Ketahuilah Ada 4 Terapi Pasca Operasi Hidrosefalus

Penyakit hidrosefalus merupakan penumpukan cairan pada rongga otak atau yang sering disebut dengan ventrikel. Yang akan mengakibatkan ventrikel-ventrikel di dalamnya akan membesar dan akan menekan pada organ tersebut. Cairan ini akan terus bertambah sehingga ventrikel di dalam otak akan membesar dan akan menekan struktur dan jaringan otak yang ada disekitarnya. Apabila tidak segera ditangani dengan cepat dan tepat maka tekanan ini dapat merusak pada jaringan dan akan melemahkan otak.

Dibawah ini ada beberapa Terapi Pasca Operasi Hidrosefalus diantaranya yaitu :

• Terapi Kognitif

Salah satu terapi yang cukup penting yaitu terpai kognitif yaitu untuk mengembalikan fungsi daya ingat pada penderita. Pada umumnya syaraf yang akan tertekan akibat penyebab kepala bayi yang membesar dan akan membuat kemampuan daya ingat akan menurun. Sebaiknya terapi ini dilakukan dengan bertahap dan sesederhana mungkin. Sehingga penderita tidak mengalami kesulitan pada saat melakukan hal tersebut.

• Terapi Motorik

Yang selanjutnya yang tidak kalah penting yaitu terapi motorik. Karena sangat umum terjadi pembesaran kepala akibat gejala awal dari penyakit hdirosefalus pada bayi maupun orang dewasa yang memicu gangguan motorik. Hal ini terutama akibat dari desakan syaraf motorik di otak.

• Terapi Penempatan

Selanjutnya yang tidak kalah penting yaitu harus melakukan terapi penempatan pada penderita hidrosefalus. Tujuangnnya yaitu untuk menempatkan fungsi dan kemampuan fisik penderita pada tempat yang sangat sesuai. Oleh sebab itu terapi ini akan membantu meyakinkan penderita untuk ditempatkan di lingkungan yang sesuai.

• Terapi Komunikasi

Hal terakhir yang perlu diperhatikan yaitu kemampuan komunikasi bagi penderita setelah menjalani operasi hidrosefalus. Karena sebagian besar pada jalur komunikasi penderita dengan orang lain akan mengalami kesulitan. Contohnya yaitu kesusahan berbicara atau terganggu pada saat ingin menyampaikan maksud. Oleh karena itu dilakukan terapi komunikasi ini yang sesuai agar maksud penderita pada orang lain akan tersampaikan dengan baik. Proses latihan komunikasi ini juga perlu untuk mengembalikan fungsi otak yang sedikit demi sedikit mengalmi pemulihan pasca dilakukannya operasi.