Foto: Xiaomi
Jakarta - Xiaomi mengumumkan rencana ambisiusnya untuk mengembangkan chip sendiri dengan mengalokasikan dana mencapai 50 miliar yuan, atau sekitar Rp 114 triliun. Investasi ini direncanakan dilakukan selama periode sepuluh tahun ke depan, seperti yang diungkapkan oleh pendiri Xiaomi, Lei Jun, dalam sebuah postingan di Weibo.
Menurut juru bicara perusahaan, pencairan dana tersebut sudah dimulai tahun ini, dengan fokus awal pada pengembangan chip mobile yang diberi nama Xring01. Lei Jun menambahkan, Xiaomi telah menghabiskan 13,5 miliar yuan untuk proyek ini, yang ditangani oleh tim berjumlah lebih dari 2.500 pegawai.
Xring01 direncanakan akan diluncurkan pada bulan Mei mendatang. Chip ini akan menggunakan teknologi fabrikasi 3nm dari TSMC. Meskipun tidak diposisikan sebagai chip flagship seperti Qualcomm Snapdragon 8 Elite atau MediaTek Dimensity 9400, Xring01 akan digunakan pada perangkat kelas premium milik Xiaomi, baik itu smartphone maupun tablet. Namun, informasi lebih lanjut mengenai perangkat yang akan menggunakan chip tersebut belum dipublikasikan.
Perjuangan Xiaomi dalam pengembangan chip sendiri bukan hal baru. Perusahaan ini memulai langkahnya pada tahun 2014 dan meluncurkan prosesor mobile pertama, Pengpai S1, pada tahun 2017. Setelah berfokus pada chip yang lebih sederhana selama beberapa tahun, Xiaomi kembali menghidupkan proyek pengembangan chipset mobile pada tahun 2021.
Dengan langkah ini, Xiaomi bergabung dengan deretan perusahaan teknologi besar yang telah lebih dulu mengembangkan chip mereka, seperti Apple yang dikenal dengan chip seri A, Samsung dengan Exynos, Google dengan Tensor, dan Huawei dengan Kirin.
Kedepannya, dengan kehadiran Xring01, Xiaomi berharap dapat meningkatkan daya saingnya di pasar smartphone global, dan memberikan inovasi lebih pada perangkat yang mereka luncurkan.