Pengertian Saham Sesimpel Mungkin Bagi Pemula

Discussion in 'General Business' started by OmAgus, Apr 27, 2015.

  1. OmAgus

    OmAgus New Member

    Joined:
    Apr 22, 2015
    Messages:
    14
    Likes Received:
    0
    Trophy Points:
    1
    Teman-teman semua. Saya ingin berbagi info nih, bagi yang masih penasaran saham itu seperti apa. Info ini berguna khususnya bagi yang masih beranggapan, investasi saham itu ribet dan hanya untuk yang berkantong tebal saja. Silakan disimak!

    Pengertian Saham Sesimpel Mungkin Bagi Pemula

    Berinvestasi sebaiknya sudah bagian dari gaya hidup. Lagi pula banyak kok instrument investasi. Bisa di emas, deposito, dan saham. Nah, kali ini yang dibahas adalah berinvestasi di saham.

    Mungkin masih awam ya apa itu saham. Kesannya saham itu mainannya orang berduit. Padahal siapa pun bisa kok berinvestasi di saham. Asalkan tahu seluk-beluknya.

    Memang, masih banyak yang bingung tentang pengertian saham dan jenisnya. Sekilas yang diketahui adalah saham itu bisa memberi keuntungan berlipat-lipat dan sebaliknya kerugian yang besar.

    Sebelum lebih jauh, kenali dulu pengertian saham. Menurut Bursa Efek Indonesia (BEI), definisi saham itu tanda penyertaan modal dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Karena ikut tanamkan modal maka punya klaim atas pendapatan perusahaan, klaim atas asset perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

    Bahasa sederhananya, saham itu semacam alat bukti kepemilikan atas sebuah perusahaan/badan usaha. Jadi, kalau punya saham maka menjadi pemilik perusahaan tersebut.

    Inilah kenapa saham itu disebut sebagai surat berharga. Ya karena menjadi bukti sahih kepemilikan atas sebuah perusahaan.

    Terus kenapa mesti tertarik berinvestasi di saham? Berikut ini alasannya

    [​IMG]

    Perlu diluruskan, berinvestasi di saham itu bukan berjudi.
    Ada yang bilang main saham itu hampir mirip dengan judi karena penuh dengan ketidakpastian. Anggapan ini perlu diluruskan dulu. Sejatinya semua usaha itu selalu menghasilkan dua sisi, yakni ada untung dan rugi.

    Misalnya pedagang ayam juga menghadapi situasi demikian. Jika ayam yang dijual laku maka dia untung, sebaliknya tak laku maka rugi.

    Bedanya dengan penjudi, pedagang ayam meski dagangannya tak laku tapi barang dagangannya tetap ada. Dia bisa saja menjual ayamnya dengan harga diskon agar cepat laku.

    Begitu pun dengan saham di mana ketika nilai saham turun maka investor bisa saja menjualnya dengan harga rendah alias merugi. Beda sama penjudi ketika dia kalah maka dia tak dapat apa-apa. Hartanya ludes!

    Kemudian melirik saham sebagai instrumen investasi juga bukan sekadar main-main. Ketika untung maka lanjut terus tapi ketika rugi langsung mencak-mencak sampai trauma dengan saham.

    Padahal berinvestasi saham membutuhkan pengetahuan dan banyak belajar. Gunanya untuk mempertajam analisis sehingga tak salah perhitungan.

    Sebagai permulaan, berikut ini ada 2 Kategori Saham:

    1. Saham biasa
    Saham biasa adalah surat berharga yang berfungsi sebagai bukti pemilikan suatu perusahaan. Pemilik saham ini berhak menerima sebagian pendapatan (deviden) dari perusahaan serta bersedia menanggung risiko kerugian yang diderita perusahaan.

    Mereka yang memiliki saham perusahaan punya hak ambil bagian terhadap pengelolaan perusahaan. Besaran porsi hak pengelolaan ini tergantung dengan jumlah saham yang dimiliki.
    [​IMG]
    Semakin banyak saham yang dimiliki maka hak suaranya makin besar dalam mengontrol perusahaan.

