Pertumbuhan Populasi Global

Discussion in 'General Discussion' started by tiyo, Feb 9, 2016.

  1. tiyo

    tiyo Member

    Joined:
    Nov 24, 2015
    Messages:
    42
    Likes Received:
    6
    Trophy Points:
    8
    Berdasarkan data United Nations Food and Population (UNFPA), pada 2015 terdapat total populasi penduduk sebesar 7,349 juta jiwa di dunia, dengan rata-rata pertumbuhan pertahun sejak 2010 sd 2015 sebesar 1.18% (www.unfpa.org). Dari pertumbuhan populasi tersebut, apabila di break-down menurut tingkat kemajuan suatu negara, hasilnya menunjukkan bahwa pertumbuhan populasi lebih banyak terjadi di negara berkembang (1.36%) dan negara belum berkembang (2.38%), dibandingkan dengan yang terjadi di negara maju (0.29%).

    Yang menarik adalah meskipun di negara berkembang dan negara belum berkembang, tingkat pertumbuhan populasi relatif tinggi, namun tingkat kematian pun tercatat lebih tinggi daripada yang terjadi di negara maju. Hal ini terjadi akibat masih rendahnya usia harapan hidup di negara-negara tersebut, terutama dipengaruhi oleh kurangnya standar kesehatan serta asupan nutrisi bergizi. Dengan alasan ini, keluarga cenderung memiliki banyak anak untuk menjaga kemungkinan ada salah satu anak yang meninggal.

    Penelitian juga menunjukkan bahwa dinamika pertumbuhan penduduk mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, tenaga kerja, kemiskinan, serta ketersediaan sumberdaya, baik fisik (misalnya infrastruktur untuk pembangunan), alam (termasuk hasil budidaya hutan, air, dan sebagainya), serta manusia (meliputi kesehatan, pendidikan, dan keterampilan) (Cincicotta and Engelman, Economics and Rapid Change: The Influence of Population Growth, Population Action International, October, 2007).

    Angka kelahiran yang tinggi dipercaya berkorelasi positif terhadap bertambahnya angka pengangguran dan kemiskinan, serta upah minimum yang diterima oleh tenaga kerja. Analisa dasarnya adalah dengan semakin banyaknya jumlah tenaga kerja yang tersedia, sementara jumlah lapangan kerja terbatas; membuat upah minimum menjadi tidak kompetitif. Selain itu, banyak tenaga kerja yang bekerja disektor non-formal dengan pendapatan yang tidak bisa memenuhi kebutuhan dasar.

    Kemudian, semakin banyak angka kelahiran dalam suatu keluarga juga menyebabkan semakin kecilnya kesempatan untuk berinvestasi dan menabung, sebab pendapatan yang diperoleh mesti dialokasikan untuk memenuhi lebih banyak kebutuhan. Lebih jauh, kelahiran yang tinggi pun berdampak terhadap ketersediaan sumberdaya, karena terjadi peningkatan konsumsi (pangan, air, dan sebagainya).

    (Pertumbuhan Populasi Global dan Permasalahannya)
     
Loading...

Share This Page