Sering Sesak Nafas, Ternyata Pria Ini Derita Tumor Seberat 2kg

Discussion in 'Health & Medical' started by hamura, Mar 16, 2016.

  1. hamura

    hamura Member

    Joined:
    Oct 2, 2014
    Messages:
    74
    Likes Received:
    1
    Trophy Points:
    8
    [​IMG]
    Sesak nafas yaitu salah satu penyakit yg cukup banyak diderita masyarakat. Tapi, apa yg dialami oleh Yohanis Rumuy amat tidak sama. Pasalnya, penyebab sesak itu adalah lantaran keberadaan tumor di rongga dada. Tidak tanggung-tanggung, ukurannya telah nyaris sebesar kepala. 15 x 15 cm. Untungnya, tumor tersebut dapat diangkat di RSUD dr Soetomo. "Sebelum tumor diangkat, saya sering batuk dan sesak napas," ucap Yohanis.

    laki Laki 49 tahun itu menceritakan, keluhan batuk & sesak napas tersebut dialaminya sepanjang 2015. Bahkan, sesak napas itu senantiasa diikuti rasa sakit kepala. "Awalnya saya biarkan. Saya mulai khawatir saat sakit kepala berlangsung berjam-jam, mulai pagi sampai sore," katanya.

    Awal tahun lalu, laki laki asli Ambon itu mendatangi rumah sakit. Dirinya meminta CT scan kepala. Nyata-nyatanya kepalanya baik-baik saja. Sensor berlanjut terhadap rontgen dada. Ternyata, tepat di depan jantung Yohanis, ada tumor besar. "Dokter bilang baru kali ini ada tumor sebesar itu," katanya.

    Pada waktu itu pula, Yohanis memutuskan berobat ke Malaka, Malaysia. Pada 10 Januari lalu, beliau menjalani pengambilan sampel dgn jarum khusus. Sesudah itu, dilanjutkan aksi biopsi dengan cara membawa sebagian kecil tumornya.

    Tapi, dokter di Malaysia ragu-ragu memutuskan apakah tumor tersebut mampu dioperasi atau tidak. Cara satu-satunya cuma kemoterapi. Menurut dokter di Malaysia, kemoterapi membutuhkan kala tiga hingga empat bulan. Frekuensinya dapat hingga lima kali seminggu.

    Yohanis & keluarga pun bingung. Sesudah sepuluh hari di Malaysia, ia memutuskan kembali ke Surabaya. "Saya beralasan mau kemo di Surabaya," ucapnya.

    Yohanis akhirnya ditangani Prof dr Paul L. Tahalele SpB SpBTKV. Dokter spesialis bedah toraks kardiovaskuler tersebut percaya tumor mampu diangkat. Operasi pengangkatan dilakukan terhadap 9 Februari. "Setelah operasi, keluarga melihat foto tumor diambil yang besar sekali. Kaget semua," katanya.

    Sekarang Ini pria yg berdomisili di Sutorejo itu mengaku tetap menjalani periode pemulihan. Dokter masih menyarankan beberapa kali kemoterapi. Tujuannya, menjaga kemungkinan tumor tumbuh lagi. "Sekarang batuk dan sesak sudah berkurang. Bisa dikatakan hilang. Saya bersyukur Tuhan masih sayang," jelasnya.

    Tumor yg diderita Yohanis bukan kasus enteng. Prof Paul mengungkapkan, tumor ada di depan jantung. Tepatnya, di rongga dada sebelah kiri mediastinum anterior.

    Ketika datang kali pertama, pasien telah mengambil diagnosis awal dari rumah sakit luar negeri. "Di sana menyatakan nggak bisa operasi. Cuma melakukan open biopsy. Rongga antara iga dua dan tiga dada bagian depan diiris 2-3 cm," terngnya.

    Mantan ketua pusat Ikatan Ahli Bedah Indonesia (Ikabi) itu menyampaikan, pihaknya mengecek lagi badan Yohanis. Yg paling penting di sektor urologi. Dikarenakan, sel seminoma yg diduga jadi penyebab tumor ganas berasal dari buah pelir. Berdasar hasil tes USG & CT scan sektor urologi & perut, ternyata tak ada penjalaran.

    Paul lantas memeriksakan Yohanis ke divisi patologi. Ternyata tumornya merupakan malignant teratoma. Ialah, tumor ganas kategori C. Dari hasil foto toraks tampak, tumor demikian besar. Beratnya kurang lebih 2 kg.

    Menurut Paul, tumor sebesar itu mengakibatkan saluran napas Yohanis bengkok. Terhadap orang normal, wujudnya lurus. Jikalau dibiarkan, tumor dapat berlanjut ke stadium lebih parah & tersebar. "Untung, belum menyebar ke paru-paru. Penjalarannya pelan," tegasnya.

    Operasi pengangkatan tumor terjadi kurang lebih empat jam. Sesudah dua minggu observasi pasca pembedahan, keadaan pasien pula membaik. Laju endap darah (LED) yg menandakan peradangan menunjukkan angka penurunan. Dulu 50, setelah itu turun 38, kini menuju angka normal seputar 20.

    Menurut Paul, kasus Yohanis mengingatkan kita supaya keluhan apa serta di rongga dada sebaiknya diperiksakan. Lantaran, tumor mampu berlangsung kepada siapa saja. Tumor yg dibiarkan dapat terus membesar, menutupi jalan napas, selanjutnya menekan jantung. "Jelas akibatnya bisa meninggal," ujar dokter berusia 67 tahun tersebut.

    Sumber : http://www.obatsesaknafasalami.com/tumor-seberat-2kg-sebabkan-pria-ini-sesak-nafas/
     
  2. anton_sudibyo

    anton_sudibyo Member

    Joined:
    Dec 23, 2015
    Messages:
    459
    Likes Received:
    35
    Trophy Points:
    28
    Wah ngeri kalau tiba2 seperti itu.
     
  3. aldy

    aldy Member

    Joined:
    Mar 7, 2016
    Messages:
    130
    Likes Received:
    4
    Trophy Points:
    18
  4. Muh. Wira Wijaya

    Muh. Wira Wijaya Member

    Joined:
    Oct 6, 2015
    Messages:
    672
    Likes Received:
    71
    Trophy Points:
    28
    Bukan tiba2 kayaknya Den. Udah keseringan berarti udah lama.
     
  5. rakiwen

    rakiwen Member

    Joined:
    Feb 11, 2016
    Messages:
    576
    Likes Received:
    47
    Trophy Points:
    28
    Jauh2 ke malaysia, tindakan operasinya di Indonesia... Hehehehe
     
  6. Tantowi

    Tantowi Active Member

    Joined:
    May 9, 2015
    Messages:
    635
    Likes Received:
    24
    Trophy Points:
    48
Loading...

Share This Page