Meta Hapus Fitur "Pemeriksaan Fakta" untuk Mengurangi Sensor

Updated 08 Januari 2025 Bersosial Tech

Mark Zuckerberg Foto: Gettyimage

CEO Meta, Mark Zuckerberg, mengumumkan bahwa perusahaan media sosial raksasa tersebut akan menghentikan penggunaan pemeriksan fakta pihak ketiga di platformnya, dimulai dari Amerika Serikat. Dalam video yang diunggahnya di Facebook, Zuckerberg menyatakan bahwa "pemeriksa fakta telah terlalu bias secara politik dan telah merusak lebih banyak kepercayaan daripada yang diciptakannya, terutama di AS." Banyak pihak konservatif yang telah lama menganggap program pemeriksaan fakta sebagai bentuk sensor.

Zuckerberg menekankan bahwa Meta berfokus untuk "mengembalikan kebebasan berekspresi" di platform-platformnya yang juga mencakup Instagram, Threads, dan WhatsApp. Dia menilai bahwa momen politik terbaru merupakan titik balik budaya yang sekali lagi memprioritaskan kebebasan berbicara. Perusahaan akan menggantikan pemeriksa fakta dengan catatan komunitas dan menyederhanakan kebijakan kontennya serta mengurangi kesalahan yang terjadi.

Perpindahan tim kepercayaan dan keselamatan serta moderasi konten Meta dari California ke Texas juga diumumkan, dengan alasan bahwa Texas adalah tempat di mana "kekhawatiran tentang bias tim kita lebih kecil." Selain itu, Meta akan memberikan pengguna lebih banyak kontrol atas jumlah konten politik yang mereka lihat, membalikkan kebijakan 2021 yang bertujuan untuk mengurangi konten politik.

Langkah ini juga terlihat sebagai upaya Zuckerberg untuk memperbaiki hubungan dengan Presiden yang akan datang, Donald Trump, yang sebelumnya mengklaim bahwa Meta mendukung kebijakan liberal dan bias terhadap konservatif. Zuckerberg menegaskan bahwa Meta akan bekerja sama dengan Trump untuk melawan praktik sensor global yang diharapkan mendapatkan dukungan dari pemerintah AS.

Trump memberikan tanggapan terhadap pengumuman Zuckerberg, mengatakan bahwa perubahan Meta merupakan respons terhadap ancamannya. Namun, kritik datang dari Wakil Kanselir Jerman, Robert Habeck, yang berpendapat bahwa kebebasan seharusnya tidak berarti kurangnya aturan.

Published: 08 Januari 2025
Tags:

Related articles