Perayaan 'Matsuri', festival kebudayaan di Jepang

Discussion in 'Tourism' started by muezaa, Jun 4, 2020.

  1. muezaa

    muezaa Member

    Joined:
    Jan 16, 2017
    Messages:
    104
    Likes Received:
    4
    Trophy Points:
    18
    Matsuri yang berarti festival merupakan tradisi yang diadakan untuk menyembah leluhur dan dewa, atau berterima kasih kepada dewa. Biasanya perayaan matsuri memiliki tujuan yang berbeda-beda seperti doa untuk kesembuhan terhadap penyakit atau sebagai bentuk syukur atas panen dalam satu tahun. Pada waktu-waktu tertentu dalam setahun, masyarakat berkumpul di kuil untuk festival. Sejatinya, matsuri merupakan bentuk upacara kegamaan. Namun, secara sekuler, banyak yang menganggap matsuri sebagai festival, pesta rakyat, atau pekan raya.

    Satu hal yang ada dalam perayaan matsuri di Jepang adalah prosesi arak-arakan. Prosesi ini melibatkan mikoshi (tandu untuk para dewa). Selain itu terdapat unsur etnik selama diberlangsungkanya matsuri seperti pentas seni, musik, hingga tarian. Mengutip dari laman Nerdsite, terdapat fakta unik selama bergulirnya perayaan matsuri.

    [​IMG]

    1. Tradisi Empat Musim
    Matsuri diadakan di setiap musim, yakni empat kali dalam setahun. Karena Jepang merupakan negeri empat musim. Acara yang berlangsung di masing-masing festival berbeda-beda sesuai dengan namanya. Ada Sanja-matsuri (musim dingin), Tako-matsuri (musim gugur), dan Golden week-matsuri (musim semi). Adapun pada musim panas, matsuri yang diadakan dikhususkan untuk penghormatan pada roh nenek moyang bangsa Jepang. Festival musim panas ini diselenggarakan lebih kepada nuansa ritual. Biasanya digelar kegiatan seperti bazar serta festival masakan tradisional khas Jepang.

    2. Berbagai Festival Budaya
    Bila Matsuri tiba, tiap-tiap sigake (kecamatan) menggelar festival. Dalam festival tersebut digelar berbagai macam kesenian tradisional budaya setempat seperti tarian, nyanyian atau pertunjukan barongsai Jepang. Terdapat pula pameran benda-benda unik seperti sepatu tradisional yang terbuat dari anyaman rotan serta keramik-keramik bersejarah. Pada Hina-matsuri digelar festival boneka tradisional Jepang. Disetiap festival, umumnya para peserta mengenakan busana tradisional Jepang, kimono. Ini juga menjadi daya tarik para pengunjung matsuri.

    Pergelaran festival biasanya berlangsung di dekat kuil atau kelenteng. Sebab, festival selalu dimulai dengan upacara ritual keagamaan. Satu kuil yang paling terkenal adalah kuil Sensoji, Tokyo. Kuil ini menjadi salah satu pusat pariwisata ketika berlangsungnya festival matsuri, terutama saat musim dingin.

    3. Festival Layang-Layang
    Festival ini diikuti oleh berbagai macam peserta dari berbagai kecamatan. Setiap kecamatan bisa mengirimkan paling tidak 50 kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 10-20 orang. Layang-layang yang diikutsertakan dalam festival biasanya diberi nama tokoh-tokoh populer di Jepang. Ada pula yang memberi nama bunga sakura, gunung Fujiama, dan lainnya.

    Sebelum acara, para kelompok peserta dari berbagai kecamatan sudah mempersiapkan diri dengan sket gambar, merancang dan membentuk layang-layang bersama tim mereka. Yang menjadi daya tarik utama festival ini bukanlah hadiah, melainkan kepuasan saat menerbangkan layang-layang hasil kerja sama kelompok bisa terbang tinggi dan beraksi di angkasa.
     
Loading...

Share This Page