Mutasi Genetik Langka Buat Orang Cukup Tidur 4 Jam

Updated 18 Mei 2025 Bersosial Science

Ilustrasi Orang Tidur Gambar: AFP via Getty Images

Ilmuwan dari Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok telah mengidentifikasi mutasi genetik langka yang memungkinkan sejumlah orang merasa segar hanya dengan tidur empat jam setiap malam. Penemuan ini bisa membuka jalan bagi terapi baru untuk meningkatkan kualitas tidur.

Umumnya, dokter merekomendasikan waktu tidur antara tujuh hingga sembilan jam setiap malam, karena kekurangan tidur dapat dikaitkan dengan risiko terkena berbagai penyakit, seperti Alzheimer dan penyakit jantung. Namun, individu dengan mutasi gen ini tampaknya tidak mengalami dampak negatif dari tidur yang kurang, merasa sepenuhnya terpenuhi setelah hanya empat hingga enam jam tidur.

Tim peneliti menemukan bahwa orang-orang ini memiliki kebutuhan tidur yang lebih rendah, yang diukur melalui gelombang otak Delta frekuensi rendah menggunakan pemindaian EEG. Menariknya, mereka juga merasa “lebih tidak enak” jika tidur lebih lama dari yang dibutuhkan.

Dalam penelitian ini, mutasi yang dikenal sebagai N783Y ditemukan dalam gen salt-induced kinase 3 (SIK3), yang berperan dalam durasi tidur manusia. Mutasi ini mengubah struktur protein SIK3, mempengaruhi kemampuannya untuk berfungsi dalam proses transfer molekul fosfat yang penting untuk siklus tidur-bangun.

Dalam percobaan pada tikus yang dimodifikasi dengan mutasi N783Y, ditemukan bahwa tikus tersebut tidur rata-rata 30 menit lebih sedikit dibandingkan tikus yang tidak dimodifikasi. Penelitian menunjukkan bahwa perubahan struktural akibat mutasi tersebut mengganggu aktivitas protein SIK3 dalam mentransfer molekul penting, meskipun tidak mempengaruhi jumlah protein yang ada.

Hasil penelitian ini mengungkapkan peran krusial gen SIK3 dalam mengatur durasi tidur manusia dan membuka peluang bagi pengembangan target obat tidur baru. Para peneliti menyatakan bahwa temuan ini meningkatkan pemahaman kita tentang dasar genetik tidur dan mendukung strategi terapeutik yang dapat meningkatkan efisiensi tidur.

“Kami berharap dapat melakukan studi lebih lanjuti untuk memahami lebih dalam bagaimana beberapa enzim yang terkait dengan proses ini mengatur tidur,” kata para ilmuwan. Temuan ini merupakan langkah maju yang menjanjikan dalam pengembangan terapi untuk memperbaiki kualitas tidur bagi banyak orang.

Dikutip dari www.independent.co.uk
Published: 18 Mei 2025
Tags:

Related articles