Geger Wabah Bakteri Pemakan Daging di Jepang, Ayo Cek Faktanya

Updated 03 Juli 2024 Bersosial Science

Bakteri Streptococcus Pyogenes

Angka kasus Streptococcal Toxic Shock Syndrome (STSS) di Jepang meningkat drastis, mencapai 977 kasus hingga Juni 2024. Hal ini menjadi perhatian serius karena STSS disebabkan oleh bakteri Streptococcus pyogenes, atau GAS, yang merupakan jenis bakteri yang dapat menyebabkan infeksi parah dan berpotensi fatal.

Apa itu Streptococcal Toxic Shock Syndrome?

STSS merupakan infeksi bakteri yang langka namun sangat berbahaya. Infeksi ini disebabkan oleh toksin yang dilepaskan oleh bakteri Streptococcus pyogenes. Meskipun bakteri ini biasanya menyebabkan infeksi ringan seperti sakit tenggorokan dan infeksi kulit, namun pada kasus STSS, infeksi dapat menyebar ke darah, paru-paru, serta jaringan tubuh yang menyebabkan komplikasi serius.

Menurut Dr. Celine Gounder, "Sekitar 30 hingga 60% orang yang mengalami infeksi parah ini akan meninggal karena kondisi tersebut."

Gejala dan Dampak STSS

Gejala awal STSS meliputi demam, nyeri otot, mual, serta pembengkakan di lengan dan kaki. Dalam waktu singkat, kondisi ini dapat berkembang menjadi tekanan darah rendah yang serius. Komplikasi lebih lanjut seperti gagal organ, peningkatan detak jantung, dan pernapasan cepat juga dapat terjadi.

Menurut CDC Amerika Serikat, "Dari 10 orang dengan STSS, sebanyak 3 orang bisa meninggal karena infeksi."

Faktor Risiko dan Pencegahan STSS

Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terkena STSS meliputi usia lanjut, luka pada kulit, serta kondisi kesehatan tertentu seperti diabetes dan gangguan penggunaan alkohol. Untuk mencegah infeksi, vaksinasi terhadap virus cacar air dan influenza dapat membantu mengurangi risiko infeksi GAS yang parah.

Selain itu, pemberian antibiotik pada orang yang kontak dekat dengan penderita infeksi GAS parah juga dapat membantu mencegah penularan. Wabah infeksi seperti ini juga menjadi perhatian di negara-negara Eropa seperti Inggris, Irlandia, Prancis, Belanda, dan Swedia.

Perlunya pengawasan dan pengendalian yang ketat terhadap penyakit menular seperti STSS menjadi penting tidak hanya di Jepang, tetapi juga di seluruh dunia untuk mencegah penyebaran infeksi yang berpotensi fatal.

Published: 24 Juni 2024
Tags:

Related articles