Beda Tapi Sama

Hasil Piala AFF 2014 di Vietnam seakan menjadi pelengkap kegagalan tim sepakbola Indonesia di kancah internasional setelah sebelumnya timnas U-23 gagal di Asian Games Incheon Korea Selatan, disusul kemudian kegagalan timnas U-19 di Piala AFC di Myanmar.

Ketiga timnas tersebut dipersiapkan dengan cara yang berbeda tapi hasil akhirnya hampir sama. Timnas U-19 dipersiapkan melalui pemusatan latihan jangka panjang, tanpa kompetisi resmi, melakukan pertandingan uji coba yang sangat banyak. Sebaliknya, Timnas senior di Piala AFF 2014 diambil dari kompetisi reguler, dipersiapkan secara sangat singkat sebagaimana yang sering diterapkan oleh negara-negara Eropa. Persiapan timnas U-23 sebenarnya merupakan gabungan dari kedua model tersebut, tapi masih dalam tingkatan yang kurang maksimal, terutama mutu kompetisi dan jangka waktu persiapan serta uji coba.

Idealnya, persiapan sebaiknya merupakan kombinasi dari keduanya, diambil dari kompetisi reguler yang berkualitas, punya cukup waktu untuk latihan bersama untuk pematangan, baik kemampuan fisik ataupun taktik dan strategi serta kekompakan sebagai sebuah tim. Negara-negara maju yang sudah punya liga mapan saja sering mengeluhkan kurangnya waktu persiapan bagi timnas, apalagi bagi kita yang kompetisinya masih memerlukan perbaikan dalam segala hal.

Sumber artikel asli berbahasa Inggris : http://goo.gl/ZlgF93

 

masih terus berharap, sepakbola indonesia bisa berprestasi

 

Harapan yang tidak kunjung datang..

 

Jangan pernah berhenti berharap.....he he he...

 

Suatu saat akan datang juga.......

 

Kita aja yang jelek mainnya ketika melawan yang lain.....

 

Lha buktinya Philipina yg selalu kalah dengan kita bisa merubah mitos jadi menang...???

 

Latihan tanding banyak di siarin live
musuh jadi tau kelemahannya