Sebuah Renungan untuk Para Penulis

Discussion in 'Education' started by arief munandar, Apr 1, 2018.

?

Hanya ada dua pilihan:

  1. Memilih

  2. Tidak memilih

Results are only viewable after voting.
  1. arief munandar

    arief munandar Active Member

    Joined:
    May 31, 2015
    Messages:
    705
    Likes Received:
    110
    Trophy Points:
    43
    Intro:
    Di internet, baik di Twitter, Facebook, atau di situs lainnya termasuk Bersosial. Orang-orang bangga menuliskan sesuatu yang mereka inginkan. Satu hal yang mungkin sangat mereka lupa atau mungkin juga sudah sangat mereka abaikan adalah: mereka selalu menulis tapi tidak pernah mau belajar untuk menulis dengan benar.

    Aneh betapa mereka mengatakan bahwa mereka sangat mencintai tulisan, tapi mereka memperlakukan tulisan dengan sangat asal-asalan. Apakah begitu cara mencintai? (Saya tau tidak semua orang seperti itu, tapi mereka terlalu banyak untuk dikatakan sedikit).

    Varse:
    Satu hal yang semakin hari semakin saya benci, yaitu tentang penulisan kata depan (di, ke, dari). Mereka memperlakukan kata depan dengan cara yang sangat tidak sopan (terutama kata "di"). "Di sini" mereka tulis "disini", "di sana" mereka tulis "disana". Seakan keyboard (papan ketik) mereka tidak ada Tombol Spasi.

    Reff:
    Belajar teman, belajar! Saya tidak mengatakan kalau saya tidak pernah melakukan kesalahan seperti itu, tapi setidaknya saya sudah lama tidak melakukan kesalahan yang persis seperti itu. Malahan saya sangat benci melihat dan membaca tulisan-tulisan lama saya yang hampir semuanya seperti itu.

    Jadi hari ini, mari kita belajar kembali...
    Back to Varse :D


    Penggunaan kata "di":
    • "Di" untuk menjelaskan tentang tempat dan waktu itu harus ditulis dengan menggunakan spasi. Misal: di dalam, di toko, di seberang jalan, di Paris. Tidak benar jika ditulis: didalam, ditoko, diseberang jalan, diparis. (Walau demikian, "dimana" tetap ditulis tanpa spasi, karena morfem ini merujuk ke kata tanya).
    • "Di" untuk menjelaskan tentang kondisi atau tindakan (kata kerja) itu harus ditulis serangkai (tanpa spasi). Misal: dikerjakan, dibiarkan, dipanaskan. Tidak benar jika ditulis: di kerjakan, di biarkan, di panaskan.
    • Kata depan "di" jika diletakkan di Judul Tulisan, maka harus ditulis dengan Huruf Kecil. Misal: Puisi Menunggu Diri di Reruntuhan.
    [​IMG]
    Penutup
    ====================​
    • Terlalu banyak untuk dipelajari tentang tulisan. Sambil menerapkannya, saya juga masih mempelajarinya. Mari belajar! Jangan bodohi anak bangsa dengan tulisan kita. Mereka membaca tulisan kita, mereka pikir cara kita menulis sudah benar, jadi mereka menerapkan itu ke dalam cara mereka menulis. Terus menerus diteruskan, sehingga tidak ada lagi yang peduli mana cara menulis yang benar dan mana yang salah.
    • Kita ini bangsa yang cenderung membenarkan kebiasaan daripada kebenaran. Jadi biasakanlah hal yang benar, sehingga kebenaran tidak terabaikan.
    • Tulisan ini saya tujukan untuk Para Penulis, terutama untuk Para Blogger.
    • Mohon maaf jika saya menggunakan beberapa kalimat yang menyinggung. Itu tidak bermaksud lain selain memang untuk menyinggung :p
    • Thread selesai.
     
  2. blackking

    blackking Well-Known Member

    Joined:
    Sep 1, 2016
    Messages:
    2,264
    Likes Received:
    157
    Trophy Points:
    63
    Termasuk dalam pelajaran bahasa indonesia ini ya gan, inget dulu waktu sekolah juga pernah diajari tentang penggunnaan frase di ini
    kalau menunjukkan tempat dipisah pake spasi
     
    arief munandar likes this.
Loading...

Share This Page