Cerita Legenda Batu Menangis

Discussion in 'Online Business' started by infoana, Sep 18, 2017.

Tags:
  1. infoana

    infoana Member

    Joined:
    Mar 31, 2017
    Messages:
    30
    Likes Received:
    3
    Trophy Points:
    8
    Disebuah bukit yang jauh dari desa, didaerah Kalimantan hiduplah seseorang janda miskin dan seorang anak gadisnya.

    Anak gadis janda itu terlampau cantik jelita. Namun sayang, beliau membawa tingkah laku yang terlampau buruk. Gadis diapun terlampau malas, tak dulu menolong ibunya lakukan pekerjaan-pekerjaan rumah. Kerjanya cuma bersolek tiap tiap hari.

    Selain pemalas, anak gadis itu diapun sikapnya manja sekali. Segala permintaannya mesti dituruti. Setiap kali beliau berharap suatu hal kepada ibunya mesti dikabulkan, tanpa memperdulikan kondisi ibunya yang miskin, tiap tiap hari mesti membanting tulang mencari sesuap nasi.

    Pada suatu hari anak gadis itu diajak ibunya turun ke desa untuk berbelanja. Letak pasar desa itu terlampau jauh, supaya mereka mesti berjalan kaki yang lumayan melelahkan. anak gadis itu berjalan melenggang dengan memakai pakaian yang senang atau bersolek supaya seseorang dijalan yang terpantau nanti akan mengagumi kecantikannya. Sementara ibunya berjalan dibelakang sambil membawa keranjang dengan pakaian terlampau dekil. namun mereka hidup ditempat sempit, tidak seorang jelas bahwa ke-2 perempuan yang berjalan itu adalah ibu dan anak.

    Ketika mereka terasa masuk desa, orang-orang desa memantau mereka. Mereka begitu kagum menyaksikan kecantikan anak gadis itu, terutama semua pemuda desa yang tak puas-puasnya menyaksikan muka gadis itu. apabila kala menyaksikan seseorang yang berjalan dibelakang anak gadis itu, sungguh kontras keadaannya. Hal itu membuat orang bertanya-tanya.

    Di antara orang yang melihatnya itu, seorang pemuda mendekati dan bertanya kepada gadis itu, “Hai, anak gadis cantik. jika yang berjalan dibelakang itu ibumu?”
    Namun, apa jawaban anak gadis itu ?
    “Bukan,” katanya dengan angkuh. “Ia adalah pembantuku !”
    Kedua ibu dan anak itu lantas meneruskan perjalanan. Tak seberapa jauh, mendekati lagi seorang pemuda dan bertanya kepada anak gadis itu.
    “Hai, manis. apabila yang berjalan dibelakangmu itu ibumu?”
    “Bukan, bukan,” jawab gadis itu dengan mendongakkan kepalanya. ” dia adalah budakk!”
    Begitulah tiap tiap gadis itu berjumpa dengan seseorang disepanjang jalan yang bertanya tentang ibunya, selalu jawabannya itu. Ibunya diperlakukan sebagai pembantu atau budaknya.

    Pada awalannya mendengar jawaban putrinya yang durhaka kalau ditanya orang, si ibu tetap sanggup menahan diri. Namun sehabis berulang kali didengarnya jawabannya sama dan yang terlampau menyakitkan hati, selanjutnya si ibu yang malang itu tak sanggup menahan diri. Si ibu berdoa.
    baca: doa mandi besar
    “Ya Tuhan, hamba tak kuat menahan hinaan ini. Anak kandung hamba begitu teganya memperlakukan diri hamba sedemikian rupa. Ya, tuhan hukumlah anak durhaka ini ! Hukumlah dia….”
    Atas kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa, perlahan-lahan tubuh gadis durhaka itu beralih menjadi batu. Perubahan itu diawali dari kaki. Ketika perubahan itu udah mencapai setengah badan, anak gadis itu menangis memohon ampun kepada ibunya.

    ” Oh, Ibu..ibu..ampunilah saya, ampunilah kedurhakaan anakmu selama ini. Ibu…Ibu…ampunilah anakmu..” Anak gadis itu terus meratap dan menangis memohon kepada ibunya. Akan tetapi, seutuhnya udah terlambat. Seluruh tubuh gadis itu selanjutnya beralih menjadi batu. Sekalipun menjadi batu, tetapi orang sanggup menyaksikan bahwa ke-2 matanya tetap menitikkan air mata, layaknya sedang menangis. Oleh karena itu, batu yang berasal dari gadis yang mendapat kutukan ibunya itu disebut ” Batu Menangis “.

    Demikianlah cerita berupa legenda ini, yang oleh penduduk setempat dipercaya bahwa kisah itu terlampau dulu terjadi. Barang siapa yang mendurhakai ibu kandung yang udah melahirkan dan membesarkannya, pasti tingkah laku laknatnya itu akan mendapat hukuman dari Tuhan Yang Maha Kuasa.
     
  2. HanyaSatu

    HanyaSatu Member

    Joined:
    Aug 28, 2017
    Messages:
    896
    Likes Received:
    56
    Trophy Points:
    28
    Google+:
    Entah benar atau tidaknya, apapun terhadap orang tua kandung kita wajib hormat, patuh nurut dan berusaha membahagiakannya ya, jangan sampai malah sebaliknya, udah banyak ko kasus yg usahanya hancur, karirnya berantakan gara" tdk memulyakan orang tua nya
     
Loading...

Share This Page