    Ketika perusahaan untung, maka mereka yang punya persentase saham yang besar akan menerima porsi keuntungan yang besar. Sebaliknya, mereka juga bersiap menderita kerugian jika perusahaan itu gagal memperoleh pendapatan.
    2. Saham preferen
    Saham preferen adalah surat berharga yang membuktikan pemiliknya memiliki hak lebih dari pemegang saham biasa.
    Pemegang saham ini berhak didahului saat pembagian keuntungan perusahaan (deviden).

    Terus juga jadi yang pertama dalam hal pembayaran kembali modal yang disetorkan jika perusahaan dilikuidasi. Terakhir, dia berhak pula menukar dengan saham biasa.

    Terkesan saham preferen lebih baik daripada saham biasa. Padahal tidaklah demikian. Saham preferen tidaklah lebih baik, tetapi hanya berbeda dari saham biasa.

    Dalam kenyataanya, cara terbaik memandang saham preferen itu adalah dengan melepaskan hak memiliki perusahaan demi dapat perlindungan layaknya kreditur.

    Bagaimana saham memberi keuntungan?

    Analogi sederhananya adalah pemegang saham adalah pemilik perusahaan. Maka jika perusahaan itu untung pastinya keuntungan akan jatuh kepada pemiliknya. Laba bersih yang diraup perusahaan ketika kinerjanya bagus akan disisihkan kepada pemilik saham.

    Bagaimana pembagiannya?

    1. Capital gain

    Keuntungannya didapat dari pertumbuhan nilai aset dan modal.

    Begini, anggap saja saham itu seperti sertfikat tanah dan tanah itu adalah perusahaan. Kemudian tanah itu harganya naik dan Anda menjualnya.

    Nah selisih harga beli tanah dan harga jualnya itu yang disebut capital gain. Selisih itulah yang disebut keuntungan capital gain.

    2. Deviden

    Deviden adalah laba yang diperoleh dari kinerja perusahaan.

    Kembali ke analogi tanah tadi. Misalnya tanah itu dijadikan lokasi parkir maka pemasukan dari sewa parkir itu sebagian masuk ke pemilik tanah.

    Biasanya pemilik saham lebih suka mencari keuntungan capital gain karena sifatnya lebih cepat. Beli di saat harga murah dan jual di saat harga tinggi. Beda dengan deviden yang nilainya lebih kecil karena tergantung dari kinerja perusahaan.

    [​IMG]
    Berinvestasi di saham tak perlu modal besar di awalnya.

    Semoga sampai di sini dapat memberi gambaran berinvestasi saham. Instrumen investasi ini bisa menjadi pilihan sepanjang mau belajar dari nol dan tak perlu modal yang besar.

    Investasi di saham adalah sebuah bisnis, bukan perjudian. Jenis-jenisnya bisa dibaca di sini.

    Sumber: http://blog.duitpintar.com/ini-peng...nya-yang-dibuat-sesimpel-mungkin-untuk-pemula
     
    Last edited: Apr 27, 2015
  2. KangAndre

    KangAndre Member

    Joined:
    Jan 25, 2014
    Messages:
    10,244
    Likes Received:
    2,714
    Trophy Points:
    413
    Ada yang berpendapat investasi saham seperti judi (untung-untungan). Benarkah demikian?
     
  3. OmAgus

    OmAgus New Member

    Joined:
    Apr 22, 2015
    Messages:
    14
    Likes Received:
    0
    Trophy Points:
    1
    Anggapan kalo saham itu judi sih menurut saya tidak tepat. Seperti yang sudah dijelaskan di atas:

    Dalam dunia dagang selalu ada untung rugi. Dan kadang ada faktor-faktor lebih 'besar' yang tak bisa kita kontrol sendiri, mis. resesi ekonomi, bencana alam, dan banyak lagi yang bikin dampak buruk untuk situasi usaha.

