Kalau kita mendengar kata “sabun cuci” dalam benak kita terbayang benda padat yang biasanya berbentuk batangan atau bentuk lain, atau cairan agak kental, atau bisa juga pasta atau krim, yang bila dicampur air dan digosok-gosok akan menghasilkan busa yang mampu membersihkan benda atau tubuh kita dari kotoran yang menempel. Benda ini dalam berbagai bahasa asing disebut sebagai “zeep” (Belanda) ”soap” (Inggris), “savon” (Perancis), “sapone” (Itali), “sabuni” (Swahili), ”sabun” (Turki), “jabón” (Spanyol), “Seife” (Jerman) dan lain sebagainya. Sejarah Awal Mula Pemakaian Sabun Asal mula kebersihan pribadi dimulai dari sejak zaman pra-sejarah. Bahan mirip sabun yang ditemukan dalam bejana gerabah selama penggalian di situs Babylon kuno menunjukkan bahwa pembuatan sabun telah dikenal sejak 2800 SM. Ukiran pada bejana tersebut mengatakan bahwa lemak direbus bersama abu, yang merupakan metode pembuatan sabun, tetapi tak ada acuan tentang kegunaan “Sabun Cuci” itu sendiri. Bahan semacam itu di kemudian hari dipakai sebagai bahan pembantu penata rambut. Kira-kira 4000 tahun yang silam, saat sabun belum dikenal, orang Hittite yang kini lebih dikenal sebagai orang Turki, biasa mencuci tangan dengan air yang diberi abu tanaman. Sementara itu, orang Romawi menggunakan lemak kambing yang dicampur dengan abu kayu api untuk menghasilkan sabun yang pada saat itu disebut sapo. Mereka menggunakan sapo untuk membersihkan badan dan mengobati luka. Orang Gaul di Eropa juga mengenal sapo. Bukan untuk mandi, tetapi untuk meminyaki rambut supaya mengkilat Sampai abad ke-10, kebersihan dan ilmu pengetahuan masih terbengkalai. Baru setelah abad ke-10 orang mulai menyadari kaitan antara kebersihan dan kesehatan. Di Eropa pembuatan sabun mulai popular, terutama di Itali, Spanyol, Prancis dan Inggris. Sabun saat itu dibuat dari campuran minyak olive atau minyak zaitun dengan wewangian bunga-bungaan. Pada abad ke-17 sabun hanya untuk orang kaya karena harganya mahal. Benda itu termasuk barang mewah sehingga dikenakan pajak tinggi di Inggris. Satu setengah abad kemudian, Perdana Mentri Inggris saat itu, Gladstone menghapus pajak sabun demi menjaga kebersihan. Industri sabunpun mulai tumbuh dimana-mana. Sabun saat itu padat, berbentuk bongkahan besar, berwarna dan sudah wangi hanya dijual kiloan. Baru kira-kira tahun 1830-an, sabun dibungkus kecil-kecil. Nicholas Leblanc dari Prancis memperkenalkan sodium carbonat atau soda ash sebagai bahan sabun di abad ke-18. Dua puluh tahun kemudian, ilmuwan Prancis lainnya menciptakan sabun dari glycerine dan fatty acids. Itulah cikal bakal sabun berbahan kimia. Industri Detergent yang ditemukan pertama di Jerman merupakan campuran garam-garam natrium alkil sulfat dan natrium alkil benzena sulfat. Deterjen kemudian lebih banyak digunakan untuk mencuci pakaian, sedangkan sabun digunakan untuk membersihkan badan. Bahan kimia dari manufaktur sabun dasarnya tinggal sama sampai tahun 1916, ketika deterjen sintetik pertama berkembang di Jerman di jawaban ke Perang Dunia I - berkaitan kekurangan lemak untuk membuat sabun. Diketahui sekarang dengan sederhana deterjen, deterjen sintetis adalah pembersih non-sabun dan produk pembersih itu adalah menjadi satu atau mengambil bersama dari jenis bahan mentah. Penjelajahan dari deterjen juga diterbangkan oleh kebutuhan untuk alat kebersihan itu, tidak seperti sabun, tidak akan dikombinasi dengan garam mineral di air untuk membentuk sesuatu yang tidak dapat dipecahkan diketahui itu adalah dadih sabun. Produksi deterjen rumah tangga di Amerika Serikat dimulai di awal tahun 1930-an, tetapi tidak benar-benar membuka sampai akhir Perang Dunia II. Waktu perang berhentinya persediaan lemak dan minyak juga militer membutuhkan untuk alat kebersihan itu akan bekerja di air laut kaya mineral dan di air dingin mempunyai lebih lanjut merangsang meneliti di deterjen. Deterjen pertama digunakan terutama untuk mencuci piring dan mencuci baju bahan lembut. Penerobosan di perkembangan dari detergen untuk mencuci baju serba guna digunakan muncul pada tahun 1946, ketika deterjen pembangun (berisi surfaktan/kombinasi pembangun)dikenalkan di Amerika Serikat. Surfaktan adalah produk deterjen bahan pembersih dasar, saat pembangun membantu surfaktan untuk bekerja lebih efisien. Senyawa fosfat digunakan sebagai pembangun di detergen ini sangat meningkat perfomanya, membuat mereka cocok untuk mencuci baju dengan