Telegram, Alternatif WhatsApp Kian Banyak Penggunanya

Updated 28 Juli 2024 Bersosial Tech

Telegram

Aplikasi Telegram semakin menunjukkan pertumbuhannya yang signifikan. Pendiri Telegram, Pavel Durov, baru-baru ini mengumumkan bahwa platform komunikasi ini telah mencapai 950 juta pengguna aktif per bulan.

Durov optimis menyatakan bahwa Telegram menargetkan untuk melampaui angka 1 miliar pengguna pada tahun ini.

Telegram, yang berbasis di Dubai, didirikan oleh Durov, yang lahir di Rusia dan meninggalkan negaranya pada tahun 2014 setelah menolak permintaan pihak berwenang untuk menutup komunitas oposisi di platform media sosial miliknya, VK.

Dalam pernyataannya, Durov mengatakan, "Kami mungkin akan melampaui satu miliar pengguna aktif bulanan dalam satu tahun kedepan. Telegram menyebar seperti kebakaran hutan."

Rencana Ekspansi

Telegram berencana untuk meluncurkan toko aplikasi dan browser dalam aplikasinya dengan dukungan untuk halaman web3 dalam waktu dekat.

Pada bulan Maret, Telegram telah mencapai lebih dari 900 juta pengguna. Dalam wawancara dengan Financial Times, Durov menjelaskan, "Telegram menargetkan dapat meraih keuntungan tahun depan."

Durov mengakui bahwa saingan utama Telegram adalah WhatsApp, yang masih memiliki lebih dari dua miliar pengguna aktif setiap bulan. Ia telah berulang kali mengkritik WhatsApp, terutama terkait keamanan platform tersebut.

Latar Belakang Telegram

Dengan memiliki pengaruh yang besar di negara-negara bekas Uni Soviet, Telegram menjadi salah satu platform media sosial utama selain Facebook, YouTube, WhatsApp, Instagram, TikTok, dan WeChat.

Durov mengungkapkan bahwa ia mendapatkan ide untuk membuat aplikasi pesan terenkripsi saat ia menghadapi tekanan di Rusia. Adiknya, Nikolai, adalah otak di balik desain enkripsi tersebut.

Durov menanggapi klaim bahwa Telegram dikendalikan oleh Rusia sebagai "rumor palsu" yang disebarkan oleh para pesaing yang khawatir akan pertumbuhan Telegram. Ia tegas menyatakan, "Saya lebih suka bebas daripada menerima perintah dari siapa pun."

Memilih Uni Emirat Arab

Setelah mencoba menetap di Amerika Serikat namun merasa terhambat oleh birokrasi dan masalah keamanan, Durov memilih Uni Emirat Arab sebagai tempat untuk mengembangkan Telegram.

Ia mengatakan, "Uni Emirat Arab adalah negara netral yang ingin berteman dengan semua dan tidak bersekutu dengan negara adidaya mana pun. Jadi, saya merasa Uni Emirat Arab adalah tempat terbaik untuk Telegram."

Published: 28 Juli 2024
Tags:

Related articles