Banyak Pasangan Korsel Pilih Pesta Pernikahan Sederhana

Discussion in 'General Lifestyle' started by Julia75, Jul 7, 2015.

  1. Julia75

    Julia75 Member

    Joined:
    Jun 29, 2015
    Messages:
    28
    Likes Received:
    1
    Trophy Points:
    8
    [​IMG]

    SEOUL
    - Malam sebelum pernikahan mereka, Kim Kwang-yoon dan Cho Jin-oh masih terjaga sampai pukul 2 dini hari bersama ibu pengantin perempuan, untuk mengatur meja. Tempat resepsi pernikahan adalah sebuah ruangan di lantai bawah tanah balai kota Seoul, yang disewa dari pemerintah seharga USd60 atau sekira Rp800 ribu.

    Tahun lalu, rakyat Korsel rata-rata menghabiskan biaya hampir USD64 ribuuntuk pesta pernikahan, atau dua kali lipat biaya di Amerika Serikat (AS). Namun semakin banyak warga yang menolak mengadakan pesta mewah dan lebih memilih resepsi yang lebih sederhana melambatnya perekonomian, meningkatnya usia kedua mempelai dan para orangtua yang sudah mendekati pensiun tidak lagi memiliki banyak uang untuk dihamburkan.

    Pernikahan di Korsel biasanya menjadi simbol status, dengan ratusan tamu dan kado yang mahal bagi pengantin. Biaya penyelenggaraan, menurut sebuah survei yang dilakukan perencana pernikahan Duo, biasanya ditanggung oleh orangtua.

    “Saya merasa bahwa jika saya tidak suka mendapat undangan dari orang yang tidak terlalu saya kenal, orang lain pun akan merasakan hal yang sama. Saya ingin pernikahan saya dirayakan oleh orang-orang yang ingin saya undang,” ujar Cho, 32. Ia dan suaminya yang berusia 34 tahun mengeluarkan biaya USD10ribu atau sekira Rp133,5 juta untuk pernikahan mereka baru-baru ini.

    Biaya pernikahan yang besar mendorong semakin banyak anak muda menunda pernikahan, dan menunda memiliki anak, memperburuk salah satu tingkat kelahiran terendah di dunia di tengah populasi yang menua tercepat di negara-negara industri.

    Untuk mendorong jumlah pernikahan dari tingkat terendah sepanjang masa tahun 2014, pemerintah menyewakan gedung-gedung milik negara dengan harga murah.

    Sebagaimana diberitakan VoA, Selasa (7/7/2015), tren ini mulai melonjak tahun lalu, sebagian didorong oleh para selebriti, menurut Kim Jung-youl, seorang pejabat di Kementerian Kesetaraan Gender dan Keluarga.

    Bulan lalu, pasangan bintang film Won Bin dan Lee Na-young menikah di sebuah padang gandum, sekitar 150 kilometer dari Seoul, dengan jumlah tamu kurang dari 50 orang.

    Kim dan Cho, yang menjual lampu ruangan lewat internet, menghemat biaya tempat pesta dan baju pengantin Cho, yang dibeli di Internet seharga USD100. Namun biaya bulan madu selama dua minggu di Paris menyita setengah anggaran mereka.

    “Pernikahan berbiaya tinggi karena Korsel menggabungkan tradisi lokal dengan Barat,” ujar Lee Sung-hee, perencana senior di Duo, perusahaan konsultasi pernikahan dan perjodohan terbesar di Korsel.

    Ini mulai berubah seiring naiknya usia rata-rata pasangan saat menikah. Tren pesta pernikahan kecil juga melegakan orangtua, karena warga Korsel pada usia 50an dan 60an paling banyak berutang di negara dengan utang rumah tangga yang termasuk tertinggi di dunia.

    Separuh dari acara pernikahan yang diselenggarakan Duo adalah pernikahan pasangan-pasangan yang ingin pernikahan skala kecil, atau naik tiga kali lipat dari tahun 2008, menurut Lee. “Karena usia kedua mempelai semakin matang, mereka dapat lebih mudah melawan budaya konvensional dan tuntutan orangtua,” tambahnya. (pam)

    SUMBER
     
  2. Dimas Prasetiyo

    Dimas Prasetiyo Member

    Joined:
    Jun 2, 2015
    Messages:
    646
    Likes Received:
    46
    Trophy Points:
    28
    wah nikhnya rombongan bagus bagus
     
  3. Hari Agustomo Nugroho

    Hari Agustomo Nugroho Active Member

    Joined:
    Mar 13, 2015
    Messages:
    1,195
    Likes Received:
    78
    Trophy Points:
    48
    Google+:
    Mewah-mewah bikin boros, bulan madu jadi kurang dana:D
     
  4. nonaholic

    nonaholic New Member

    Joined:
    Jun 27, 2015
    Messages:
    15
    Likes Received:
    0
    Trophy Points:
    1
    Memang benar, yang namanya pernikahan itu memang besar sekali biayanya, mulai dari gedung, gaun, aksesoris, catering, dll. Bahkan ternyata negara maju seperti Korea Selatan saja warganya banyak yang memilih pesta pernikahan yang sederhana. Pernikahan itu memang yang penting sakralnya, bukan pesta-pestanya. :)
     
  5. Engressti

    Engressti Member

    Joined:
    Sep 8, 2015
    Messages:
    39
    Likes Received:
    2
    Trophy Points:
    8
    Bener sis :D Yah gpp sederhana yang penting saling melengkapi dan bahagia 1 sama lain :) Itu juga sudah cukup hehehe
     
Loading...

Share This Page