Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Foto: AFP
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengkritik keras pernyataan Presiden AS Donald Trump yang menyalahkan Kyiv atas invasi Rusia. Dalam serangkaian komentar, Zelensky menyebut bahwa Trump "hidup dalam ruang disinformasi" yang didukung oleh Moskow dan menegaskan bahwa Ukraina tidak untuk dijual.
Zelensky memperdebatkan klaim Trump yang menyebutkan bahwa AS telah memberikan bantuan sebesar $500 miliar kepada Ukraina, dengan menekankan bahwa ajakan untuk menjadikan Ukraina sebagai pengembalian utang melalui eksplorasi mineral adalah "obrolan yang tidak serius." Ia menegaskan, "Saya melindungi Ukraina. Saya tidak bisa menjualnya. Saya tidak bisa menjual negara kami."
Komentar Zelensky muncul setelah pertemuan antara delegasi AS dan Rusia di Riyadh, di mana Ukraina tidak diundang. Ia menilai bahwa Amerika Serikat berperan dalam membantu Putin keluar dari isolasi yang telah dialaminya, dan mengkritik bahwa semua ini tidak memberikan dampak positif bagi Ukraina.
Sementara itu, Trump terlihat menyalahkan Ukraina atas kelanjutan konflik dengan Rusia. "Saya pikir saya memiliki kekuatan untuk mengakhiri perang ini," katanya. Ia juga mengungkapkan keyakinannya bahwa Rusia ingin melakukan kesepakatan untuk menghentikan "barbarisme yang liar." Trump bahkan meragukan legitimasi Zelensky dan menyebut bahwa sudah "terlalu lama" sejak Ukraina mengadakan pemilihan.
Menanggapi hal itu, Zelensky menegaskan bahwa berdasarkan jajak pendapat terbaru, 58 persen warga Ukraina mempercayainya, dan setiap upaya untuk menggantinya dalam masa perang akan gagal. "Saya siap untuk pergi ke garis depan bersama dia [Trump]. Mari kita bicara dengan tentara," ungkapnya.
Presiden Ukraina itu juga mengecam serangan udara baru-baru ini di Odesa yang menargetkan fasilitas umum dan mengakibatkan banyak warga tanpa pemanas dan listrik saat musim dingin. Dia menekankan bahwa Rusia adalah pihak yang bersalah dan tidak dapat dipercaya. "Kita harus mengingat bahwa Rusia dipimpin oleh para pembohong patologis, dan mereka tidak bisa dipercaya - mereka harus ditekan demi perdamaian," tambahnya.
Zelensky juga menyarankan bahwa perwakilan AS seharusnya berkunjung ke kota-kota yang hancur akibat perang dan berbincang langsung dengan warga untuk memahami pandangan mereka terhadap situasi saat ini.
Komentar dari berbagai pemimpin dan tokoh internasional terus berdatangan. Seorang juru bicara pemerintah Prancis mengatakan bahwa Paris tidak memahami logika di balik pernyataan Trump. Sementara itu, para mantan pejabat Inggris mengkritik pernyataan Trump yang dianggap sejalan dengan narasi Kremlin.
Zelensky bertekad bahwa Ukraina tidak akan menerima kesepakatan apapun yang tidak melibatkan perwakilan dari pihaknya. "Kami ingin perang berakhir, tetapi kami ingin berakhir secara adil dan tidak ada yang memutuskan apa pun tanpa kami," tegasnya.