuan merupakan hal yang sangat istimewa karena ada banyak hal yang dimikilinya daripada laki-laki. Ya, salah satunya adalah menstruasi atau haid. Terjadinya haid adalah salah satu proses ketika dinding rahim mengalami peluruhan karena tidak terjadinya ovulasi. Hal ini juga menandakan bahwa pada satu periode ovulasi kamu nggak sedang berada dalam kondisi hamil.

    Saat menstruasi kamu nggak diperbolehkan melakukan ibadah salat lima waktu apalagi puasa saat bulan Ramadan seperti ini. Jika melakukannya kamu justru berdosa dan ibadahmu nggak diterima oleh Allah SWT. Setelah selesai haid, kamu bisa melaksanakan ibadah puasa lagi dengan syarat mandi wajib terlebih dahulu. Inilah doa, niat dan tata cara mandi wajib setelah haid yang benar.


    1. Niat mandi wajib

    Seperti ibadah pada umumnya, saat mandi wajib kamu diharuskan untuk membaca niatnya ya, Bela. Inilah yang membedakan antara mandi wajib dan mandi biasa pada umumnya. Kamu boleh membaca doa ini dalam hati ataupun secara lisan. Bahkan untukmu yang belum hafal, niat mandi wajib ini juga boleh dibaca ya, Bela.

    نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ حَدَثِ الْحَيْضِ ِللهِ تَعَالَى

    “Nawaitul Ghusla Lifraf il Hadatsil Akbari minal Haidil Lillahi Ta’ala”

    Artinya: Saya berniat mandi wajib untuk mensucikann hadast besar dari haid karena Allah Ta’ala.

    2. Perintah untuk mandi wajib

    Landasan perintah mandi wajib sudah jelas di dalam Alquran, yakni berada dalam Alquran surat Al-Maidah ayat 6 dan Alquran surat An-Nisa ayat 43.

    Al-Maidah ayat 6 berbunyi:

    يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلَاةِ فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوا بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَيْنِ ۚ وَإِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوا ۚ وَإِنْ كُنْتُمْ مَرْضَىٰ أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ أَوْ جَاءَ أَحَدٌ مِنْكُمْ مِنَ الْغَائِطِ أَوْ لَامَسْتُمُ النِّسَاءَ فَلَمْ تَجِدُوا مَاءً فَتَيَمَّمُوا صَعِيدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوا بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُمْ مِنْهُ ۚ مَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِنْ حَرَجٍ وَلَٰكِنْ يُرِيدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

    “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.”

    An-Nisa ayat 43 berbunyi:

    يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَقْرَبُوا الصَّلَاةَ وَأَنْتُمْ سُكَارَىٰ حَتَّىٰ تَعْلَمُوا مَا تَقُولُونَ وَلَا جُنُبًا إِلَّا عَابِرِي سَبِيلٍ حَتَّىٰ تَغْتَسِلُوا ۚ وَإِنْ كُنْتُمْ مَرْضَىٰ أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ أَوْ جَاءَ أَحَدٌ مِنْكُمْ مِنَ الْغَائِطِ أَوْ لَامَسْتُمُ النِّسَاءَ فَلَمْ تَجِدُوا مَاءً فَتَيَمَّمُوا صَعِيدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوا بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَفُوًّا غَفُورًا

    “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri mesjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi. Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun.”

    3. Tata cara mandi wajib
    1. Membaca niat
    2. Membersihkan kedua tangan 3x
    3. Membersihkan bagian tubuh yang kotor dengan tangan kiri
    4. Mengulang mencuci tangan
    5. Berwudhu beserta niat wudhu
    6. Membasuh kepala 3x sampai ke pangkal rambut
    7. Memisah-misah rambut dengan jari
    8. Mengguyur seluruh tubuh
    9. Memberi sabun dan shampo
    4. Hal yang diperhatikan saat mandi wajib
    1. Menggunakan air yang suci dan membersihkan tanpa terkena kotoran yang bisa mengubah bau dan sifatnya
    2. Mandi wajib dihukumi sebagai pengganti wudhu
    3. Seluruh tubuh tanpa terkecuali harus terkena air keseluruhan
    4. Tidak menggunakan tutup kepala
    Itulah ulasan lengkap tentang niat, doa dan tata cara mandi wajib setelah haid yang benar. Semoga bermanfaat.

    Sumber : https://www.popbela.com/career/insp...at-doa-dan-tata-cara-mandi-wajib-setelah-haid
     
Loading...

Share This Page