Pencarian Jati Diri Seorang Pelajar yang Salah Kaprah

Discussion in 'Education' started by Saat Santai, Jun 12, 2017.

  1. Saat Santai

    Saat Santai New Member

    Joined:
    May 3, 2017
    Messages:
    4
    Likes Received:
    1
    Trophy Points:
    3
    [​IMG]
    Memang benar adanya bahwa sekolah itu disebut sebagai suatu tempat untuk menuntut ilmu, membentuk budi pekerti dan akhlak agar menjadi manusia yang memiliki karakter baik. Sekolah merupakan tempat para generasi muda penerus bangsa dalam menuntut ilmu untuk mendapatkan pengalaman hidup sebagai modal sebagai batu loncatan ke masa depan dan meniti langkah yang cukup panjang.

    Melalui pengajaran guru yang tentunya sudah membuat banyak pelajaran budi pekerti, bisa mengarahkan seorang pelajar untuk memiliki perilaku yang sesuai dengan norma, tetapi ironisnya para pelajar tidak jarang melakukan suatu tindakan yang menimpang dari ajaran norma. Dari kondisi yang seperti ini, remaja yang tergolong dalam sosok pribadi yang tengah mencari jati diri dan indentitas ini pun membutuhkan sebuah tempat penyaluran ide kreativf mereka. Apabila tempat itu tidak ada ataupun kurang memadai, mereka akan mencari dengan segala cara sebagai penyaluran rasa nafsu dari jati diri dan salah satunya yaitu dengan berkelahi secara berkelompok atau masal yang sering disebut dengan tawuran.

    Masalah yang sering menjadi perbincangan hangat di dalam masyarakat maupun media massa ini lebih sering di lakukan oleh kalangan pelajar, dan pada umumnya terjadi di kota-kota besar. Mungkin hanya karena hal kecil atau gengsi antar sekolah, selanjutnya justru memberikan tanggapan sebagai suatu hal yang besar dan ialah suatu tantangan. Pemicu lain pada umunya rasa kesetiakawanan yang tinggi dan dendam sampa membalas perlakuan yang diakibatkan oleh pelajar sekolah lain yang dianggap merugikan temanya ataupun mencari permasalahan yang memiliki hubungan dengan sekolah itu, sehingga tawuran pun menjadi tak terelakkan.

    Pemicu munculnya tawuran pelajaran disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya yaitu faktor lingkungan dan faktor internal. Disamping itu, doktrin, dorongan dan dukungan dari orang di sekitarnya itu atau biasanya dari angkatan yang lebih tinggi bahkan dari para alumni seolah telah menjadi kebiasaann serta turun temurun menjadikan pelajar yang terlibat tawuran itu semakin semangat untk melakukan tindakan yang tidak sesuai bahkan bertolak belakang dengan apa yang telah dipelajari di sekolah.

    Semakin maraknya tingkah laku para pelajar yang termasuk dalam contoh penyimpangan sosial itu adalah sebuah kajian yang menarik untuk menjadi pembahasan. Perkelahian antar pelajar yang pada umumnya masih remaja ini sangat merugikan dan dibutuhkan usaha untuk mencari jalan keluar dari permasalahan ini atau setidaknya mengurangi agar tidak terjadi kembali hal semacam ini yang sebetulnya hanya akan merugikan pelajar yang terlibat dalam tawuran itu sendiri, dunia pendidikan, sekolah dan juga keluarga.

    Masa remaja adalah masa dimana seseorang yang menginjak masa kini sedang mencari jati dirinya. Pencarian itu ditentukan melalui suatu aktivitas dalam sebuah kelompok dan biasanya seseorang yang menginjak masa remaja ini sering menonjolkan egonya dalam kelompok itu. Remaja pun rentan untuk melakukan segala perilaku negatif yang dilakukan secara bersama-sama ataupun kelompok.

    Di dalam konteks ini, misal kelompo yang dibentuk sebuah siswa dalam suatu sekolah. Mereka akan patuh pada norma yang terdapat pada kelompoknya, norma itu tertanam sangat kuat dan kebanyakan bertentangan dengan norma yang berlaku dalam masyarakat.

    Di dalam kelompok ini apabila ada yang melanggar norma kelompok atau memiliki nyali kecil, sering terjadi anggota kelompok yang lain akan mengejeknya sampai memojokkan dirinya bahkan sampai mengucilkannya, dari sinilah sifat melawan orang tua dan berani itu timbul serta tidak menghiraukan lingkungan sekitar, sementara ia lebih menghormati teman yang ada dalam kelompok itu. Persatuan dan kesatuan yang terdapata pada kelompok bisa memaksa seseorang untuk ikut dalam kejahatan kelompok lainnya.

    Oleh karena itu tidak mudah untuk menghentikan tawuran pelajar yang telah menjadi suatu tradisi ini. Diperlukan kesadaran diri yang lebih dari pelajar yan terlibat dalam tawuran itu sendiri, juga peran serta lingkungan dan orang-orang yang terdapat di sekitar pelajar tersebut. Selain lingkungan keluarga dan masyarakat, peran serta pemerintah terutama dalam dunia pendidikan jauh lebih di butuhkan untuk mengatasi masalah ini.
     
  2. wandi666

    wandi666 New Member

    Joined:
    May 6, 2017
    Messages:
    18
    Likes Received:
    0
    Trophy Points:
    1
    Miris memang, untung di tempatku sekolah nggak ada yang tawuran. Sekalipun nakal, tapi nggak sampe melukai diri dengan tawuran..
     
  3. Unmetered

    Unmetered Member

    Joined:
    Nov 12, 2015
    Messages:
    483
    Likes Received:
    69
    Trophy Points:
    28
    Media pendidikan tidak hanya sekolah, masih ada keluarga, masyarakat, media massa sebagai pembentuk karakter dan kepribadian seseorang.
     
Loading...
Similar Threads - Pencarian Jati Diri
  1. Asep ilyas mulyadi
    Replies:
    0
    Views:
    866

Share This Page