wiro sableng 06. Pendekar Terkutuk Pemetik Bunga

Discussion in 'Creative Art & Fine Art' started by cerita-silat, Jan 2, 2015.

  1. cerita-silat

    cerita-silat Member

    Joined:
    Dec 7, 2014
    Messages:
    292
    Likes Received:
    6
    Trophy Points:
    18
    Google+:
    Cuplikan :


    “Bupati Sentot Sastra” seru si pemuda. “Apakah kau
    masih gelap
    mata mau meneruskan pertempuran ini?”
    “Iblis neraka tutup mulut Sebelum kutebas kau punya
    batang
    leher, sebelum kucungkil kau punya jantung dan hati,
    pertempuran ini
    sampai kiamatpun tak akan kuhentikan”
    “Hebat sekali nyalimu” memuji si pemuda sejujurnya
    namun
    mimiknya melontarkan senyum sinis “Tapi aku dan
    kau tiada
    permusuhan, mengapa musti bertempur begini rupa?”
    “Tidak ada permusuhan bapak moyang setanmu”
    bentak Sentot
    Sastra penuh beringas
    “Anakku kau rusak kehormatannya, kau bunuh”
    “Tobat... tobat”
    Si pemuda pukul-pukul keningnya dengan telapak
    tangan kiri.
    “Justru aku datang ke sini untuk mengantar mayat
    anakmu yang kutemui
    di bukit Eh, malah-malah aku yang dituduh jadi
    pembunuh Dituduh
    tukang perkosa tobat”
    “Tak usah membual atau jual mulut”
    “Siapa membual, siapa jual mulut?”
    “Sesudah melakukan perbuatan terkutuk, kau pura-
    pura berbuat
    baik dan cuci tangan huh?”
    “Buset” Si pemuda garuk-garuk kepata dan
    mengomel. “Kalau tahu
    bakal ketiban pulung begini, tidak nanti aku mau
    susah-susah bawa
    mayat kau punya anak ke mari, Bupati”
    “Sudah tak perlu banyak rewel Pokoknya kau harus
    serahkan
    batang lehermu” teriak Sentot Sastra dan serentak
    dengan itu kembali dia
    menyerbu si pemuda.
    Yang diserang geleng-gelengkan kepala.
    Wiro Sableng
    Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212
    Pendekar Terkutuk Pemetik Bunga
    Link pdf Download
     
Loading...

Share This Page