Kecubung Lebih Berbahaya dari Narkoba? Cek Fakta Bahaya Kecubung

Updated 12 Juli 2024 Bersosial Science

Buah Kecubung
Buah Kecubung. (Foto: Halodok)

Kabar tentang 44 orang di Banjarmasin yang diduga mabuk kecubung telah menimbulkan kekhawatiran akan bahaya kecubung. Beberapa orang bahkan berpendapat bahwa kecubung lebih berbahaya daripada narkoba jenis kokain, sabu, atau heroin. Namun, apakah benar demikian?

Menurut dr. Hari Nugroho dari Institute of Mental Health Addiction and Neuroscience (IMAN), setiap zat, termasuk kecubung, memiliki risiko dampak buruknya masing-masing. Dr. Hari menjelaskan bahwa kecubung mengandung alkaloid yang bersifat antikolinergik, yang dapat menyebabkan intoksikasi jika dikonsumsi secara berlebihan.

Salah satu efek dari kecubung adalah halusinasi, yang dapat membahayakan pemakainya maupun orang di sekitarnya. Dalam kondisi halusinasi berat, seseorang dapat melakukan tindakan berisiko seperti melompat dari tempat tinggi atau tertabrak kendaraan.

Selain itu, kecubung juga dapat berdampak pada organ tubuh seperti jantung dan paru-paru. Dr. Hari menjelaskan bahwa kecubung dapat menyebabkan gangguan jantung dan menekan fungsi paru, sehingga menyebabkan kesulitan bernapas.

Namun, dr. Hari juga menegaskan bahwa zat lain seperti sabu atau kokain juga memiliki dampak buruk yang serius seperti stroke dan serangan jantung. Intinya, penyalahgunaan zat apapun dapat menimbulkan risiko dampak buruk mulai dari yang ringan hingga berat, termasuk risiko kematian.

Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa kecubung memang memiliki potensi bahaya yang serius, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan. Namun, bukan berarti kecubung lebih berbahaya daripada narkoba jenis kokain, sabu, atau heroin.

Setiap zat memiliki risiko dan dampaknya sendiri, yang dapat membahayakan kesehatan dan keselamatan pemakainya. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya penyalahgunaan zat-zat tersebut dan mencegah terjadinya kasus-kasus serupa di masa mendatang.

Published: 12 Juli 2024
Tags:

Related articles