Selama bertahun-tahun, penyakit Chronic Wasting Disease (CWD) atau yang dikenal sebagai "Rusa Zombie" telah menyebar di seluruh Amerika Utara. Penyakit ini disebabkan oleh prion, agen patogen abnormal yang menular, dan menyebabkan rusa berperilaku aneh seperti zombie. Para ahli mengkhawatirkan penularan penyakit ini ke manusia melalui konsumsi daging hewan yang terinfeksi.
Perilaku Aneh Rusa Akibat CWD
Menurut The Guardian, prion yang menyebabkan CWD merusak otak dan sistem saraf rusa, mengakibatkan perubahan perilaku yang mencolok. Rusa yang terinfeksi bisa menjadi ngiler berlebihan, lesu, kurus, sering tersandung, dan tatapannya kosong. Kondisi ini memberikan gambaran seperti zombie, sehingga penyakit ini dikenal dengan sebutan "Rusa Zombie."
Ancaman Penularan ke Manusia
Dr Thomas Roffe, seorang dokter hewan dan mantan kepala kesehatan hewan di Fish & Wildlife Service Amerika Serikat, menekankan pentingnya kesadaran akan risiko penularan CWD ke manusia. Dia menyatakan bahwa penemuan penyakit ini di Yellowstone, salah satu ekosistem terbesar di AS, menjadi peringatan penting bagi masyarakat.
Kekhawatiran Pengamat dan Ahli
Dr Michael Osterholm, seorang ahli epidemiologi yang mempelajari berbagai penyakit menular, turut mengungkapkan kekhawatiran terhadap CWD. Dia menekankan bahwa penyakit ini bersifat fatal, tidak dapat disembuhkan, sangat menular, dan sulit untuk diberantas. Lingkungan yang terkontaminasi oleh patogen penyakit ini juga dapat menjadi sumber penyebaran yang sulit diatasi.
Penyebaran Lambat dan Penyakit Persisten
CWD dikatakan sebagai "bencana yang berlangsung lambat" oleh Dr Osterholm. Patogen yang menyebabkan CWD sulit untuk diberantas dan dapat bertahan lama di lingkungan yang terinfeksi. Bahkan lingkungan yang terkontaminasi pun sulit untuk dibersihkan dengan berbagai metode seperti penggunaan disinfektan, formaldehida, radiasi, atau bahkan pembakaran pada suhu tinggi.
Dalam konteks ekosistem yang luas seperti di Yellowstone, di mana CWD telah menyebar ke populasi rusa, konsekuensinya dapat sangat berbahaya. Tindakan pencegahan yang agresif dan kesadaran akan risiko penularan perlu menjadi perhatian utama untuk melindungi kesehatan manusia serta ekosistem yang ada.