Songket Sasak Khas Lombok

Pola tenun & warna - warni yg indah benar-benar jadi ciri khas dari kain songket . Proses pengerjaan yg membutuhkan ketekunan juga keuletan pun menjadikan kain songket jadi kain yg amat berdeda dari kain-kain yang lain. Walau susah, sejak umur 9 th, anak wanita suku Sasak telah akan menenun sendiri kain songket, lo!

Songket umumnya diperlukan dalam upacara-upacara pernikahan atau yang merupakan busana kebiasaan tradisional. Dalam adat warga ori Sasak, seseorang wanita baru diperbolehkan menikah seandainya sudah terampil menenun songket. Oleh karena itu, para perempuan suku Sasak sudah menuntut ilmu menenun sejak umur 9 th.

Tak kalah elegan bersama songket Palembang yg populer, kain songket Sasak serta mempunyai motif yg bermacam-macam & berbagai warna. Bermacam motif seperti motif bunga, ayam, kembang empat, simetris, tumbuhan, binatang, & lain sebagainya.

Motif-motif tersebut mempunyai maknanya masing-masing, seperti motif keker, adalah berupa dua ekor burung merak yg berhadapan juga sebagai lambang dari kebahagiaan hidup, & motif tokek yg maknanya merupakan keberuntungan.

Para pengrajin kain songket Sasak rata-rata terdapat di Desa Sade & Sukarare. Tidak Cuma bertani, penduduk di sana menjadikan kain ini yang merupakan salah satu mata pencaharian. Hasil tenunan rata-rata dipajang di pekarangan rumah rutinitas utk menunggu para wisatawan yg rata-rata ramai berkunjung ke desa buat menonton pun membeli kain songket.

Di Sayangkan, kain tenun lombok ketatnya persaingan bersama kain-kain mutahir lain menciptakan pecinta songket Sasak ini makin menurun. Padahal kain songket sasak tak kalah menarik, menjadi tak ada salahnya kita melestarikan kain songket sbg salah satu warisan nusantara asal Lombok.

 

saya pernah dikasih kain khas lombok, oleh2 dari sahabat, kainnya memang indah ya