    Saham pun sama. Untung-ruginya bisa dianalisa, bukan untung-untungan belaka.

    Kalau anggapan @KangAndre sendiri seperti apa?
     
  4. KangAndre

    KangAndre Member

    Joined:
    Jan 25, 2014
    Messages:
    10,244
    Likes Received:
    2,714
    Trophy Points:
    413
    Saya pribadi sependapat dengan anda. Beli saham perlu analisa yang kuat meskipun terkadang luput di luar perkiraan kita karena sesuatu hal. Namun masih banyak orang yang hanya berspekulasi dengan membeli saham. Jika turun (ah.. anggap saja kalah judi) Maka dari itu, sebaiknya dana yang digunakan tidak merupakan dana utama, lebih baik dana cadangan.
     
  5. AquariuZ

    AquariuZ Active Member

    Joined:
    Apr 16, 2015
    Messages:
    1,006
    Likes Received:
    88
    Trophy Points:
    48
    Wah @KangAndre emang bijak, memang lebih baik jika dana cadangan yang digunakan...
    Pengen main saham tapi masih bingung tata cara pengelolaanya.. Mohon pencerahannya
     
  6. KangAndre

    KangAndre Member

    Joined:
    Jan 25, 2014
    Messages:
    10,244
    Likes Received:
    2,714
    Trophy Points:
    413
    Hahaha.. sy sih nggak tau apa-apa. Ini pendapat saja, semisal, lebih baik 50% gaji untuk beli tanah, daripada untuk beli saham meskipun cuma 25%. Lebih baik beli saham dengan uang bonus, lembur, hadiah, dsb.
    Kalau punya uang sangat banyak, beli saja semua sahamnya... bisa jadi preskom atau presdir :D
     
  7. AquariuZ

    AquariuZ Active Member

    Joined:
    Apr 16, 2015
    Messages:
    1,006
    Likes Received:
    88
    Trophy Points:
    48
    Wah bener juga idenya @KangAndre ini.... Thanks ya atas maskukkannya yang berharga
     
  8. OmAgus

    OmAgus New Member

    Joined:
    Apr 22, 2015
    Messages:
    14
    Likes Received:
    0
    Trophy Points:
    1
    Setuju @KangAndre. Berinvestasi saham memang butuh kemampuan dan pemahaman yang baik untuk menganalisa. Meski bisa dimulai dengan dana berapa saja dan bisa dilakukan oleh siapa saja, kita baiknya perbanyak dulu pengetahuan, agar tidak jadi untung-untungan kayak main judi saja.

    Lagi-lagi saya setuju dengan poin KangAndre. Sebagai tambahan, bagi yang baru memulai. Keuntungan berinvestasi saham jangan langsung diandalkan juga utama, melainkan bonus penghasilan. Anggaplah semacam tambahan dana untuk masa depan. Kalau penghasilan utama yang biasa untuk memenuhi kebutuhan diambil untuk bermain saham, memang kurang bijak.

    Berinvestasi saham bisa memberi keuntungan besar, dan berlipat ganda. Tapi segalanya butuh proses dan latihan. Kalau ada yang menganggap main saham = cepat kaya pandangan tsb perlu diluruskan. Sebab itu relatif. Sama saja seperti bisnis lainnya. Bila jalan sedang mulus, keuntungan besar bisa saja diraup. Tapi keuntungan besar bukan hal mutlak.

    Karena itulah kita juga harus pintar-pintar memilih jenis saham yang sesuai dengan kemampuan dan tujuan kita sendiri.

    Investasi saham kalau dibandingkan dengan properti sulit juga ya.. Seperti membandingkan apel dengan jeruk. Dua-duanya enak, dua-duanya sehat, tapi rasa dan manfaatnya beda.

    Kembali ke tujuan investasi, kemampuan dan kepribadian masing-masing sih. Bagi yang belum cukup dana untuk berinvestasi properti, investasi saham bisa dipertimbangkan untuk langkah awal mengumpul dana sampai cukup membeli properti. :)
     
Loading...

Share This Page