Nikola Tesla dan Thomas Edison. Photo: Live Science
Perpecahan antara Thomas Edison dan Nikola Tesla telah lama menjadi cerita terkenal dalam sejarah ilmu pengetahuan dan teknologi. Keduanya memiliki persaingan dalam menciptakan aliran listrik terbaik, yang dikenal sebagai 'war of the currents'. Awalnya, hubungan keduanya baik, bahkan Tesla bekerja untuk Edison di Edison Machine Works, Manhattan.
Tesla menghormati Edison sebagai seorang yang luar biasa, namun perselisihan antara keduanya mulai muncul ketika mereka memiliki perbedaan dalam pemikiran tentang arus listrik. Edison mengembangkan arus searah (DC) sementara Tesla fokus pada arus bolak-balik (AC).
Perselisihan semakin membesar ketika Edison tidak tertarik dengan pengembangan AC dan mengejek Tesla ketika tuntutannya akan imbalan atas kerjanya yang berhasil merancang sistem efisien tiga kali lipat dari Edison ditolak.
Akhirnya, Tesla memutuskan untuk meninggalkan perusahaan Edison dan mendirikan perusahaannya sendiri. Edison memegang ribuan paten, sementara Tesla berhasil mengumpulkan kurang dari 300 paten di seluruh dunia. Perbedaan pendekatan dan pandangan inilah yang akhirnya memicu terjadinya perseteruan antara keduanya.
Perbedaan Dalam Pendekatan Teknologi Listrik
Edison dan Tesla memiliki pandangan yang berbeda dalam pengembangan sistem listrik. Edison lebih memilih arus searah (DC) sementara Tesla fokus pada arus bolak-balik (AC).
Menurut Biography, Edison pernah mengatakan bahwa AC "tidak punya masa depan dan siapa pun yang mencoba bidang itu hanya membuang-buang waktu". Pandangan ini menunjukkan perbedaan fundamental dalam cara keduanya memandang teknologi listrik.
Ketika Tesla berhasil merancang sistem AC yang efisiensinya jauh lebih baik dari DC yang dikembangkan oleh Edison, perseteruan antara keduanya semakin memanas. Perbedaan pendekatan ini menjadi pemicu utama dalam konflik yang terjadi di antara mereka.
Hubungan Kerja Berakhir
Setelah beberapa kali konflik dan perselisihan pendapat, Tesla akhirnya memutuskan untuk meninggalkan perusahaan Edison. Hal ini terjadi setelah Tesla menuntut imbalan atas kerjanya yang berhasil merancang sistem listrik yang lebih efisien, namun ditolak dengan ejekan dari Edison.
Kepergian Tesla dari perusahaan Edison dan pendirian perusahaannya sendiri menandai akhir dari hubungan kerja dan awal dari persaingan yang lebih intens di antara keduanya. Keberhasilan masing-masing dalam mengembangkan teknologi listrik menjadi penentu dalam kisah perseteruan mereka yang terkenal.
Dengan perbedaan pendekatan, pandangan, dan kesuksesan dalam mengembangkan teknologi listrik, perseteruan antara Thomas Edison dan Nikola Tesla tidak hanya menjadi cerita dalam sejarah ilmu pengetahuan, namun juga menginspirasi kita untuk selalu bersikap terbuka terhadap perbedaan pendapat dan pandangan dalam dunia ilmu pengetahuan dan teknologi.