Nikmatnya Hidup Sederhana

Discussion in 'General Discussion' started by Muh. Wira Wijaya, Sep 20, 2016.

  1. Muh. Wira Wijaya

    Muh. Wira Wijaya Member

    Joined:
    Oct 6, 2015
    Messages:
    672
    Likes Received:
    71
    Trophy Points:
    28
    Hidup sederhana itu adalah sebuah pilihan. Mengapa demikian? Karena ternyata hidup sederhana itu bukan pilihan terakhir bagi si miskin. Namun, bisa pula dipilih dan dilakukan secara sadar oleh orang yang berkecukupan secara materi.

    Bedanya, orang miskin hidup secara sederhana karena 'potret' hidup sederhana itu lekat dan dekat dengan kehidupan mereka. Dan orang kaya yang sederhana adalah pribadi yang hebat.

    Oleh sebab itu, ada yang mengkategorisasikan potret kehidupan ini dengan beberapa kelas atau perbedaan.
    1. Orang miskin yang sombong
    2. Orang miskin yang sederhana
    3. Orang kaya yang sombong
    4. Orang kaya yang sederhana

    Untuk kemungkinan atau kategorisasi kelima silahkan anda cari ! Hehe...

    Ada dua golongan di atas yang beruntung dan ada dua golongan pula yang akan merugi dengan sikapnya tersebut.

    Ya, hidup sederhana adalah sebuah sikap hidup.

    Tentang tipe orang nomor ketiga, oleh Allah SWT diceritakan dalam Alquran yang artinya:
    Dan jikalau Allah melapangkan rizki kepada hamba-hamba-Nya tentulah mereka akan melampaui batas di muka bumi, tetapi Allah menurunkan apa yang dikehendaki-Nya dengan ukuran. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui (keadaan) hamba-hamba-Nya lagi Maha Melihat.[asy-Syûra/42:27].

    Sikap sombong atau angkuh dengan nikmat yang diberikan oleh Allah adalah perbuatan yang salah dan keliru. Selain itu, pada hakikatnya mereka dalam keadaan tertipu.

    Banyak orang yang mencari cara agar hati tenang dan damai. Namun, banyak pula yang tidak sampai menemukan hal itu. Ia kira uang dan kekayaan adalah sumber ketenangan. Padahal, sikap hidup sederhana adalah bagian penting dari kebahagiaan dan ketenangan.

    Membentuk Sikap, Mental Sederhana (Bersahaja)
    Salah satu cara agar terbentuk dalam diri kita sikap sederhana adalah dengan membiasakan diri mengatakan 'cukup' dan tidak berlebih-lebihan.

    Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, dan jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. [al-A’râf/7:31].

    Sikap yang adil terhadap pemberian Allah dan menjadi indikator kebersahajaan seseorang adalah dengan mengambil jalan tengah; tidak berlebih-lebihan dan sebaliknya menjauhi sifat kikir.

    Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebih-lebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian. [al-Furqân/25:67].

    Cara selanjutnya untuk membentuk jiwa sederhana dalam diri adalah dengan memahami lebih jauh tentang rezeki dan tawakal.

    Seorang yang bersahaja, akan paham bahwa apa yang ia raih dengan hartanya yang banyak ada bagian orang lain di dalamnya. Makanya ia gemar membantu orang lain dengan sedekah dan infaq.

    Sebaliknya, jika ia dalam kondisi miskin. Maka ia kuatkan dan hidupkan sifat qanaah atau merasa cukup dengan apa yang ia miliki. Karena ia tahu bahwa rezeki itu tidak semata terkait dengan hitungan uang dan harta. Namun, ia tahu keimanan, kesehatan dan kesempatan, teman yang baik semuanya termasuk bagian dari rezeki Allah.

    Nikmatnya hidup sederhana, setidaknya yang bisa kita rasakan minimal adalah dapat mendorong seseorang menjadi pribadi yang pandai bersyukur dan toleran, menghargai nikmat-nikmat Allah sekecil apapun.
     
  2. rosemina

    rosemina New Member

    Joined:
    Sep 20, 2016
    Messages:
    6
    Likes Received:
    0
    Trophy Points:
    1
    gk kaya dan gk miskin gk kekurangan dan gk minta-minta
     
Loading...

Share This Page