Siapakah Imam Abu Hanifah?

​

Numan Bin Tsabit bin Marzuban, kun yahya bu Hanifah atau yang lebih dikenal sebagai Imam Abu Hanifah seorang anak lelaki yang lahir pada tahun 699M di kota Kuffah, anak dari seorang pembisnis di kota khufah yang bakat bisnis dari ayahnya pun di turunkan pada Iman Abu Hanifah, bebisnis pada bidang kain sutera serta berbagai pakaian tak membuat Iman Abu Hanifah lupa untuk belajar ilmu agama.

Kisah imam Abu Hanifah Sejak kecil beliau telah menghafal al-quran, menginjak usia remaja imam Abu Hanifah mulai menuntut ilmu agama dari berbagai ulama yang ada di kota kelahirannya, kuffah. Sejak mudah ia telah bertemu dengan banyak sahabat nabi salah satu diantaranya adalah Anas bin Malik.

Menginjak usia 16 tahun, imam Abu Hanifah meninggalkan kuffah untuk pergi ke mekah untuk menunaikan ibadah haji pertamanya, sekaligus berziarah menuju kota nabi. Beliau juga menuntut ilmu dari Ata bin Abi Rabah yakni salah satu ulama yang ada di kota mekah. Beliau yang sangat ingin menekuni ilmu agama memiliki guru sebanyak 4000 orang, beliau juga menuntut ilmu pada sahabat nabi, serta dari kalangan tabi’in. selama masa hidupnya beliau memang sering pergi ke berbagai kota untuk mempelajari ilmu agama dari para ulama terbaik, semasa hidupnya beliau telah menunaikan haji selama 55 kali.

Kisah Imam Abu Hanifah merupakan salah satu ulama yang mampu membawa pengaruh, hal ini dikarenakan beliau telah menciptakan sebuah metode untuk berijtihad di mana ia mencetuskan metode untuk mendiskusikan suatu permasalahan lewat sebuah forum, selanjutnya beliau akan menyampaikan opini serta argument beliau untuk menanggapi sebuah permasalahan, tidak berbicara ngawur beliau menjawab berdasarkan Sunnah, Al-Quran dalil yang dipadu dengan logika beliau. Yang menarik dari imam Abu Hanifah adalah ia sangat terbuka dalam forum diskusi yang ia bangun, ia dapat melakukan diskusi dalam jangka waktu yang lama. Abu Hanifah lewat diskusinya membuat orang mau berdiskusi baik dengan ilmu agama maupun dengan logika.

Metode yang diciptakan oleh imam Abu Hanifah mampu membuat murid beliau berfikir terbuka, efektif serta melatih berlogika. Imam Abu Hanifah memang terkenal dengan kecerdasannya untuk menanggapi berbagai persoalan terlebih kecerdasan pada dunia ilmu pengetahuan, lewat didikan beliau banyak ulama besar telah terlahir, sebut saja Abu Yusuf, selain melahirkan para ulama besar, lewat majlis yang beliau bangun telah menciptakan sebuat metode dalam bidang kerangka ilmu fiqih yang dikenal dengan nama mazhab Hanafi.

Berkat keilmuan serta kemampuan beliau, imam Abu hanbifah sering diminta untuk menjadi seorang hakim di kota kuffa, namun tak sekalipun beliau meng-iyakan permintaan tersebut, dan karena sebab itu pula lah, imam Abu Hanifah harus dipenjara akibat otoritas umayah serta Abbasiah.

Meskipun lama di kufa, namun imam Abu Hanifah tutup usia saat beliau berada di baghdad, beliau wafat pada tahun 150 hijriah atau pada tahun 767M, karena jasa dan peran beliau, sebuah marjid yang dirancang oleh Mimar Sinan yang berada pada kota Baghdad didedikasikan untuk Imam Abu Hanifah.

Meskipun beliau telah wafat, namun berbagai ilmu yang beliau tinggalkan tak pernah dilupakan dan terus berguna untuk orang lain salah satunya adalah lewat mazhab fikih yang telah beliau buat, mazhab fikih tersebut telah dipakai untuk menjadi mazhab berbagai negara beberapa diantaranya adalah Mughal serta Turki Utsmani, bahkan Mesir.