Plagiat atau Pencuri Ide?

Discussion in 'Internet Service & Networking' started by Archinessid, Oct 31, 2015.

  1. Archinessid

    Archinessid New Member

    Joined:
    Oct 26, 2015
    Messages:
    3
    Likes Received:
    1
    Trophy Points:
    3
    Dalam dunia jasa gambar rumah, kecurangan kerap banyak terjadi. Baik dari si client/owner ataupun dari arsitek itu sendiri. Pada pembahasan kali ini, yang ingin dikupas adalah tentang kecurangan antar arsitek dalam pekerjaannya.

    Sampai dimanakah arsitek itu terbilang plagiat? Apakah ada ketentuan yang berlaku?

    Kalau kita melihat dari sudut pandang hasil karya, tidak ada satupun karya seorang arsitek yang dibilang pas atau cocok. Hanya dengan memberikan satu jendela lagi saja didalam gambar, sebuah jasa desain rumah sudah tidak bisa dibilang sama. Padahal ide bangunannya terbilang berasal dari 1 ide.

    Pengertian kecurangan yang dijabarkan tadi berarti dalam dunia pekerjaannya, jasa arsitek tidak bisa mengatakan penjiplakan atas hasil karya. Yang ada adalah pencuri ide. karena dalam mendesain yang utama adalah idenya, untuk denah tampak potongan dan detail bisa saja dirubah-rubah oleh arsitek lain. Tindak kejahatan pencuri ide inilah yang masih saja dilakukan dan terjadi. Misal saja rumah minimalis, tampaknya memang begitu saja, tetapi ide lain penyusunan denah dan konsep dari pada rumah tersebut (misal hemat energy rumah tersebut) yang terbilang mahal.

    Bukanlah sebuah gambar, bukanlah sebuah penyajiannya yang dalam dunia pekerjaan arsitek yang dibilang mahal, tetapi ide untuk membuat konsep sebuah rumahlah yang mahal. Kalau saja ada tampak rumah yang begitu-gitu saja ditiap tahunnya, itu memang sudah lumrah, tetapi idenya yang briliant itulah yang membuat perbedaan antar arsitek yang satu dengan arsitek yang lainnya.

    Ide nya itu apa saja? Ide misalnya dibuatnya roaster tembok untuk memanfaatkan angin dibagian dinding depan rumah. Atau misalnya atapnya dibuat melengkung, atau juga dengan membuat tanaman rambat pada depan rumah. Ide-ide itu yang sang arsitek pikirkan matang-matang sebelum pada akhirnya menyerahkannya kepada sang owner/client untuk disajikan dan dibangun kemudian hari.
     

    Attached Files:

Loading...

Share This Page