Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah memastikan bahwa tidak akan memblokir platform media sosial X, sebelumnya dikenal sebagai Twitter terkait dengan konten pornografi. Keputusan ini diambil setelah terjadi perubahan kebijakan di platform tersebut terkait posting konten dewasa dan pornografi.
Perubahan Kebijakan Twitter Terkait Konten Pornografi
Sebelumnya, Twitter mengizinkan pengguna untuk memposting konten dewasa dan pornografi dengan menyertakan peringatan yang jelas pada konten tersebut. Hal ini termasuk konten not safe for work (NSFW) yang diproduksi secara konsensual serta gambar dan video yang dihasilkan oleh teknologi kecerdasan buatan (AI). Namun, kebijakan ini bertentangan dengan aturan yang berlaku di Indonesia.
Respons Kominfo Terhadap Perubahan Kebijakan Twitter
Karena kebijakan baru Twitter berpotensi melanggar aturan di Indonesia terkait konten pornografi, Kominfo menyurati platform tersebut untuk memastikan kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku. Meskipun sebelumnya terdapat ancaman blokir terhadap Twitter jika ketentuan tidak dipenuhi, namun saat ini Kominfo menyatakan bahwa platform tersebut telah memenuhi persyaratan yang diminta.
Menurut Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan, "X sudah memenuhi take down yang kita minta dan mereka sudah menjelaskan kepada kami terhadap permintaan itu." Hal ini menegaskan bahwa tidak ada rencana blokir terhadap Twitter dalam waktu dekat.
Penegasan Kominfo Terkait Pembatalan Blokir
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika juga menegaskan bahwa Kominfo tidak akan memblokir Twitter selama platform tersebut mematuhi peraturan yang berlaku di Indonesia. Semuel menyatakan, "Kalau tidak mengindahkan kan ya, kalau tidak mengindahkan gimana? masa orang sudah benerin, masa harus tetap didenda." Hal ini menunjukkan bahwa selama Twitter patuh terhadap regulasi, tidak akan dilakukan tindakan pemblokiran terhadap platform tersebut.
Dengan demikian, Kominfo telah memastikan bahwa Twitter tidak akan diblokir terkait dengan konten pornografi, mengingat platform tersebut sudah memenuhi persyaratan yang diminta oleh pihak berwenang.
