Pengalaman Tidak Menyenangkan Saat Berwisata Ke Italia

Discussion in 'Tourism' started by KangAndre, Jun 14, 2016.

  1. KangAndre

    KangAndre Member

    Joined:
    Jan 25, 2014
    Messages:
    10,244
    Likes Received:
    2,714
    Trophy Points:
    413
    Ini bukan pengalaman saya, namun pengalaman Ibu Ratna Sugeng saat menghadiri Konferensi Para Ahli Adiksi di Italia. Setelah konferensi selesai, beliau jalan-jalan di beberapa kota di Italia, meskipun di negara maju namun Beliau dan temannya merasakan nasib tidak menyenangkan.

    Begini pengalaman Beliau yang saya kutip dari blog Wisatasiana. Siapa tahu ada member sini yang berniat berwisata ke Eropa khususnya di Italia. Jadi hati-hati saja :D

    bandara-vinece.jpg

    Copet rupanya ada di bandara Venice. Teman Ibu Ratna Sugeng kehilangan paspor, uang, dan laptop yang diletakkan dalam tas di atas troli di bandara Venice. Begitu cepat barang melayang, meski pemiliknya masih memegangi troli. Teriakan tak mampu menghentikan kawanan copet ini, dan tak seorangpun menolong.

    Kehilangan ini membuat kami memahami mengapa di semua tempat umum termasuk mesin karcis di stasiun selalu ada tulisan peringatan untuk mewaspadai copet dan di hotel untuk tidak meninggalkan barang berharga. Oleh karena itu, membuat kami berhati-hati atas semua harta berharga.

    Repotnya, bahasa Italia tidak dikuasai dengan baik sehingga komunikasi seringkali ada hambatan termasuk saat melaporkan kejadian tersebut. Pelayanan publik kebanyakan menggunakan bahasa Italia. Bahasa Inggris merupakan bahasa yang kurang dimengerti oleh polisi, layanan di stasiun kereta api, bandara dan restoran atau café.

    Mengurus paspor yang hilang dilakukan di kedutaan besar Indonesia di Roma, dengan melampirkan laporan kehilangan dari polisi bandara, fotokopi paspor dan pas foto. Pas foto dapat dibuat di kotak foto di stasiun kereta api, seperti kotak berfoto di mal-mal Jakarta. Dalam waktu tak sampai satu jam pengurusan paspor sementara dapat diselesaikan oleh pejabat di kantor Kedutaan Besar Indonesia di Roma.

    Pengalaman lain yang tidak menyenangkan adalah tertelannya uang di mesin karcis kereta api di stasiun Pisa. Uang yang dimasukkan tidak direspon dengan keluarnya karcis dan uang kembalinya. Ketika kami melapor kepada petugas stasiun, kami diberi tanda lapor untuk disampaikan ke kantor stasiun besar di Florence esok harinya.

    Penasaran akan layanan publik kepada turis, kami pergi ke stasiun besar Florence dua hari kemudian. Antrian panjang penerima keluhan publik di stasiun tak menyurutkan niat untuk memperoleh uang kembalian. Ternyata, dengan Bahasa Inggris yang patah-patah mereka mengatakan uang dapat diambil dua bulan lagi. Weleh... sudah harus pulang nih.....(ini kata saya loh..) Karena itu disarankan, bila anda membeli karcis di mesin usahakan uang kecil saja biar kalau tertelan tidak rugi banyak.

    Dikutip dari: Pengalaman Berharga Saat Wisata Di Italia
     
  2. Marko Sianipar

    Marko Sianipar Member

    Joined:
    Mar 16, 2016
    Messages:
    425
    Likes Received:
    50
    Trophy Points:
    28
    mungkin ini salah satu konspirasi mafioso *bergaya*
     
  3. Angkasa Bali

    Angkasa Bali Member

    Joined:
    Oct 20, 2014
    Messages:
    787
    Likes Received:
    72
    Trophy Points:
    28
  4. Vivien Cheong

    Vivien Cheong Member

    Joined:
    Jun 13, 2016
    Messages:
    99
    Likes Received:
    8
    Trophy Points:
    18
  5. balitourculture

    balitourculture Member

    Joined:
    Jun 3, 2016
    Messages:
    219
    Likes Received:
    6
    Trophy Points:
    18
    harus selalu hati" bukan hanya di luar ngri saja ttpi juga di indonesia ...
     
Loading...

Share This Page