Pedati Gede Pekalangan, Peninggalan Sejarah Yang Unik Di Cirebon

Discussion in 'Tourism' started by Dimas Priyono, Nov 29, 2015.

  1. Dimas Priyono

    Dimas Priyono Member

    Joined:
    Nov 29, 2015
    Messages:
    25
    Likes Received:
    2
    Trophy Points:
    8
    Salah satu peninggalan sejarah yang ada di Cirebon adalah Kereta Keraton Pedati Gede Pekalangan. Kereta keraton ini selain memiliki bentuk yang unik, juga memiliki andil yang besar terhadap perkembangan sejarah penyebaran dan perkembangan Islam di Cirebon.

    [​IMG]

    Pedati Gede merupakan pedati atau kereta yang unik, karena ukurannya yang tidak lazim, mungkin kereta ini bisa dikatakan pedati atau kereta terbesar di Indonesia, bahkan mungkin di dunia. Kereta ini memang punya ukuran yang tak wajar yakni dengan panjang total 8,6 meter, tinggi 3,5 meter dan lebar 2,6 meter. Kereta ini berjalan di atas enam roda ukuran besar dengan diameter 2 meter dengan panjang jari-jari roda sepanjang 90 cm dan dua roda kecil yang berdiameter 1,5 meter dengan panjang jari-jari roda 70 cm. Tidak hanya besarnya ukuran yang membuat pedati ini begitu istimewa tapi juga teknologi yang terdapat dalam kereta itu dinilai oleh banyak pengamat sebagai kereta yang melampaui teknologi zamannya. Teknologi itu bisa dilihat dari terdapatnya semacam as terbuat dari kayu bulat berdiameter 15 cm yang menghubungkan antar roda melalui poros yang ada di tiap-tiap roda tersebut dengan pelumas dari getah pohon damar di tiap pertemuan antara roda tersebut dengan poros agar disamping pertemuan antara as dan porosnya tetap lancar juga membuat as tidak cepat aus.

    Satu hal lainnya yang mengundang decak kagum adalah sistem rangkaian dari Pedati Gede Pekalangan ini menggunakan sistem knock down layaknya kereta api hingga jika pada saat itu yang diangkut tak cukup hanya dengan menggunakan pedati ini maka digunakan pedati-pedati lainnya dengan cara mencangkolkan pedati tambahan itu dibelakangnya dan ditarik dengan tenaga kerbau bule yang diyakini memiliki tenaga di atas rata-rata kerbau biasa pada umumnya.

    Berdasarkan catatan dan dipercaya oleh beberapa ahli dibuat pada tahun 1371 ketika Cirebon masih berbentuk katumenggungan dan dipimpin oleh Pangeran Cakrabuwana. Dan pedati ini masih tetap digunakan hingga jaman kesultanan Sunan Gunung Jati di abad ke-15.

    Salah satu peran penting Pedati Gede adalah ketika pembangunan Masjid Agung Sang Cipta Rasa pada tahun 1480 sebagai alat angkut bahan bangunan atau material.

    Konon diceritakan bahwa panjang sebenarnya Pedati Gede ini mencapai 15 meter, yang terdiri dari 2 pasang roda besar dan 4 pasang roda kecil, panjangnya roda ini dimampaatkan untuk mengankut kayu-kayu besar dan panjang untuk pendirian Masjid Agung tersebut.

    Namun sayang, karena lokasi penyimpanan yang terbatas maka jumlah roda yang 6 pasang itu hanya dapat masuk sebanyak 4 pasang roda yang terdiri dari 2 pasang roda besar dan 2 pasang roda kecil.

    Kondisi Pedati Gede masih terawat dengan baik , dan perawatan tersebut berkat Juru Kuncen yang selalu setia menjaga Pedati Gede , Ibu Taryi adalah turunan Juru Kunci yang dipercaya oleh Pihak Keraton kasepuhan untuk menjaga dan merawat pedati gede tersebut.

    Lokasi penyimpanan Pedati Gede yang asli berada di Kampung Pekalangan, Kecamatan Pekalipan, Kota Cirebon. sedangkan di Keraton Kasepuhan juga disediakan kereta Pedati Gede dalam bentuk replika.

    Sumber : ditorentalmobilcirebon.com
     
    lasealwin likes this.

Share This Page