Sastra Kritis Untuk Indonesia

Discussion in 'Poetry' started by Ghazali, Jan 26, 2014.

  1. Ghazali

    Ghazali Member

    Joined:
    Jan 14, 2014
    Messages:
    35
    Likes Received:
    1
    Trophy Points:
    8
    ni adalah kumpulan puisi tentang kehidupan. Kumpulan puisi yang bertemakan " Wajah Indoseia ". Puisi ini saya ciptakan dari berbagai ketidakadilan ditengah masyarakat dinegara tercinta ini. Wajah Indonesia serupa wajah penuh coretan kelam yang sudah waktunya untuk dihapuskan. Semoga puisi ini bisa memberikan sedikit gambaran untuk menggugah nurani dan fikir kita akan nasib anak cucu kita kelak yang tentunya masih akan singgah di Indonesia ini.

    SENANDUNG PARA JELATA

    Kami singgah dinegeri antah berantah
    Tempat dimana tahta jadi raja
    Harta jadi kuasa
    Dan kami . .
    Para Jelata jadi tumbalnya

    Negeri dimana banyak politikus-politikus
    Yang memang seperti tikus
    Tikus-tikus yang rakus

    Dinegari ini semua bisa dibeli
    Segala produksi, mimpi, hati dan harga diri

    Kami para jelata
    Hidup diambang peradaban tak bermoral
    Tergilas oleh roda-roda kekuasaan
    Hingga remuk tak berbentuk

    Kami para jelata
    Dipaksa untuk tetap jadi jelata
    Dijadikan tumbal juga alasan
    Untuk sebuah tahayul keadilan dan kesejahteraan


    GORESAN PERBEDAAN

    Kulihat si tua dengan gerobak sampahnya
    Si Kecil dengan gitar mungil
    Si Jalang dengan muka malang

    Berjalan diantara megah perkantoran
    Terhimpit oleh elit perumahan
    Dan semakin terjepit mewah kendaraan

    Goresan tinta perbedaan
    Yang jelas menggambarkan ketidakadilan
    Di tengah compang camping catur perpolitikan


    CELOTEH ANAK JALANAN

    Anak Jalanan
    Generasi Masa depan
    Yang terbentur kerasnya kehidupan
    Mutiara berharga penerus bangsa
    Yang teraniaya penguasanya

    Anak jalanan
    Mengemis, mengamen, mengorek sampah
    Jauh dari bangku sekolah

    Dituntut untuk berlutut
    Tak sedkitpun mampu menuntut
    Dibobroknya pemerintahan yang semakin akut

    Anak Jalanan
    Berceloteh tentang suram masa depan
    Tentang kesakitan kehidupan
    Juga "haramnya” kemapanan


    NYAYIAN SUMBANG KEHIDUPAN

    Nyayian sumbang kehidupan
    Menyeruak ditelinga
    Menohok dihati
    Menggugah nurani

    Samar terdengar
    Ditengah hiruk pikuk carut marut pemerintahan
    Tangisan ribuan orang pinggiran
    Jeritan jutaan pengangguran

    Nyayian sumbang kehidupan
    Semakin terdengar membosankan
    Tak kunjung behenti
    Palah semakin menjadi


    Jika menurut kalian, artikel ini bermanfaat. Silahkan di-share untuk teman Anda, sahabat Anda, keluarga Anda, atau bahkan orang yang tidak Anda kenal sekalipun. Setelah membaca, saya harap juga bisa meninggalkan komentar. Semoga Anda juga mendapatkan balasan pahala yang berlimpah dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

    “Barangsiapa yg memberi petunjuk atas kebaikan, maka baginya adalah pahala seperti orang yg melakukan kebaikan itu.” (HR Muslim)
     
  2. AhmadWafa

    AhmadWafa Member

    Joined:
    Oct 2, 2013
    Messages:
    867
    Likes Received:
    16
    Trophy Points:
    18
    Google+:
    Sastrawan Indonesia

    Sastrawan Indonesia *bagus*
     

Share This Page