Penyakit Ini Akan Datang Jika Anda Terlalu Lama Galau Karena Cinta

Discussion in 'General Discussion' started by desti, Jun 14, 2017.

  1. desti

    desti Member

    Joined:
    Feb 25, 2017
    Messages:
    533
    Likes Received:
    38
    Trophy Points:
    28
    Ada sejumlah hal mengejutkan seputar patah hati yang tidak pernah Anda duga sebelumnya. Setiap perpisahan baik yang baru berjalan seumur jagung hingga bertahun-tahun lamanya tidak hanya menguras emosi, namun juga kesehatan tubuh Anda.

    [​IMG]

    Otak mengirimkan sinyal rasa sakit dan rasa rindu yang nyata

    Sakit kepala mencengkeram, tidak nafsu makan, susah tidur, dan “mata panda” yang Anda alami akibat putus cinta bisa dibuktikan secara ilmiah. Hal ini disebabkan oleh penurunan kadar dopamine dan oxytocin, senyawa kimiawi yang membuat bahagia, tergantikan oleh kadar kortisol (hormon stress) yang melejit. Persis dengan gejala fisik akibat putus obat yang dialami oleh pengguna kokain.

    Tubuh Anda membangun respon fight or flight


    Produksi hormon di saat tubuh tidak membutuhkannya akan membawa sejumlah masalah lain, seperti sesak napas dan badan linu (akibat produksi kortisol berlebih), jantung berdebar kencang (akibat produksi kortisol dan adrenalin), dan penumpukan lemak dalam tubuh. Jika saat patah hati Anda merasa nafsu makan sangat jauh berkurang, ini adalah akibat dari produksi kortisol dalam tubuh yang meningkat. Kortisol yang diproduksi saat stres akan menghambat aliran darah masuk ke dalam saluran pencernaan. Akibatnya, produksi asam lambung pun meningkat dan memberikan rasa tidak nyaman dalam perut. Makanan yang masuk ke dalam tubuh pun terasa hambar dan tidak menggugah selera, membuat Anda makin ogah makan.

    Jerawatan dan rambut rontok


    Lagi-lagi karena hormon. Sebuah studi tahun 2007 yang dimuat dalam The New York Post berhasil mengesampingkan faktor-faktor penyebab umum jerawat (seperti polusi, dengan memelajari penduduk Singapura di mana perubahan iklim amat jarang terjadi) dan memastikan bahwa stres benar-benar dapat mengakibatkan peradangan jerawat. Peneliti mengatakan, sebesar 23% kasus peradangan jerawat muncul saat orang-orang berada di bawah tekanan stress yang sangat tinggi, seperti saat sedang patah hati.

    Tekanan darah tinggi


    Menurut American Heart Association, tekanan darah dapat meningkat sementara saat Anda dilanda stres, namun stres semata belum dapat dipastikan sebagai penyebab penyakit darah tinggi kronis. Jadi, tidak perlu (tambah) khawatir soal ini. Akan tetapi, seseorang yang memiliki riwayat darah tinggi dan dilanda stres perlu berhati-hati. Peningkatan tekanan darah dalam waktu singkat bagi orang-orang dengan kondisi ini akan mendorong terjadinya krisis hipertensif, yang menyebabkan gejala seperti sakit kepala, kesulitan bernapas, bahkan hingga mimisan.
     
    Last edited: Jun 14, 2017
  2. desti

    desti Member

    Joined:
    Feb 25, 2017
    Messages:
    533
    Likes Received:
    38
    Trophy Points:
    28
    iya lama kelamaan jadinya koit deh *dead*
     
Loading...

Share This Page