Sistem Pipa Industri Minyak dan Gas

Discussion in 'General Discussion' started by Linda Nur Wakidah, Apr 4, 2019.

  1. Linda Nur Wakidah

    Linda Nur Wakidah Member

    Joined:
    Aug 29, 2017
    Messages:
    164
    Likes Received:
    19
    Trophy Points:
    18
    Sistem Pipa Industri Minyak dan Gas - Dalam industri minyak dan gas menggunakan 2 jenis sistem pengaliran yaitu sistem piping dan sistem pipeline. Bagi orang awam mungkin kedua sistem tersebut tidak berbeda karena sama - sama menggunakan pipa.

    [​IMG]
    Namun sebenarnya pendapat tersebut memang benar, akan tetapi ada sedikit perbedaan pada kedua sistem tersebut. Perbedaan kedua sistem tersebut terletak pada luas daerah dan panjang setiap pipa. Dalam sistem piping disini akan mengirim minyak dan gas hanya berlangsung di dalam lokasi gathering station (On Plot), sedangkan pada sistem pipeline mampu mengalirkan minyak dan gas dari sumur produksi menuju gathering station.

    Sistem pipeline ini digunakan untuk mengalirkan minyak dan gas di luar lokasi (Off Plot) yang paling tidak jarak pipanya mencapai 5 Km. Dalam membuat desain kedua sistem tersebut banyak hal yang harus diperhatikan yang tidak hanya pipa itu sendiri, tapi bagian lain yang masih berhubungan dengan pipa tersebut. Berikut adalah beberapa hal yang diperhatikan dalam pembuatan sistem pipa tersebut :

    1. Menentukan standar desain yang digunakan

    Pertama - tama tentulah harus menentukan jenis sistem pipeline yang akan digunakan. Patut diperhatikan disini bahwa sistem natural gas pipeline menggunakan desain pipa yang berbeda dengan sistem liquid petroleum pipeline.

    2. Standarisasi Material yang Digunakan

    Setelah desain ditentukan maka selanjutnya adalah menentukan material yang akan digunakan untuk membuat pipa, disini Anda harus menentukan jenis material yang sudah memenuhi standar. Biasanya pipa standar akan menggunakan kode material ASTM (American Society for Testing and Materials), sebagai contohnya adalah pipa dengan kode material ASTM A 312 yang biasa digunakan untuk fluida hydrocarbon yang bersifat korosif.

    3. Pembuatan Jalur Pipa

    Setiap jalur pipa akan menerima tekanan suhu atau temperatur yang berbeda. Hal inilah yang menjadi pertimbangan utama ketika membuat jalur pipa, setelah desain pipa dibuat maka dilanjutkan dengan melakukan simulasi pada jalur pipa. Selain itu respon terhadap perubahan suhu pada setiap jalurnya juga disimulasikan.

    4. Kemudahan Akses Menuju Lokasi

    Setiap jalur pipa tentunya harus selalu dipantau dan dilakukan pemeliharaan sehingga ketika terjadi kerusakan bisa langsung terpantau. Pemantauan dapat dilakukan untuk mengecek apakah terjadi retakan pada pipa meskipun hanya dalam ukuran mikro. Dalam industri minyak dan gas maka hal tersebut dapat berakibat fatal karena dapat menyebabkan masalah seperti kebakaran dan meledak.

    Pendeteksian keretakan mikro ini hanya dapat dilakukan menggunakan bantuan alat ukur yaitu ultrasonic flaw detector atau alat pendeteksi keretakan. Alat ini bekerja dengan mengalirkan gelombang ultrasonik agar merambat pada pipa untuk mendeteksi keretakan yang mungkin ada.
     
  2. Fera Lidia

    Fera Lidia New Member

    Joined:
    Dec 1, 2015
    Messages:
    16
    Likes Received:
    2
    Trophy Points:
    3
    Jangan lupa yang paling penting SAFETY, karena semua itu tanpa memperhatikan keamanan ya percuma saja. Bagi anda yang mau pesan valve berbagai tipe seperti globe, gate, ball, flange fitting pipa atau gasket bisa ke pusat distributor agen suppliernya di www.alvindocs.com
     
Loading...

Share This Page