SATE LEGENDARIS, SATE KLATAK PAK PONG

Discussion in 'Tourism' started by yani333, Aug 2, 2018.

  1. yani333

    yani333 Member

    Joined:
    Jun 10, 2018
    Messages:
    28
    Likes Received:
    1
    Trophy Points:
    8
    Explore Jogja- special region of yogyakarta dulu ada istilah kurang lengkap jika berkunjung ke jogja tapi belum mencicipi gudeg. Mungkin saat ini istilah tersebut harus dilebarkan sedikit, yaitu kurang lengkap rasanya jika ke jogja belum mencicipi gudeg dan sate klathak legendaris pak pong. Istilah semacam itu, tidak berlebihan tentunya apabila kita sejenak mencicipi sate klathak pak pong yang melegenda.

    Tidak sedikit dari kalangan selebritis, politis dan orang-orang besar di indonesia yang turut berburu sate klathak pak pong. Bahkan, tidak sedikit dari para pengunjung rela menunggu dalam antrian panjang hanya untuk menikmati kelezatan sate yang satu ini. Tidak hanya lezat, namun juga unik. Sate klathak pak pong berbeda dengan sate pada umumnya yang ditusuk meggunakan bambu atau tusuk kayu. Sate ini justru ditusuk menggunakan jeruji sepeda motor!

    Cukup unik bukan, sudah terbayang sensasi yang bisa dirasakan ketika menyuntuh sate yang satu ini? pemilihan jeruji sepeda motor sebagai alat tusuk bukan semata-mata sebagai sensasi semata. Menurut pak pong hal itu sengaja ia lakukan agar kematang daging sate bisa merata. Menurutnya, ketika sate ditusuk dengan bambu ada kemungkinan bagian luarnya sudah matang, namun belum tentu bagian dalamnya. Karena daging kambing yang menjadi bahan utama sate ini memiliki potongan yang besar dibanding sate kambing lainnya.

    Pemikiran semacam itu rupanya buah dari pemikiran secara turun temurun. Berdasarkan dari pengakuannya pak pong, ia menceritakan bahwa menusuk sate dengan jeruji motor sebenarnya ia pelajari dari kakeknya. Ia menceritakan bahwa sang kakek semenjak dulu sudah berjualan sate klathak. Sementara ayahnya sendiri membuka bengkel.

    Semenjak kecil pak pong sudah sering membantu kakeknya berjualan sate. Semenjak saat itu diam-diam ia pun mempelajari berbagai macam resep sate dari mendiang kakeknya. Pak pong menceritakan bahwa sang kakek sudah berjualan sate semenjak tahun 1960-an. Pada saat itu sang kakek berjualan dengan berkeliling kampung, terkadang mangkal di pasar malam atau pertunjukan wayang. Seiring dengan berjalan waktu sang kakek kemudian mulai berjualan tetap setelah mendapatkan kontrakan.

    Pak pong menceritakan bahwa semenjak kecil ia senang membantu sang kakek dan berniat untuk meneruskan usahanya. Hingga pada tahun 1997 ia pun bertekad untuk membuka warung sate sendiri. Ia pun menceritakan bahwa pada mulanya sate klathak bukan menu utamanya, sate klathak adalah menu tambahan, sementara menu utamanya adalah kuah gulai dan tongseng. Hanya saja ternyata menu tambahan berupa sate klathak rupanya lebih laris, hingga kemudian sate klathak pun berubah menjadi menu utama hingga saat ini. tidak menherankan kalau sate klathak ini begitu laris. Pak pong memilih daging kambing yang benar-benar masih muda dan memiliki kualitas bagus karena diambil dari peternakan kambing miliknya sendiri.

    Nama klathak sendiri terbilang cukup unik. Klatak diambil dari bahasa jawa yang berarti a skewered mutton meat roasted in an open fire. Sate ini merupakan ikon kota jogjakarta khususnya imogiri street, bantul subdistrict. Sate klatak ini milik pak pong tidak hanya mencuri perhatian masyarakat setempat, namun banyak wisatawan dari luar dari kalangan masyarakat biasa hingga artis seperti; Ahmad Dhani, Anang Hermansyah, Tukul Arwana, Hidayat Nur Wahid, Muhaemin Iskandar dan masih banyak yang lainnya.

    Hal ini adalah bukti bahwa legenda sate klathat pak pong bukan hanya isap jempol belaka. Pak menceritakan bahwa resep untuk sate klathak miliknya merupakan hasil dari resep turun temurun yang ia pelajari secara langsung dari kakeknya. Jika anda penasaran ingin mengunjungi tempat ini maka anda bisa langsung menghubungi kami yang dengan senang hati akan menemani perjalanan anda menuju sate klathak legandaris milik pak pong yang bertempat di Jl Stadion Sultan Agung (Jalan Imogiri Timur Km 7, Wonokromo), Bantul, DIY.
     
Loading...

Share This Page