Photo by AS Photography on Pexels
Jakarta – Spotify meluncurkan fitur pesan baru yang memungkinkan pengguna untuk mengobrol dan berbagi musik secara langsung dalam aplikasinya. Fitur ini akan tersedia untuk semua pengguna, baik yang menggunakan layanan gratis maupun premium, mulai pekan ini pada perangkat seluler bagi pengguna berusia 16 tahun ke atas.
Dengan fitur pesan anyar ini, Spotify tampak bergerak lebih jauh keluar dari konsep aplikasi streaming musik biasa dan merambah area mirip aplikasi messenger seperti WhatsApp. Pengguna dapat saling terhubung dan berbagi lagu dengan teman-teman atau orang-orang yang pernah berinteraksi di platform Spotify.
Fitur pesan sebenarnya pernah diuji Spotify pada tahun 2017, tapi dihentikan karena kurang diminati. Melihat pertumbuhan jumlah pengguna yang pesat, perusahaan asal Swedia ini mencoba kembali mengaktifkan fitur tersebut untuk meningkatkan interaksi dan daya tarik aplikasi.
Persaingan Ketat di Industri Musik Digital
Spotify menghadapi persaingan sengit dengan layanan streaming lain seperti Apple Music, Amazon Music, dan YouTube Music. Keputusan menggabungkan fitur sosial dan messaging diharapkan membantu mereka mempertahankan dan menambah pengguna.
Menurut laporan Financial Times, Spotify mencatat 696 juta pengguna aktif bulanan pada kuartal II 2025, dan menargetkan mencapai angka 1 miliar pengguna dalam waktu dekat. Selain fitur pesan, Spotify juga memperluas konten video serta menyediakan opsi monetisasi bagi kreator podcast lewat program mitra.
Kenaikan Harga Langganan Spotify
Seiring peluncuran fitur baru tersebut, Spotify juga mengumumkan kenaikan harga langganan Premium. Untuk pengguna di Indonesia, harga naik dari Rp54.990 menjadi Rp59.900 per bulan, mulai berlaku pada tagihan bulan Oktober 2025.
Kenaikan harga serupa juga berlaku di berbagai wilayah lain, termasuk Asia Selatan, Timur Tengah, Afrika, Eropa, Amerika Latin, dan Asia Pasifik. Alex Norstrom, Co-President dan Chief Business Officer Spotify, menjelaskan kepada Financial Times:
“Kenaikan harga, penyesuaian harga, dan sebagainya, merupakan bagian dari strategi bisnis kami dan kami akan melakukannya ketika sudah tepat.”
Langkah menaikkan harga ini sekaligus mendukung strategi Spotify untuk memperbaiki margin keuntungan. Pada tahun lalu, perusahaan berhasil mencatatkan laba tahunan pertamanya, setelah beberapa tahun berfokus pada pertumbuhan dan efisiensi biaya. Norstrom juga menambahkan bahwa kenaikan harga akan diimbangi dengan penambahan layanan dan fitur baru di masa depan.
Dengan hadirnya fitur pesan dan kenaikan harga langganan, Spotify berupaya memperkuat posisinya di tengah kompetisi ketat dunia streaming musik sambil terus menyesuaikan model bisnisnya sesuai kebutuhan pasar dan pengguna.