Google Tarik Iklan AI untuk Olimpiade Setelah Mendapatkan Tanggapan Negatif

Updated 15 Agustus 2024 Bersosial Tech

Gemini Ad for Olympics
Gambar: Screenshot Youtube

Google telah menarik iklan yang ditayangkan selama Olimpiade yang mempromosikan chatbot AI miliknya, Gemini, setelah mendapat kritik tajam mengenai cara iklan tersebut menggambarkan seorang gadis kecil yang menggunakan kecerdasan buatan untuk menulis surat penggemar.

Latar Belakang Iklan “Dear Sydney”

Iklan berjudul "Dear Sydney" menampilkan seorang ayah yang meminta bantuan chatbot AI Gemini untuk menulis surat kepada atlet favorit putrinya, pelari dan perintis asal AS, Sydney McLaughlin-Levrone.

Dalam iklan tersebut, sang ayah berkata, "Gemini, bantu putriku menulis surat untuk memberi tahu Sydney betapa menginspirasinya dia."

Setelah itu, iklan menampilkan sekilas draf yang dihasilkan oleh Gemini dan diakhiri dengan footage gadis kecil tersebut berlari di lintasan dengan teks overlay yang bertuliskan, “Sedikit bantuan dari Gemini.”

Meskipun iklan ini masih dapat dilihat di YouTube, ia telah dihapus dari tayangan televisi di minggu pertama Olimpiade.

Tanggapan dari Google

Seorang juru bicara Google mengatakan dalam pernyataan kepada CNBC bahwa, "Meskipun iklan ini mendapatkan tanggapan positif sebelum ditayangkan, melihat umpan balik yang ada, kami memutuskan untuk menghapus iklan ini dari rotasi Olimpiade kami."

Google menegaskan bahwa mereka masih melihat aplikasi Gemini sebagai alat untuk memberikan "titik awal" dalam ide penulisan.

"Kami percaya bahwa AI dapat menjadi alat yang hebat untuk meningkatkan kreativitas manusia, tetapi tidak dapat pernah menggantikan kreativitas itu sendiri," tambahnya. "Tujuan kami adalah untuk menciptakan cerita otentik yang merayakan Tim USA."

Kritik Terhadap Iklan

Meskipun Google sebelumnya membela iklan tersebut, kritik terus berkembang, dengan banyak orang menuduh perusahaan mendorong penggunaan otomatisasi sebagai pengganti otentisitas, terutama pada anak-anak.

Shelly Palmer, seorang profesor media di S.I. Newhouse School of Public Communications Universitas Syracuse, menulis di blognya yang banyak beredar, "Saya menolak secara tegas masa depan yang diiklankan oleh Google."

Ia berargumen bahwa teknologi ini menghadirkan "masa depan monokultural di mana kita melihat semakin sedikit contoh pemikiran orisinal manusia."

Hal ini menyoroti kekhawatiran bahwa penggunaan AI dalam konteks kreatif dapat menghambat inovasi dan kepribadian dalam ekspresi seni.

Tren Iklan dan AI di Perusahaan Lain

Google bukanlah satu-satunya perusahaan yang menghadapi kritik terkait iklan yang mempromosikan penggantian tugas kreatif dengan AI.

Apple baru-baru ini juga menarik iklan di mana sebuah mesin press hidraulik menghancurkan alat musik dan kaleng cat untuk memamerkan iPad Pro baru mereka, setelah mendapatkan tanggapan negatif dari publik.

Dalam konteks ini, Mira Murati, kepala teknologi OpenAI, mengakui bahwa teknologi AI dapat menyebabkan hilangnya beberapa pekerjaan kreatif, tetapi ia berpendapat bahwa beberapa pekerjaan tersebut seharusnya tidak pernah ada.

Hal ini menciptakan dilema etis tentang apakah penggunaan AI di industri kreatif adalah solusi atau justru ancaman bagi pekerjaan manusia.


Dilansir dari CNBC.

Published: 04 Agustus 2024
Tags:

Related articles