Kehidupan Kompleks di Bumi Mungkin Jauh Lebih Tua dari yang Diperkirakan

Updated 01 Agustus 2024 Bersosial Science

Kehidupan Kompleks di Bumi
Gambar oleh Abderrazak El Albani

Sebuah tim ilmuwan baru-baru ini mengemukakan temuan yang menantang pemahaman konvensional tentang asal-usul kehidupan kompleks di Bumi.

Mereka mengklaim bahwa bukti baru menunjukkan kehidupan kompleks mungkin sudah ada 1,5 miliar tahun lebih awal dari yang saat ini diperkirakan, yakni sekitar 2,1 miliar tahun yang lalu.

Temuan dari Gabon

Tim peneliti yang bekerja di Gabon menemukan bukti di dalam batuan yang menunjukkan adanya kondisi lingkungan yang mendukung kehidupan hewan.

Meski begitu, mereka menjelaskan bahwa organisme yang ditemukan terbatasi di sebuah laut pedalaman dan tidak menyebar secara global, akhirnya punah seiring waktu.

Bukti yang Menarik Perhatian

Sebelumnya, pandangan umum di kalangan ilmuwan adalah bahwa kehidupan hewan dimulai sekitar 635 juta tahun yang lalu.

Namun, penelitian ini membawa argumen baru ke dalam debat yang sedang berlangsung mengenai formasi-formasi tak terjelaskan yang ditemukan di Franceville, Gabon.

Formasi-formasi ini masih diperdebatkan apakah sebenarnya itu fosil atau tidak.

Profesor Ernest Chi Fru dari Cardiff University, yang menjadi bagian dari tim internasional ini, menyatakan bahwa, "Jika teori kami benar, bentuk kehidupan ini akan mirip dengan jamur lendir—organisme sel tunggal tanpa otak yang bereproduksi dengan spora."

Temuan ini mendorong para ilmuwan untuk mempertimbangkan kembali waktu dan lokasi kemunculan awal kehidupan kompleks.

Proses yang Mendorong Kehidupan

Untuk menguatkan teori mereka, Profesor Chi Fru dan timnya menganalisis inti sedimen yang diambil dari batuan di Gabon. Analisis kimia menunjukkan bukti bahwa area tersebut menyediakan 'laboratorium' kehidupannya tepat sebelum formasi muncul.

Kolisi Dua Pelat Kontinental

Menurut mereka, tingkat oksigen dan fosfor yang tinggi muncul akibat tabrakan dua pelat kontinental di bawah air, yang menciptakan aktivitas vulkanik. Tabrakan ini memisahkan sebagian air dari lautan, menghasilkan "laut pedalaman yang kaya nutrisi dan dangkal."

Pengamatan Profesor Chi Fru menyoroti bahwa, "Lingkungan terlindungi ini memiliki kondisi untuk memungkinkan fotosintesis, yang menghasilkan jumlah oksigen yang signifikan dalam air."

Oksigen ini sangat penting sebagai sumber energi untuk meningkatkan ukuran tubuh dan perilaku kompleks pada bentuk kehidupan hewan primitif, yang terlihat pada fosil-fosil dari periode ini.

Kontra Terhadap Teori Baru

Namun, tidak semua ilmuwan sepakat dengan teori ini. Professor Graham Shields dari University College London, yang tidak terlibat dalam penelitian, mengungkapkan keraguannya.

"Saya tidak menentang ide bahwa ada nutrisi lebih tinggi 2,1 miliar tahun yang lalu, tetapi saya tidak yakin bahwa ini dapat memicu diversifikasi untuk membentuk kehidupan kompleks," katanya, menyatakan perlunya lebih banyak bukti.

Sebaliknya, siswa PhD Elias Rugen di Museum Sejarah Alam, yang juga tidak terlibat dalam penelitian, menerangkan bahwa "jelas ada siklus karbon, nitrogen, besi, dan fosfor lautan yang melakukan sesuatu yang sedikit belum pernah terjadi di titik tertentu dalam sejarah Bumi."

Ia juga setuju bahwa "tidak ada yang mengatakan bahwa kehidupan biologis kompleks tidak bisa muncul dan berkembang setidaknya 2 miliar tahun lalu," tetapi kembali menekankan perlunya bukti lebih lanjut.

Temuan ini menambah lapisan kompleksitas dalam pemahaman kita tentang evolusi kehidupan di Bumi. Meskipun banyak ilmuwan yang bersikap skeptis, kajian ini menggugah perhatian untuk menggali lebih dalam mengenai Jejak kehidupan awal di planet kita.


Dilansir dari BBC.

Published: 01 Agustus 2024
Tags:

Related articles