Telkom Menerapkan Sistem OTT ?

Discussion in 'General Internet' started by wrep17, Feb 13, 2016.

Tags:
  1. wrep17

    wrep17 Well-Known Member

    Joined:
    Sep 26, 2015
    Messages:
    1,325
    Likes Received:
    246
    Trophy Points:
    63
    Google+:
    Liputan6.com, Jakarta Dalam diskusi terbatas Tentang OTT yang dihadiri oleh Dirjen PPI, komisioner BRTI, Mastel dan Kominfo pada Rabu 10 Februari kemarin, Dian Rachmawan Direktur Consumer Service PT. TELKOM, Tbk memaparkan serbuan OTT players yang menggerus revenue operator Telekomunikasi (Telco) di dunia akan semakin intens. Namun seharusnya Telco dengan
    mengandalkan keunggulan infrastruktur, sumber daya manusia dan finansial yang masih dimilikinya mempunyai peluang untuk mengambil peluang yang sama di bisnis OTT.

    Fenomena OTT yang menjalankan layanannya sebagian besar layanan gratis dengan menumpang (over the top) pipa bandwidth milik Telco, disikapi berbeda- beda oleh para Telco. Ada yang melihat sebagai ancaman (pessimists), beberapa
    menganggap sebagai peluang (optimists) dan sebagian besar pasrah (realist) melihat serbuan OTT. Lingkup OTT tidak hanya yang seperti OTT Video yang diributkan seperti Netflix saja, "ada empat area OTT yang bersinggungan dengan Telco" imbuh Dian.

    OTT Voice dan OTT Messaging/Social Media seperti Skype, whatsapp, LINE, Viber, KakaoTalk, GoogleTalk, Wechat, Telegram contohnya, sudah lama menggerus pendapatan legacy voice dan sms operator mobile. Sedangkan dua OTT berikutnya yaitu OTT Content/Video dan OTT Cloud Computing diyakini akan menjadi OTT dengan pertumbuhan tertinggi dalam waktu dekat. TELKOM sedang bertransformasi untuk menangkap peluang bisnis baru tersebut. TELKOM pada saatnya tidak akan lagi disebut Telco, tapi Digital Company (Dico).

    OTT menjadi booming pada suatu negara ketika negara tersebut telah memiliki penetrasi broadband coverage yang luas dengan akses kecepatan yang memadai sekurang -kurangnya 10mbps. Seperti diketahui satu tahun terakhir ini Indonesia khususnya TELKOM menggelar secara massive pembangunan broadband melalui Indihome Fiber dan 4G mobile.

    Salah satu raksasa OTT Content/ Video, Netflix, sudah diblok oleh TELKOM sejak 27 Januari lalu. Dian mengatakan Netflix sepertinya tidak memahami Indonesia dengan benar. Arogansi dan sikap meremehkan menjadi boomerang bagi kelangsungan bisnis mereka di Indonesia. "Sangat naïf mereka berpartner dengan Telco lokal ketika masuk negara lain, namun datang tanpa melihat kami di Indonesia", tegas Dian.

    Pemain global OTT content/video khususnya untuk layanan Video berbayar, sangat membutuhkan kerjasama bisnis dengan Telco lokal terutama dalam mekanisme billing ke pelanggan. Dian melihat populasi pemilik kartu kredit dan penggunaan moda
    kartu kredit untuk pembelanjaan Online di Indonesia masih relatif sangat kecil. Disamping itu pemain OTT membutuhkan kerjasama penempatan content di platform CDN milik Telco lokal untuk kualitas layanannya dan pengaturan sensorship
    content yang tidak diperkenankan. "Beberapa pemain OTT content/video sedang melakukan negosiasi final dengan kami, mereka malah lebih layak dijual dan diterima pasar ketimbang Netflix", imbuh Dian. Melalui moda Tripleplay, video OTT bisa dinikmati dengan kualitas prima, harga terjangkau dan tanpa memakan bandwidth internet pelanggan.

    Di akhir diskusi, Dian Rachmawan juga menyatakan terima kasih ke publik, Mastel, Regulator BRTI dan Kominfo yang
    mempunyai kesatuan pandangan bahwa Negara dan bangsa harus berdaulat atas pendayagunaan Internet untuk kepentingan Negara yang meliputi seluruh aspek IPOLEKSOSBUD dan HANKAM. Sebagian besar pemain OTT bermarkas di Amerika, kita
    tentunya tidak bisa meniru secara extrim seperti China yang tidak mengijinkan Facebook, Google, Amazon, PayPal, dan mengganti dengan QQ, Baidu, Alibaba, Alipay, namun paling tidak, ada pendekatan jalan tengah yang juga memberdayakan pemain-pemain OTT lokal untuk kedaulatan NKRI.
     
  2. zonamers

    zonamers Member

    Joined:
    Jul 24, 2015
    Messages:
    588
    Likes Received:
    83
    Trophy Points:
    28
    Google+:
    apa itu ott ya? masih binun
     
  3. KangAndre

    KangAndre Member

    Joined:
    Jan 25, 2014
    Messages:
    10,244
    Likes Received:
    2,714
    Trophy Points:
    413
    out of topic wkwkwk...
    Over The Top (OTT) atau perusahaan penyedia layanan data internet yang memanfaatkan jaringan operator telekomunikasi.
     
  4. anton_sudibyo

    anton_sudibyo Member

    Joined:
    Dec 23, 2015
    Messages:
    459
    Likes Received:
    35
    Trophy Points:
    28
    OTT itu seperti netflix ya?
     
  5. ayahnyanadia

    ayahnyanadia Well-Known Member

    Joined:
    Apr 4, 2013
    Messages:
    1,369
    Likes Received:
    153
    Trophy Points:
    63
    Google+:
    Over the Top bukannya film ttg panconya sylvester stallone?
    Mungkin yg lebih tepat adalah OOT, out of topic.
     
  6. yungga19

    yungga19 Active Member

    Joined:
    Nov 28, 2015
    Messages:
    1,455
    Likes Received:
    85
    Trophy Points:
    48
    Saya sih nunggu terobosan yang akhirnya biaya data jadi lebih murah dengan kecepatan maksimal nya 4g
     
  7. wrep17

    wrep17 Well-Known Member

    Joined:
    Sep 26, 2015
    Messages:
    1,325
    Likes Received:
    246
    Trophy Points:
    63
    Google+:
    OTT, bukan OOT :( , nah betul yang dikatakan dengan @KangAndre :D
     
Loading...

Share This Page