Apa Itu Megathrust Selat Sunda? Zona Gempa dengan Potensi Dahsyat

Updated 15 Agustus 2024 Bersosial Science

Megathrust Selat Sunda
Gambar: Google Maps

Megathrust Selat Sunda adalah sebuah zona gempa bumi yang terletak di bawah permukaan laut Selat Sunda.

Zona ini merupakan area pertemuan antara lempeng Eurasia dan Indo-Australia yang terus bergerak dengan laju sekitar 60-70 mm per tahun, sehingga sangat berpotensi memicu gempa besar dan tsunami.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono, menggarisbawahi pentingnya perhatian terhadap zona ini, terutama terkait risiko seismic gap yang ada.

Apa Itu Seismic Gap?

Daryono menjelaskan bahwa seismic gap adalah wilayah di sepanjang lempeng aktif yang tidak mengalami gempa besar selama lebih dari 30 tahun.

Kondisi ini membuat zona tersebut berpotensi menimbulkan gempa bumi berkekuatan besar secara bersamaan.

"Hal ini yang membuat kita sangat khawatir tentang potensi gempa di zona Megathrust Selat Sunda dan Megathrust Mentawai-Siberut," ujar Daryono.

Menurut BMKG, Megathrust Selat Sunda bisa memicu gempa dengan magnitudo mencapai M 8,7.

Jika terjadi pelepasan energi secara bersamaan dengan segmen-segmen lainnya seperti Megathrust Enggano dan Megathrust Jawa Barat-Tengah, magnitudo gempa bisa mencapai 9 atau bahkan lebih.

Bahaya Tsunami dari Megathrust Selat Sunda

Widjo Kongko, Perekayasa di Balai Teknologi Infrastruktur Pelabuhan dan Dinamika Pantai Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), juga mengungkapkan potensi tsunami yang dipicu oleh Megathrust Selat Sunda.

Menurutnya, tsunami akibat guncangan dari zona ini bisa lebih tinggi dari tsunami akibat gempa Aceh pada tahun 2004. "Secara saintifik, tsunami yang mungkin terjadi akibat Megathrust Selat Sunda ini bisa lebih tinggi dari Aceh," tegasnya.

Tipikal kedalaman laut di daerah sumber gempa di Selat Sunda lebih dalam dibandingkan tempat kejadian tsunami Aceh, sehingga berdasarkan perhitungan model, tinggi gelombang tsunami dapat mencapai angka yang signifikan.

Sejarah Gempa dan Tsunami di Selat Sunda

Wilayah Megathrust Selat Sunda memiliki catatan sejarah yang panjang terkait gempa dan tsunami. Beberapa gempa besar yang tercatat di kawasan ini telah menyebabkan kerusakan parah dan tsunami. Berikut ini adalah beberapa catatan penting:

  • 4 Mei 1851: Gempa kuat di Teluk Betung memicu tsunami setinggi 1,5 meter.
  • 9 Januari 1852: Terjadi lagi gempa kuat yang memicu tsunami kecil.
  • 23 Februari 1903: Gempa M 7,9 berpusat di Selatan Selat Sunda merusak Banten dan sekitarnya.
  • 26 Maret 1928: Tsunami kecil teramati setelah gempa kuat terjadi.
  • 22 April 1958: Gempa kuat diikuti oleh kenaikan permukaan air laut.
  • 2 Agustus 2019: Gempa M 7,4 kembali mengguncang terutama di wilayah Banten, dengan potensi tsunami yang harus diwaspadai.
Published: 15 Agustus 2024
Tags:

Related articles