Simak Info Bantuan Dana Pinjaman dan Hibah Bagi Pengusaha Dari Badan Ekonomi Kreatif

Discussion in 'General Business' started by Ikhlas, Nov 15, 2016.

  1. Ikhlas

    Ikhlas Member

    Joined:
    Oct 26, 2016
    Messages:
    119
    Likes Received:
    6
    Trophy Points:
    18
    Badan Ekonomi Kreatif telah meluncurkan Dana Kreatif atau Dekraf. Ini merupakan program prioritas terkait permodalan bagi pelaku ekonomi kreatif.

    Deputi II Bidang Akses Permodalan Bekraf Fadjar Hutomo menjelaskan Dekraf menggandeng beberapa lembaga keuangan perbankan dan non-perbankan lainnya untuk berkomitmen memberikan bantuan dana baik berupa pinjaman, hibah atau pun investasi dengan penyaluran konvensional ataupun syariah.

    "Kami menyiapkan akses permodalan pada ekonomi kreatif yang telah menjadi perhatian pemerintah sebagai bentuk ekonomi unggulan dan dapat menjadi tulang punggung ekonomi. Sehingga, para perbankan ini dapat yakin memberikan bantuan dana untuk sektor yang dinilai berkembang ini," kata Fadjar.

    Menurut dia, selama ini pengetahuan perbankan terhadap industri ekonomi kreatif masih sangat terbatas. Ini yang membuat pelaku ekonomi kreatif kesulitan mencari bantuan dana ke lembaga keuangan perbankan. Alhasil, menghambat berkembangnya ekonomi kreatif Indonesia dan kurang bersaing dengan negara lain, misalnya Singapura.

    "Persoalan pembiayaan masih menjadi kendala lantaran mayoritas subsektor industri kreatif bersifat intangible (tak terlihat). Perbankan menjadi sulit mengukur nilai jaminan untuk bisa memberikan kredit," ujarnya.

    Subsektor industri kreatif ini meliputi kerajinan, fesyen, kuliner, periklanan, arsitektur, pasar barang seni, desain, video-film-fotografi, permainan interaktif, musik, seni pertunjukan, penerbitan-percetakan, layanan komputer-piranti lunak, radio-televisi, dan riset-pengembangan.

    Fadjar menyebutkan beberapa sumber pendanaan untuk membantu pembiayaan industri ekonomi kreatif, pertama, dari dana perbankan, karena 90 persen lebih dana masyarakat tersimpan di sana.

    Kedua, kapital vantura (venture capital). "Kami mendorong modal ventura semakin meningkatkan portofolio penyertaan bantuan modal ke industri ekonomi kreatif ini. Bukan dari dalam negeri saja, tapi juga menarik dana investasi asing ke Indonesia," kata dia.

    Ia mengatakan potensi industri ekonomi kreatif Indonesia, seperti start up telah ada yang menarik perhatian kapital ventura asing untuk investasi. Menurutnya, itu menjadi indikasi kalau kapital ventura dapat menjadi salah satu sumber modal yang dapat mendorong perkembangan industri ekonomi kreatif.

    "Saya dikontak venture capital asing, dia minta tolong dicarikan startup yang telah menarik perhatiannya. Dia mau investasi di sana, dia mau mendanai ekonomi kreatifnya," Fadjar.

    Kemudian ketiga, ada filantropi, yang memiliki segmentasi pencinta seni. Ia katakan ada pembicaraan bahwa saat ini filantropi tidak hanya bergerak dalam bantuan sosial, tapi ingin lebih merambah pada pendanaan yang produktif.

    Terakhir, pihaknya akan mengupayakam adanya bantuan pembiayaan dari pemerintah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

    Ia menekankan adanya Dekraf adalah untuk membangun ekosistem ekonomi antara pelaku usaha industri ekonomi kreatif dengan lembaga keuangan perbankan dan non-perbankan, agar saling mengenal risiko bisnisnya dan pada akhirnya dapat mendukung perkembangan ekonomi Indonesia dalam sektor kreatif. (sumber)
     
Loading...

Share This Page