Sosial Politik Untuk Acehku

Discussion in 'Politik' started by muhrasta, Oct 16, 2013.

  1. muhrasta

    muhrasta New Member

    Joined:
    Sep 20, 2013
    Messages:
    51
    Likes Received:
    0
    Trophy Points:
    6
    MoU Helsinki 15 Agustus 2005, telah delapan tahun umur MoU tersebut, telah delapan tahun pula masyarakat aceh menjalankan kehidupan yang damai. Anak kecil bisa bermain dengan tenang dan gembira, ibu-ibu bisa memasak didapur dengan rasa riang, bapak-bapak bisa pula bekerja dengan penuh semangat sembari membayangkan masakan istrinya dan senyuman hangat anak-anaknya.
    Masyarakat aceh adalah masyarakat adat yang cinta damai, masyarakat yang mencintai perkembangan dan menghormati para leluhurnya terdahulu dan pastinya menghargai pemimpinnya. Jadi ketika kita berbicara aceh adalah berbicara mengenai semangat nusantara dari sabang untuk persatuan dan kesatuan bangsa.
    Ramai terdengar berita mengenai bendera aceh, sangat menarik perhatian karena bendera adalah simbol dan bendera juga merupakan identitas, sudah menjadi kewajiban setiap warga negara Indonesia untuk menjadikan bendera merah putih sebagai simbol negara.
    Kita lahir dibumi nusantara dan besar di Indonesia, kita menikmati alam yang luar biasa anugerah dari Tuhan. Lalu mengapa kemudian kita bangga terhadap bendera-bendera lain???. mengapa kita bangga terhadap bendera yang akan membuat kita menangis karena mengingat pembantaian keji yang dilakukan oleh para pengkhianat kemerdekaan???
    Aceh adalah darahku, aceh adalah saudaraku dan aceh adalah bagian dari NKRI, Kumandangkanlah lagu kebangsaan Indonesia Raya, Kibarkanlah Sang Saka Merah Putih, Tularkan semangat kemerdekaan dan pastikan tidak ada lagi tangis ketakutan di tanah cut nyak dien.
     
Loading...

Share This Page