tingkat kekotoran berat. Di tahun 1953, penjualan deterjen di negara ini memiliki itu melebihi sabun. Kini, detergen memiliki semua tetapi menggantikan produk dengan dasar sabun untuk mencuci baju, mencuci piring dan pembersih rumah tangga. Deterjen (sendiri atau berkombinasi dengan sabun) adalah juga penemuan di banyak dari penggunaan batangan dan cair untuk pembersih pribadi. Sejak prestasi di deterjen dan bahan kimia pembangun itu, aktivitas produk baru memiliki lanjutan utntuk fokus ke membangun produk pembersih praktis dan mudah untuk digunakan, juga menyelamatkan konsumen dan untuk lingkungan. Berikut ini ringkasan beberapa penemuan: 1950-an Pencuci piring otomatis bubuk Sabun pencuci baju cair, pencuci piring tangan dan produk pembersih serba guna Deterjen dengan pemutih oksigen 1960an Pracuci kotoran dan penghilang noda Bubuk pencuci baju dengan enzim Prarendam dengan enzim 1970an Sabun cuci tangan cair Pelembut kain (ditambah lembaran dan putaran cuci) Produk multifungsi (contoh, deterjen dengan tambahan pelembut kain) 1980an Deterjen untuk pencucian dengan air dingin Pencuci piring otomatis cair Pencuci baju konsentrat bubuk 1990an Deterjen bubuk dan cair ultra (superkonsentrat) Pelembut kain ultra Pencuci piring otomatis gel Produk pencuci baju dan pembersih refil Bahan-bahan Membuat Sabun Sabun adalah surfaktan yang digunakan dengan air untuk mencuci dan membersihkan. Sabun biasanya berbentuk padatan tercetak yang disebut batang karena sejarah dan bentuk umumnya. Penggunaan sabun cair juga telah telah meluas, terutama pada sarana-sarana publik. Jika diterapkan pada suatu permukaan, air bersabun secara efektif mengikat partikel dalam suspensi mudah dibawa oleh air bersih. Di negara berkembang, deterjen sintetik telah menggantikan sabun sebagai alat bantu mencuci atau membersihkan. Banyak sabun merupakan campuran garam natrium atau kalium dari asam lemak yang dapat diturunkan dari minyak atau lemak dengan direaksikan dengan alkali (seperti natrium atau kalium hidroksida) pada suhu 80–100 °C melalui suatu proses yang dikenal dengan saponifikasi. Lemak akan terhidrolisis oleh basa, menghasilkan gliserol dan sabun mentah. Secara tradisional, alkali yang digunakan adalah kalium yang dihasilkan dari pembakaran tumbuhan, atau dari arang kayu. Sabun dapat dibuat pula dari minyak tumbuhan, seperti minyak zaitun. vanmerde, Apr 3, 2014 #1 pram Well-Known Member Joined: Sep 23, 2013 Messages: 3,099 Likes Received: 161 Trophy Points: 63 Google+: Author wah pemakain sabun tahun beda wah pemakain sabun tahun beda-beda ya. kalau nggak di temukan sabun mungkin pakaian nggak tercuci oleh maksimal pram, Apr 3, 2014 #2 Ardilas Super Level Joined: Feb 18, 2013 Messages: 4,243 Likes Received: 317 Trophy Points: 83 Google+: Author Ternyata Turki juga Ternyata Turki juga menyebutnya sabun, tapi bagaimana pengejaannya ya? Ardilas, Apr 4, 2014 #3 diva New Member Joined: Jan 13, 2014 Messages: 24 Likes Received: 0 Trophy Points: 6 Wah saya baru tau nich Wah saya baru tau nich sejarah tentang sabun mandi dan sabun cuci diva, Apr 6, 2014 #4 Silmi Alimatul Member Joined: Apr 14, 2018 Messages: 409 Likes Received: 7 Trophy Points: 18 Begitu ternyata sejarahnya Silmi Alimatul, Oct 20, 2018 #5 (You must log in or sign up to reply here.) Show Ignored Content Loading... Similar Threads - Sejarah Tentang Sabun Sekelumit Sejarah Perjalanan Virus: SARS, MERS, Hingga COVID-19 Taufiq Fadhilah, Jul 17, 2020, in forum: General Lifestyle Replies: 2 Views: 1,430 Taufiq Fadhilah Jul 18, 2020 Sejarah penerjemahan menjadi penting noer98, Mar 1, 2020, in forum: General Lifestyle Replies: 0 Views: 1,051 noer98 Mar 1, 2020 Perkenalkan 10 Kapal Pesiar Terbesar Sepanjang Sejarah desti, Jun 10, 2017, in forum: General Lifestyle Replies: 37 Views: 4,224 jorucel Oct 26, 2017 4 Wisata Sejarah di Bumi Kartini iswan, Mar 22, 2017, in forum: General Lifestyle Replies: 3 Views: 1,132 gngrzky Mar 28, 2017 Sejarah Produk Kosmetik Jafra Rendi Rafli, Nov 16, 2016, in forum: General Lifestyle Replies: 2 Views: 1,127 Rendi Rafli Nov 17, 2016 Share This Page Tweet Log in with Facebook Log in with Twitter Your name or email address: Do you already have an account? No, create an account now. Yes, my password is: Forgot your password? Stay logged in
wah pemakain sabun tahun beda wah pemakain sabun tahun beda-beda ya. kalau nggak di temukan sabun mungkin pakaian nggak tercuci oleh maksimal