Gunung Padang dan Sundaland: Jejak Peradaban Kuno yang Menantang Sejarah Linear Manusia

Updated 11 Juni 2025 Bersosial Science

Sundaland

Jakarta – Temuan arkeologi dan geologi mengenai Gunung Padang di Cianjur, Jawa Barat, menghadirkan pertanyaan mendalam tentang sejarah manusia modern dan peradaban yang telah hilang selama ribuan tahun. Situs ini, yang usianya melampaui 10.000 tahun, menjadi kunci dalam memahami fenomena peradaban yang tidak berkembang secara linear seperti yang selama ini diyakini oleh dunia akademik.

Peradaban Siklus dan Peran Bencana Katastrofi

Prof Dr Danny Hilman Natawidjaja dari Komisi Ilmu Pengetahuan Dasar AIPI dan BRIN menjelaskan bahwa selama ini pengetahuan umum menganggap manusia modern baru mulai menunjukkan peradaban maju sekitar 12.000 tahun lalu. Namun, bukti-bukti di Gunung Padang menawarkan gambaran berbeda.

“Para ilmuwan geosains mengenal semua proses itu sebagai siklus, termasuk peradaban manusia. Adanya bencana katastrofi dapat menghancurkan atau me-restart populasi dan peradaban. Apakah itu yang terjadi?” ujar Danny dalam Seminar Nasional Warisan Peradaban Sundaland yang diselenggarakan oleh Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI).

Menurutnya, peradaban manusia kerap terputus oleh kejadian bencana alam dahsyat, sehingga peradaban yang sudah maju bisa kembali menjadi primitif dan harus memulai lagi. Hipotesis ini dapat menjelaskan adanya peradaban yang hilang di masa lalu, termasuk kaitannya dengan Situs Gunung Padang.

Letusan Toba dan Migrasi Manusia

Salah satu bencana besar yang menjadi titik balik dalam sejarah manusia adalah Letusan Gunung Toba sekitar 70.000 tahun lalu. Peristiwa ini diduga menyebabkan hampir punahnya populasi manusia di seluruh dunia. Bersamaan dengan letusan tersebut terjadi migrasi besar manusia modern keluar dari Afrika, yang dikenal sebagai peristiwa ‘Out of Africa’.

“Dalam sejarah manusia 70 ribu - 65 ribuan tahun lalu itu terjadi migrasi besar-besaran dari Afrika ke seluruh dunia. Apakah ada hubungannya letusan Toba dengan Out of Africa? Ilmuwan geosains dan arkeolog harus ngobrol soal ini,” kata Danny.

Banjir Besar dan Peradaban Sundaland yang Tenggelam

Bencana besar lain yang berpotensi menghapus warisan peradaban adalah banjir global pada periode Younger Dryas sekitar 12.900 hingga 11.600 tahun lalu. Periode ini ditandai dengan mencairnya es secara mendadak, yang menyebabkan kenaikan permukaan laut dan banjir besar secara luas.

Banjir ini dipercaya menjadi inspirasi berbagai kisah banjir besar di seluruh dunia, seperti kisah Atlantis yang hancur 11.600 tahun lalu menurut Plato, banjir dalam epik Gilgamesh Mesopotamia, bahkan banjir dalam tradisi Nabi Nuh.

Sundaland yang dulunya merupakan daratan luas mencakup Semenanjung Malaysia, Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Bali, diyakini tenggelam akibat naiknya permukaan laut pada masa ini. Gunung Padang sebagai bagian dari Sundaland menjadi saksi bisu era peradaban besar yang kini terlupakan.

"Gunung Padang itu menjadi istimewa… karena dibangun sejak Zaman Es, kemudian dibangun lagi setelah Zaman Es. Jadi dia melewati dua periode peradaban," jelas Danny.

Menggugah Pemahaman Sejarah Peradaban Manusia

Penemuan seperti Gunung Padang maupun situs Gobekli Tepe di Turki, yang lebih tua dari peradaban Mesopotamia, memaksa dunia untuk mempertimbangkan kembali pandangan linear mengenai perkembangan peradaban manusia.

Sejarah konvensional yang menganggap manusia modern bertahan dalam kondisi primitif selama ratusan ribu tahun kini terbuka kemungkinan bahwa ada peradaban maju yang pernah ada namun hancur oleh bencana besar, kemudian manusia memulai siklus peradaban baru.

Seiring penelitian lanjutan seperti yang didukung oleh pemerintah, termasuk rencana penelitian Gunung Padang di tengah efisiensi anggaran, pemahaman mengenai asal usul dan perjalanan peradaban manusia di Nusantara dan dunia bisa semakin lengkap.

Published: 11 Juni 2025
Tags:

Related articles